Virus Corona

243 WNI Siap Dijemput Pulang dari Wuhan, 100 RS Disiapkan, Lokasi Karantina Belum Diputuskan

243 WNI Siap Dijemput Pulang dari Wuhan, 100 RS Disiapkan, Lokasi Karantina Belum Diputuskan

Daily Mail
Kebanyakan warga berupaya untuk segera keluar dari China. Pemerintah Indonesia pun siap mengevakuasi 243 WNI di Wuhan China, tim penjemputan sudah disiapkan. 

Pemerintah dalam waktu dekat akan mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Wuhan, China.

Evakuasi ini menyusul merebaknya virus corona di Wuhan dan beberapa negara lainnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu, penjemputan 243 WNI ini akan didampingi oleh sejumlah tenaga medis dari Indonesia.

"Kurang lebih 20 (tenaga medis)," kata Wiendra di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Presiden Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Wuhan dan Provinsi Hubei

VIDEO: Cerita Husnia Mahasiswi Unesa Terjebak Virus Corona di Wuhan China

Menurut Wiendra, tenaga medis itu terdiri dari beberapa dokter, mulai dari dokter umum, dokter spesialis paru, hingga dokter obgyn.

Ada pula petugas yang bertindak sebagai pengamanan.

Kebanyakan warga berupaya untuk segera keluar dari Cina, sehingga mereka harus menjamin diri mereka benar-benar bersih tidak terkontaminasi coronavirus.
Kebanyakan warga berupaya untuk segera keluar dari Cina, sehingga mereka harus menjamin diri mereka benar-benar bersih tidak terkontaminasi coronavirus. (Daily Mail)

Para tenaga medis ini nantimya bertugas untuk memeriksa kesehatan seluruh WNI yang dipulangkan.

Sama seperti WNI yang dipulangkan, para petugas yang ikut menjemput para WNI ini akan dikarantina begitu tiba di Indonesia.

Daftar Lengkap Harga BBM Per 1 Februari 2020, Harga Pertamax Turun, Harga Solar Non Subsidi Naik

Karantina akan dilakukan selama 14 hari dan dengan pemantauan kesehatan yang ketat.

"Selama di karantina harus ada perawat, dokter spesialis paru, petugas jiwa kesehatan yang mengontrol olahraga, ada diatur gizinya," ujar Wiendra.

Hingga saat ini, kata Wiendra, pemerintah belum memutuskan lokasi karantina bagi para WNI yang dipulangkan dari Wuhan.

Namun, ia memastikan, karantina tidak dilakukan di rumah sakit.

Lokasi yang disiapkan untuk karantina adalah bangunan yang dipastikan nyaman dan aman.

"Yang jelas kami telahmelakukan skenario karantina yang telah menjadi standar prosedur," kata dia.

Muncul Kabar Perhiasan Rp 2 Miliar Lina Jubaedah Hilang Setelah Dipastikan Meninggal Karena Sakit

Pemerintah berencana memulangkan para WNI yang kini masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China, agar rencana evakuasi tersebut dapat segera dilaksanakan.

"KBRI juga terus berkoordinasi dengan Kemlu China dan pemerintah Provinsi Hubei untuk akses bantuan logistik dan upaya pemulangan WNI ke Tanah Air," demikian bunyi keterangan tertulis resmi yang dikeluarkan Kemenlu, Rabu (29/1/2020).

Saat ini, ada 243 WNI yang berada di Provinsi Hubei yang tersebar di tujuh lokasi termasuk di Kota Wuhan.

KBRI pun terus memantau guna memastikan kondisi WNI di Wuhan dalam keadaan baik, serta kebutuhan hidup sehari-hari masih terpenuhi.

Selain itu, KBRI membentuk posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei, untuk mempermudah pemantauan dan penyampaian bantuan.

Tarif Baru Pemanfaatan SWRO Bagi Masyarakat di Kepulauan Seribu Mulai Berlaku Jumat Ini

Sapkan 100 Rumah Sakit

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiagakan sejumlah rumah sakit untuk menyambut kepulangan warga negara Indonesia ( WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China.

Evakuasi ini terkait dengan merebaknya virus corona di Wuhan, China, dan beberapa negara lainnya.

"Sudah ada 100 rumah sakit di Indonesia yang siap menangangi kasus ini," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Santoso Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).

Syahril mengatakan, rumah sakit tersebut tersebar di sejumlah daerah.

Khusus di Jakarta, ada tiga rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah sebagai rumah sakit utama dalam pencegahan penyebaran virus corona.

Ketiga rumah sakit itu, selain RSPI Sulianti Santoso, yaitu RSPAD Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Persahabatan.

Kesal Gawai Dipinjam Jadi Motif Seorang Remaja Nekat Culik dan Jual Bayi, Berikut Kronologinya

Ketiganya telah menyiapkan ruang isolasi yang hanya akan digunakan jika ada WNI yang pulang dari Wuhan dalam kondisi tidak sehat.

"(Ketiga rumah sakit ini) siap menerima kalau ada pasien dengan keluhan," ujar Syahril.

Ia mengatakan, khusus di RSPI Sulianti Santoso, 50 tenaga medis secara khusus telah disiagakan dan 11 ruang isolasi telah disiapkan.

"Kita berdoa enggak terjadi apa-apa," kata dia.

Status Darurat Wabah Virus Corona

Presiden Jokowi menanggapi langkah WHO yang menetapkan status darurat dunia atas wabah virus corona.

Jokowi menyebut, langkah WHO itu menandakan bahwa keputusan Indonesia untuk mengevakuasi warga negaranya di Hubei, China, sudah tepat.

Terungkap Warga Mencemooh Kereta Maruf Amin Membuat Perjalanan KRL Terganggu dan Penumpang Menderita

"Kemarin WHO juga sudah mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan virus korona. Jadi saya kira keputusan kita kemarin untuk mengevakuasi itu sudah betul," kata Jokowi usai meresmikan underpass Yogyakarta International Airport, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana, Jumat (31/1/2020).

Menurut Jokowi, pemerintah bergerak cepat untuk melakukan evakuasi kurang lebih 243 warga negara Indonesia yang berada di Provinsi Hubei dan kota-kota sekitarnya.

Jokowi menyebut proses evakuasi saat ini masih terus berjalan.

"Masih dalam proses. Masih kita proses karena yang ingin evakuasi bukan hanya Indonesia saja. Tetapi antrean kita sudah di depan," kata Presiden.

Selain itu, persiapan penerimaan di Tanah Air juga terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku.

VIDEO : Penerapan Sistem Parkir Ganjil Genap di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk

 Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa persiapan evakuasi WNI tersebut telah memasuki tahap akhir.

Retno juga telah bertemu dengan Duta Besar China di Jakarta untuk membahas hal tersebut.

"Pagi ini saya telah bertemu dengan Dubes RRT di Jakarta. Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei," kata Retno.

Baca juga: Kirim Pesawat, China Bakal Bawa Pulang Warga Kota Asal Virus Corona

Rencananya, keberangkatan pesawat penjemput bersama tim pengevakuasi akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tenaga Medis Akan Ikut Diberangkatkan Jemput WNI di Wuhan",  Penulis : Fitria Chusna Farisa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved