Ironi Siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Ayah Ibunya Cerai, Sering DIbully, Ditemukan Tewas Digorong-gorong

Ironi Siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Ayah Ibunya Cerai, Sering DIbully, Ditemukan Tewas Digorong-gorong

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020). 

 Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh mengatakan, setelah orangtua korban melapor ke sekolah anaknya tak pulang, pihaknya pun sempat mencari ke rumah ayahnya.

"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh kepada wartawan, Jumat.

Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.

Komunitas Trisakti Runners Hadir dan Usung Semboyan Trisakti Solid, Indonesia Jaya!

 Yakin Anaknya Dibunuh

Namun, korban diketahui tak masuk kelas keesokan harinya dan malah ditemukan jenazahnya di dalam gorong-gorong depan gerbang sekolah yang hanya berdiameter 30 centimeter.

"Sabtu libur merah Hari Imlek, Minggu libur, Nah, hari Seninnya korban tak masuk kelas, eh, malah ditemukan di gorong-gorong depan sekolah jenazahnya," ujarnya.

Sementara itu, ibu kandung korban, Wati Fatmawati (46), menyakini kalau anaknya sengaja dibunuh oleh seseorang.

Pasalnya, ia heran jenazah anaknya bisa masuk ke gorong-gorong yang sempit dan seakan ada yang menyembunyikannya.

Afgan Syahreza Sumbang Rp 80 Juta Lewat Lagu Bukan Cinta Biasa di Konser A Tribute To Nilakreshna

"Perasaan saya sebagai ibu kuat kalau anak saya ada yang bunuh. Saya heran kenapa anak saya ditemukan di gorong-gorong yang sempit di dalamnya lagi," ungkap Wati saat ditemui di rumahnya, Jumat pagi.

 Meski dirinya meyakini kalau anaknya dibunuh seseorang, tapi Wati enggan mengungkapkan kecurigaannya kepada siapapun.

Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian misterius anaknya dan menangkap pelakunya.

"Pokoknya kalau ketemu pelakunya. Saya ingin pembunuh anak saya dihukum mati saja," ujarnya.

 Saat ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukan anaknya meninggal.

Wati enggan menjawab secara jelas hal itu kepada wartawan.

Lokasi Parkir Ganjil Genap di Jakarta Berlaku 06.00-10.00 dan 16.00-21.00, Langgar Denda Rp 500 Rb

"Kemarin juga saat pemakaman (Rabu, 29 Januari) ayahnya enggak hadir. Sudah ya," singkatnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved