Kriminalitas
Update Tips Melawan Pelaku Hipnotis Terkait Sejumlah 10 Ibu Lansia Menjadi Korban Hipnotis Massal
Para pelaku hipnotis biasanya sering mengincar orang yang sedang tidak fokus atau sedang ada masalah internal.
Penulis: Muhammad Azzam |
Terkait dengan sebanyak 10 ibu lansia di Bekasi menjadi korban hipnotis bermodus syuting produk susu dan bertemu artis terkenal, masyarakat dihimbau waspada.
Selain itu, terdapat upaya dan trips untuk menghindari jadi korban hipnotis dari ahlinya.
Sepuluh lansia itu masih tinggal dalam satu RT.
Mereka tinggal di RT 01 RW 03, Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Mereka diduga menjadi korban hipnotis bermoduskan ajakan syuting acara produk susu debgan merek tertentu, yang akan dihadiri artis Ivan Gunawan.
Lurah Kayuringin Jaya, Ricky Suhendar mengatakan atas kejadian itu pihaknya telah membuat surat himbauan agar warga lebih waspada dan ajakan terhadap pihak lain.
"Segala sesuatu kegiatan di lingkungan harus sepengetahuan RT RW dan kelurahan. Sehingga dapat terhindar hal-hal seperti ini," kata Ricky, Senin (3/2/2020).
• 10 Lansia Satu RT di Bekasi Jadi Korban Hipnotis Modus Diajak Syuting Produk Susu dan Bertemu Artis
Ricky menerangkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan para ketua RT RW, kader posyandu maupun kader PKK terkait persoalan tersebut.
"Kita akan undang semua unsur, agar ini menjadi pelajaran dan jangan sampai kembali terulang," ucap dia.
Sementara Diki hermawan, Ketua RW 3, Perumnas 1 Kelurahan Kayuringin Jaya mengatakan kejadian hipnotis atau penipuan ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.
"Sebelumnya, enggak pernah kejadian, ini jadi pelajaran jajaran pengurus," kata dia.
• Terungkap Alasan Jelas Amanda Jadi Penjual Tahu Goreng Cantik yang Laku Terkenal Berkat Media Sosial
Ia menyarankan, agar warganya tak terkeculai para ketua RT agar lebih teliti terlebih dahulu jika ada orang yang menawarkan sesuatu dengan iming-iming hadiah.
"Jika ada orang-orang yang menawarkan sesuatu atau ada iming-iming hadiah atau dari lembaga manapun harus periksa dulu konfirmasi dulu identitasnya surat pengantar nya segala macam," terang dia.
Diminta warga untuk lebih hati-hati jika ada penawaran semacam itu. Apalagi ini menyangkut warga lain.
"Sebaiknya dibicarakan oleh pengurus RT atau RW. Kalaupun sifatnya hipnotis, itu bisa diantisipasi jika lebih waspada dan selalu ketemu komunikasi dengan orang atau pengurus lain," imbuh dia.
Ia menjelaskan kejadian hipnotis itu pada Minggu (16/1/2020). Adapun korban hipnotis sepuluh orang, bukan satu RT yang ramai diviralkan.
• Update Ketua RT Korban Hipnotis Modus Syuting Produk Susu Kota Bekasi Menderita Syok dan Jatuh Sakit
Dua antaranya harta bendanya raib seperti perhiasan, ponsel dan uang tunai.
"Yang diambil perhiasan, ada cincin, gelang kalau dari pengakuan korban total 80 gram, lalu ada uang tunai sama ponsel, total dirupiahkan bisa Rp 70 juta," kata Diki.
Salah satu korban bernama Hartiningsih (58) mengungkapkan kejadian hipnotis itu terjadi pada Minggu, 16 Januari 2020.
Ketika itu ia diajak ketua RT untuk ikut serta dalam syuting produk susu Anlene. Tak hanya itu, ia diiming-imingi akan mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.
Dirinya tak ada rasa curiga, sebab yang mengajaknya itu merupakan ketua RT dan tetangga dekatnya.
"Saya engga ada rasa curiga apapun, saya bersepuluh diajak bu RT Tati dan suruh siap-siapa dandan dan pakai pakaian rapih buat ikut syuting," kata dia saat ditemui awak media di kantor RW 03, Kelurahan Kayuringin, Bekasi Selatan, pada Senin (3/2/2020).
Ia mengungkapkan sebelum berangkat semua ibu-ibu didata dan disuruh kumpul di rumah ibu RT tersebut.
