VIDEO : Festival Cap Go Meh di Mal Season City Tampilkan Atraksi Tatung Dari Singkawang

Partisipan festival Cap Go Meh di Mal Season City, Tambora, Jakarta Barat Along Fadli (51) menggeleng-gelengkan kepalanya di depan halaman Pintu Selatan Mal.

Dibawah hujan, Along kerasukan dewa dari kepercayaannya ketika perayaan Cap Go Meh berlangsung.

Ribuan pengunjung memenuhi pinggiran mal.

Mereka menyaksikan Along yang kerasukan Dewa kepercayaan warga Tionghoa, Singkawang, Kalimantan Barat.

• VIDEO : Selesai Observasi, Dinkes Kabupaten Bekasi Pastikan Husnia Sehat dan Bebas Beraktivitas

• VIDEO : Cerita Husnia, Mahasiswi Unesa Asal Bekasi Selama Diobservasi di Natuna

Gendang terus ditabuhkan selama Along kerasukan pukul 15.30 WIB.

Hampir 30 menit Along dirasuki dewa yang dipercayainya.

Setelahnya seseorang terlihat mengeluarkan dewa tersebut dari tubuh Along.

Kebudayaan yang dibawakan Along dan puluhan partisan lainnya merupakan kebudayaan dari Singkawang.

Kebudayaan itu disebut festival tatung yang bertujuan memanggil roh baik untuk mengusir roh jahat.

Kebudayaan itu kerap dibawakan peranakan Tionghoa Singkawang setiap festival Cap Go Meh berlangsung.

"Saya tidak merasakan apa-apa saat kerasukan dewa. Perasaan seperti tertidur saja," kata Along ditanyai Wartakotalive.com usai menjadi partisipan festival Tatung.

Pria asli Singkawang yang sudah menetap selama 30 tahun di Jakarta itu mengaku sudah kerap menjadi partisan tatung setiap Cap Go Meh dirayakan di Mal Season City.

"Karena lewat budaya ini saya bisa selalu melestarikan budaya nenek moyang saya meski saya sudah tinggal di Jakarta," ujar warga Jembatan Lima, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Partisipan lainnya yang sudah lebih dulu kerasukan dewa Athiam Pui (41) mengatakan tujuan dari festival budaya itu ialah untuk menolak bala.

Dewa yang masuk ke tubuh para partisan dipercaya dapat melindungi umat manusia dari bencana yang diberikan oleh roh jahat.