Virus Corona
Diduga Pasien Wanita Usia 19 Tahun Terjangkit Virus Corona di Bogor, Ini Hasil Pemeriksaan Dokter
Terungkap hasil pemeriksaan wanita diduga kena virus corona di Bogor, oleh Dokter Spesialis Paru Eka Hospital Cibubur, Dr. Paulus Arka, Sp.P.
Penulis: Luthfi Khairul Fikri | Editor: PanjiBaskhara
Kabar beredar dugaan adanya seorang pasien wanita usia 19 tahun terjangkit virus corona di Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
Diketahui, dugaan kuat pasien wanita terjangkit virus corona di Bogor tersebut, tengah dirawat di Eka Hospital Cibubur, Jawa Barat.
Terungkap hasil pemeriksaan wanita diduga kena virus corona di Bogor, oleh Dokter Spesialis Paru Eka Hospital Cibubur, Dr Paulus Arka Sp P.
Namun, RS Eka Hospital bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kebupaten Bogor telah dapat konfirmasi dari Balitbangkes dan memastikan hasilnya negatif, tidak terinfeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV).
• ICM Antisipasi Penyebaran Virus Corona di 40 Site Apartemen yang Dikelolanya
• Virus Corona, Begini Nasib 3 WNI yang Tidak Dapat Dievakuasi dari Wuhan
• Virus Corona: Pemerintah Terus Pantau Kesehatan Tiga WNI di Wuhan yang Gagal Dievakuasi
"Kami sudah menerima hasilnya. Hasil pasien ini yakni negatif," ujar Dr Paulus Arka, kepada awak media.
Pasien tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari China.
Dia adalah mahasiswi di Kota Guilin, China.
Pasien tersebut dirawat di Eka Hospital sejak 26 Januari malam hari.
Dia ditempatkan di ruang isolasi.
Dr. Paulus jelaskan, awalnya WNI yang baru datang dari China ini alami demam tinggi hingga 40 derajat selayaknya gelaja pneumonia.
Saat itu prosedur juga langsung dilakukan, pasien diarahkan ke IGD untuk dapat penanganan langsung di dalam ruang isolasi yang steril dan aman.
Sehingga, tidak menyebabkan risiko infeksi pasien, dokter, hingga petugas yang berjaga.
"Kini pasien dirawat di ruangan reguler hingga dipastikan benar-benar sembuh dan dipulangkan," kata dia.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, dr Dedi Syarif menambahkan pihaknya akan tetap melakukan monitoring terhadap pasien tersebut.