Ibu-ibu itu dirinya, Edi, Marni, Tardi, Mina, Surti, Rosso, dan Asmawi, Wulan dan termasuk Tati ketua RT.
"Di rumahnya kami disuruh buat yel-yel, diberi pengarahan nanti pas syuting. Kita senang-senang becanda-canda gemes mau ketemu Ivan Gunawan," ucap dia.
Dari situ, dirinya bersama ketiga temannya dipanggil dan berangkat terlebih dahulu ke lokasi syuting di Grand Metropolitan Bekasi. Sedangkan ibu-ibu lainnya masih menunggu di rumah RT Tati.
"Dipanggil berempat berikut bu Tati dengan pelakunya itu, akhirnya kami naik Grab berenam. Setelah itu kita diturunin di samping mal, bukan didepan mal. Kami disuruh nunggu sebentar di tukang bakso, dia bersama bu Tati ke mal mau fotocopy KTP," kata dia.
• Sindikat Heroin Jaksel Lima Tahun Jual Heroin Rp 3 Juta Per Gram dengan Satu Pelaku Positif HIV AIDS
Kemudian, kata Hartiningsih, setelah itu pelaku dan bu RT Tati kembali lagi ke lokasi dirinya bersama teman-temannya duduk.
Pelaku mengabarkan bahwa perhiasan yang dipakai harus dilepas terlebih dahulu karena akan didandani dan diganti pakaian. Apalagi ada kegiatan santunan korban banjir.
"Dia (pelaku) bilang emas yang ada dibadan, yang kita pakai itu harus dibuka. Setelah itu dengan nurutnya, kita buka dan bukan saya sendiri, ada ibu satu lagi (bu Edi). Akhirnya kita buka emas-emas itu dan dimasukan ke tas masing-masing," jelas dia.
Tas keduanya dititipkan kedua temannya yang masih menunggu di tempat kedatangan atau di tukang bakso.
Selang beberapa lama, pelaku kembali lagi ke lokasi kedua orang itu yang dititipi tas.
"D isitu, pelaku ternyata balik lagi, ambil tas berisi perhiasan yang disuruh dibuka itu. Ada ponsel sama uang tunai," kata dia.
Hartiningsing kehilangan emas 60 gram, dua unit ponsel dan uang tunai Rp 1,5 juta.
"Jika ditotal bisa Rp 30 juta lebih. Sama bu Edi juga segini kerugiannya emas sama uang yang diambilnya. Total semua bisa Rp 70 juta," kata dia.
Hartiningsih meyakini, dirinya bersama teman-temannya menjadi korban hipnotis. Terutama bu RT Tati, sebab tidak ada rasa curiga sehingga tak memastikan identitasnya.
"Bu Tati itu kan tahu pelaku dari teman kader posyandu kelurahan Mariana. Tapi ya itu karena kena hipnotis kali ya, dia enggak tanya nama, enggga nanya nomor HP. Seharusnya kan tanya, dari produk apa, dari tanda pengenal, atau pakai seragam, dan itu tidak sama sekali. Termasuk kami juga kok engga ada rasa curiga ya," kata dia.
Sementara itu, Tati mengungkapkan dirinya juga ikut menjadi korban hipnotis. Dirinya mengaku bersalah, atas ajakannya sejumlah ibu-ibu dilingkungannya menjadi korban.
"Saya benar-benar engga tahu apa-apa, saya kok bisa nurut aja ya. Saya kenapa bodoh begini ya," ucap dia.
• Terungkap Pekerja Pabrik Pengolahan Makanan Menggunakan Mulutnya Buat Penggemar Ceker Ayam Thailand
Tati menerangkan dirinya kenal pelaku dari salah satu teman sesama kader posyandu.
"Kalau engga sesama kader saya engga mungkin percaya. Saya tanya lagi, malah dia engga kenal sama orang itu. Saya sampai bilang, kenapa kamu suruh saya kalau kamu aja engga kenal, jadi begini kan," singkat Tati.
Kasus hipnotis ini tengah ditangani Polres Metro Bekasi Kota.
"Kita masih selidiki dan buru pelakunya," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi, pada Senin (3/2/2020).
Erna mengungkapkan, pihaknya telah mendatangi lokasi dan memeriksa sejumlah saksi maupun korban.
"Masih kita selidiki ya, jika ada perkembangan kita informasikan," kata dia.
