Kuliner

Hindari Kolesterol Berlebih Ketika Makan Bakmi, Ini Saran Food Blogger Tirta Lie buat Pecinta Bakmi

SOSOK Tirta Lie menjadi kondang lantaran ia punya kebiasaan unik sejak beberapa tahun silam, yaitu mencicipi ragam bakmi khususnya di Jakarta.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Fred Mahatma TIS
Wartakotalive.com/Feryanto Hadi
Food Blogger Tirta Lie 

Sebagai penikmat bakmi, bahkan sudah mencicipi aneka topping bakmi dari ribuan penjual, Tirta  Lie mampu merasakan mana bakmi yang dibuat dengan benar dan mana yang dimasak ala kadarnya.

SOSOK Tirta Lie menjadi kondang lantaran ia punya kebiasaan unik sejak beberapa tahun silam. Ia seorang yang sudah berkeliling mencicipi ragam bakmi, khususnya di seputaran Jakarta.

Hampir seluruh bakmi yang ada di Kota Metropolitan ini telah ia rasakan dan dituangkan dalam sebuah buku berjudul 100+ Bakmi Terlezat di Jakarta.

Bahkan, ia pernah diganjar penghargaan dari MURI untuk kategori Pengunjung dan Peresensi Rasa Bakmi Terbanyak.

Ragam Topping Bakmi di Plaza Blok M Lunar Mie Festival with Tirta Lie

VIDEO: Bakmi Hijau Gocit dari Bayam Buatan Sendiri

Gyu Katsu Nikaido Transpark Bintaro, Ajak Pecinta Kuliner Cicipi Gyu Katsu Di Atas Batu Lava

Namun, sejatinya Tirta Lie paham kebiasaan memakan bakmi bisa berdampak kepada kesehatan apabila dilakukan tak terkontrol. Untuk itu, ia memperhatikan benar porsi makan.

"Tentu faktor kesehatan tak boleh dilupakan. Yang penting jangan berlebihan. Apalagi bakmi larinya kan ke kolesterol. Walaupun sekarang banyak bakmi sehat," ujar Tirta kepada Wartakotalive.com di ajang Lunar Mie Festival with Tirta Lie di Atrium Plaza Blok M, Rabu (29/1/2020).

Tirta menyebut, ada orang yang setiap hari makan bakmi karena memang suka.

Namun, jika bertemu dengan pecinta bakmi seperti itu, ia tidak segan untuk mengingatkan sekaligus memberi edukasi agar orang tersebut tidak jor-joran menyantap makanan kesukaannya tersebut.

"Saya suka ngumpulin orang (pecinta bakmi) dan memang ada yang tiap hari makan bakmi. Saya bilang, diimbangkan saja. Jangan berlebihan," ujarnya.

Bagaimana bakmi yang enak?

Sebagai penikmat bakmi, bahkan sudah mencicipi aneka topping bakmi dari ribuan penjual, Tirta mampu merasakan mana bakmi yang dibuat dengan benar dan mana yang dimasak ala kadarnya.

Lalu bagaimana bakmi yang enak menurut Tirta Lie?

"Bakmie yang enak itu, yang bumbunya tepat, cara perebusan (teknik merebus) termasuk suhu, nyala api, berapa lama direbus dan harus paham karakter mienya," paparnya.

"Selain itu, dari panasnya air juga perlu. Kalau namanya topping-topping itu kan pelengkap. Kemudian terakhir tergantung selera lidah masing-masing sih," imbuh Tirta.

Tak sengaja

Kesukaan Tirta Lie pada bakmi diakuinya tanpa kesengajaan. Ia berkisah bahwa hobinya tiap pagi adalah berolahraga.

Awalnya, ia ingin beli sarapan, namun pada pagi hari yang ia temukan banyak penjual bakmi. Ia lantas mencobanya.

"Dari situ kemudian berpindah-pindah tempat (penjual) dan saya tulis di blog. Ternyata banyak yang suka dan menjadikan tulisan saya sebagai referensi," ungkapnya.

Tirta Lie mengungkapkan, bakmi telah menjadi makanan yang digemari masyarakat Indonesia.

Bahkan, menurutnya, Indonesia menjadi negara terbesar kedua pengonsumi bakmi setelah Republik Rakyat China (RRC).

"Indonesia saat ini masyarakatnya sebagai pemakan bakmi terbesar kedua setelah China. Sudah banyak festival bakmi digelar dan puluhan ribu orang datang meramaikan," ungkap Tirta Lie.

Jenis bakmi beragam

Jenis bakmi yang ada di Indonesia sangat beragam.

Tirta menyebut, hal ini dilatari dari adanya perpaduan budaya ketika bakmi dikenalkan oleh orang-orang dari China dengan selera masyarakat masing-masing daerah.

"Dari Aceh ada Mie Aceh, Mie Medan Mie Jawa, Mie Godok, Mie Pontianak dan daerah lainnya yang punya semacam bakmi khas. Maka tak heran bakmi sudah sangat familiar bagi masyarakat kita," ungkapnya.

Adapun perkembangan bakmi di Indonesia, kata Tirta, terbilang signifikan.

Dengan munculnya beragam varian topping yang membuat citarasa bakmi jadi beragam.

"Sejak tiga tahun terakhir pengembangannya sangat beragam, khususnya pada toppingnya," paparnya.

"Sekarang untuk mienya banyak dari bahan buah-buahan, sayuran. Ini menurut saya bagus, supaya orang tidak bosan makan bakmi," ungkap Tirta lagi.

Ditambahkan, "Jenis toppingannya itu tergantung ide kreatifitas masing-masing pedagang. Kalau jiwa muda kebanyakan dia berinovasi."

Dengan adanya festival-festival bakmi yang digelar, Tirta berharap masyarakat bisa melihat perkembangan serta menikmati ragam olahan bakmi yang disajikan para tenant.

"Selain menjadi wadah bagi penyuka bakmi, di sini masyarakat bisa melihat berbagai macam olahan atau varian bakmi sekaligus merasakannya," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved