Banjir Tangerang
4 Hari Warga Korban Banjir Periuk Tangerang di Pengungsian, Bayi Menangis, Anak-anak Mulai Gatal
4 Hari Warga Korban Banjir Periuk Tangerang di Pengungsian, Bayi Menangis, Anak-anak Mulai Gatal
Akibatnya air masuk ke rumah warga, selain itu banyak saluran air yang mampet karena adanya pendangkalan.
"Kami berharap agar Dinas terkait secepatnya bisa turun ke bawah. Karena warga yang menjadi korban banjir sangat membutuhkan bantuan," ujar Ajat satu dari warga Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Senin (3/2/2020).
Ajat menjelaskan derasnya hujan pada awal Februari ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir.
Selain itu minimnya kesadaran masyarakat terhadap pola kebersihan, sehingga banyak saluran air yang menalami pendangkalan.
• Drama Musikal Anak Buku Harian Diangkat ke Layar Lebar, Kisah Persahabatan, Tanggung Jawab dan Cinta
"Sampai saat ini warga masih bertahan di rumah dan belum ada bantuan dari pemerintah. Masyarakat cemas," ucapnya.
Sementara itu Bambang Sapto selaku Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan.
Dirinya berharap agar korban banjir diberikan ketabahan dan kesabaran serta harus mewaspadai karena di awal Februari curah hujan tinggi.
"Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Saya imbau agar masyarakat berhati - hati mengingat curah hujan yang deras ini," kata Bambang.
Sekolah terendam banjir
Hujan deras pada Senin (3/2/2020) ini mengakibatkan wilayah Tangerang diterjang banjir.
Sejumlah sekolah pun terendam air dengan ketinggian 30 - 50 centimeter.
Sehingga aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu. Seperti yang dialami di SMPN 3 Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
• Penjualan Masker N95 Untuk Cegah Virus Corona Meningkat Tajam, Benarkah Bisa Mencegah?
Gedung sekolah yang berlokasi di kawasan Perumahan Permata Tangerang ini tenggelam.
Bahkan ketinggian air sampai sedada orang dewasa.
Humas SMPN 3 Pasar Kemis, Dwiyanti Wismorini mengatakan, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah yang berdekatan dengan Situ Gelam tersebut praktis terganggu.
Hari ini para siswa terpaksa diliburkan, karena banjir merendam seluruh ruang belajar.
"Kami terpaksa mengambil kebijakan untuk meliburkan siswa. Mereka harus belajar di rumahnya masing - masing," ujar Dwi, Senin (3/2/2020).