Sebelum ini, diberitakan bahwa banyak orang sering menjadi korban gendam alias hipnotis ketika sedang berada di ruang publik dan tempat keramaian.
Para pelaku hipnotis biasanya sering mengincar orang yang sedang tidak fokus atau sedang ada masalah internal.
Masalah internal itu tanpa disadari bisa dipantau dan dirasakan oleh pelaku hipnotis, yang kemudian menjalankan aksi jahatnya dan mendekati targetnya tersebut.
Arbi Alfarisi, pakar hipnoterapi yang sering muncul di reality show Garis Tangan tayangan ANTV setiap hari mulai pukul 22.00 WIB itu berbagi tips supaya terhindar dari aksi hipnotis.
"Korban (hipnotis atau gendam) biasanya sedang banyak masalah hingga tidak fokus," kata Arbi Alfarisi berbincang di Koffination, Epicentrum Walk, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Orang yang diincar para pelaku hiptonis, lanjut Arbi Alfarisi, biasanya juga suka melamun.
• Pakar Hipnotis Arbi Alfarisi Melakukan Hal Ini Saat Diminta Seseorang Menghentikan Kebiasaan Buruk
• Reality Show Garis Tangan yang Dipandu Uya Kuya Menjadi Ajang Pencarian Pasangan Paling Unik
"Orang yang tidak fokus itu biasanya terlihat karena kaki-kakinya suka bergerak-gerak kayak orang sedang menjahit. Orang yang tidak fokus itu mudah sekali digendam," jelas Arbi Alfarisi.
Menurut Arbi Alfarisi, supaya tidak dihipnotis, sebaiknya tidak fokus kepada orang yang tidak dikenal.
"Ketika ada yang tanya alamat, jangan fokus menjawabnya. Teknik gendam memakai filosofi hipnosis, hanya dia memakai ilmu dan energi lebih," ujar Arbi Alfarisi.

Hipnotis pelaku gendam biasanya melalui tepukan, dengan air, kontak mata hingga suara yang paling canggih.
"Kalau pelaku memakai media air saat menghipnotis, ya jangan asal menerima air ditempat ramai dari orang yang baru dikenal," kata Arbi Alfarisi.
Hipnotis Menghentikan Kebiasaan Merokok
Sambil berbincang santai, Arbi Alfarisi memperlihatkan keahliannya melakukan hipnotis. Saat itu Saipul Bahri, rekan wartawan, ingin menghentikan kebiasaannya merokok.
Tidak perlu waktu lama, Arbi Alfarisi membuat Saipul Bahri berada dibawah alam sadarnya.
Ketika sedang tidak sadar itu, Arbi Alfarisi meminta Saipul untuk menjauhi rokok dan apabila ingin mengonsumsi tembakau dan rokok akan otomatis diganti air putih atau permen karet.

Sesaat kemudian Arby Alfarisi membangunan Saipul, dan kemudian memintanya kembali merokok. Ketika itu juga Saipul mengaku mual kala diminta Arbi Alfarisi mencium tembakau rokok.
Beberapa kali Saipul juga merasa pahit saat diminta Arbi Alfarisi mencium harum tembakau rokoknya sendiri.
Upaya Arbi Alfarisi menghipnotis Saipul berhasil. Saipul tidak lagi menyentuh bungkus rokok filternya meskipun baru saja membeli.
• Dihipnotis Uya Kuya, Billy Syahputra Mengaku Selingkuh Tapi Membantah Putus dari Elvia Cerolline
• Raffi Ahmad Dihipnotis Lihat Nagita Slavina Jadi Yuni Shara, Reaksinya Tak Terduga Bikin Ngakak
"Kalau orangnya nggak mau, hipnotis nggak bisa dilakukan," kata Arbi Alfarisi yang dibesarkan dari Komunitas Hipnotis Bandung ini.
Hipnotis bisa dilakukan memakai komunikasi verbal, ada dialog antara Arbi Alfarisi sebagai pakar hipnotis dengan 'korbannya', dalam hal ini Saipul Bahri.
Hal yang sama juga dilakukan Ferdian ketika melakukan hipnotis, terutama ke Mpok Alpa di program sitkom Opera van Java, yang juga memakai komunikasi verbal.
"Bedanya hipnotis dengan gendam, kalau gendam itu menyerangnya pakai energi," ujar Arbi Alfarisi yang kini semakin sibuk syuting untuk reality show Garis Tangan di ANTV ini.