Virus Corona

Bikin Waswas, Ini Video Call Mahasiswi Indonesia dengan Orangtuanya Soal Virus Corona di Wuhan

Video Call Mahasiswi di Wuhan dengan Orangtuanya Soal Virus Corona, Bikin Waswas, Sempat Ngeluh Sakit Tenggorokan

Capture @KompasTV
Aprilia Mahardini, mahasiswi Indonesia di Wuhan. Ia kini terisolasi di kota itu karena merebaknya Virus Corona. Sempat video call dengan ortunya di Sidoarjo. 

Untuk itu, Trisuto mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China agar tidak sekadar berkoordinasi tanpa ada langkah konkret.

Sebab, ia yakin para orangtua lain juga sangat mencemaskan kondisi kesehatan anaknya yang tengah menempuh studi di Wuhan, China.

"Saya ingin KBRI dan Kemenlu ambil langkah konkret. Nasib orang-orang di situ, terutama 12 mahasiswa Unesa itu termasuk anak saya segera teratasi. Apalagi penyebaran virus corona itu cepat sekali," kata dia.

Waspadai Penyebaran Virus Corona, Dinkes Kabupaten Bogor Sebar Surat Edaran ke RS dan Puskesmas

"Saya sebagai orangtua rasanya waswas terus. Enggak bisa tidur. Masalahnya penularannya kelihatannya terlalu mudah menjangkiti orang lain," kata Trisuto.

Di sisi lain, ia juga menginginkan agar 12 mahasiswa Unesa bisa segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Bahkan, jika perlu, para mahasiswa itu segera dipulangkan ke Tanah Air.

"Kalau proses pemulangannya belum memungkinkan. Paling tidak anak-anak itu ditempatkan di tempat yang lebih kondusif yang agak aman. Permintaan kami begitu," kata dia.

Sejumlah mahasiswa yang terjebak di Wuhan karena diisolasi, mereka sangat mengalami kesulitan dalam beraktivitas
Sejumlah mahasiswa yang terjebak di Wuhan karena diisolasi, mereka sangat mengalami kesulitan dalam beraktivitas (Kompas.com)

Sebelumnya, Rektor Unesa Nurhasan memastikan 12 mahasiswanya tersebut dalam kondisi sehat dan aman.

Saat ini, menurut Nurhasan, kantor urusan internasional Unesa terus berkomunikasi dengan Kemenlu terkait informasi terbaru dan kondisi kesehatan mahasiswanya di Wuhan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan akan terus berkonsultasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RRT di Surabaya untuk membantu memantau perkembangan seluruh mahasiswa asal Jatim, sehingga tidak sampai terpapar virus corona.

"Pemprov Jatim akan melakukan yang terbaik, karena mereka adalah anak-anak Jatim dan ini menjadi perhatian kita. Termasuk di antaranya mengupayakan opsi pemulangan jika itu merupakan langkah terbaik," kata Khofifah.

Menyita Perhatian

Sebelumnya, kisah seorang mahasiswa asal Indonesia bertahan kala Wuhan, dilanda wabah virus Corona menyita perhatian.

Pria bernama Rio Alfi itu membuat video pribadi dan menceritakan kondisi perkotaan ditutup akibat menyebarnya virus Corona atau nCOV.

Satu dari sekian Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Tiongkok tersebut mengaku hanya bisa menunggu kabar baik dari pemerintah setempat dan KBRI.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved