Virus Corona

Imbas Virus Corona, Wisatawan China ke Bali Turun 50 Persen, Wagub Bali: Jangan Dihanguskan DPnya

Kebijakan ini langsung dirasakan oleh kalangan pariwisata di Bali, sebagian besar wisatawan China menjadikannya sebagai destinasi wisata favorit

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) meninjau alat thermal scanner di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (26/1/2020). Pemasangan alat itu sebagai antisipasi atas kemungkinan penyebaran corona virus. 

Gara-gara Virus Corona Turis China ke Bali Drop 50 Persen saat Hari Raya Imlek

Terhitung per Senin (27/1/2020), pemerintah China memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas pariwisata domestik dan internasional akibat wabah Virus Corona.

Kebijakan ini langsung dirasakan oleh kalangan pariwisata di Bali, di mana sebagian besar wisatawan  China menjadikannya sebagai destinasi wisata favorit.

Ketua Bali Tourism Board (BTB) IB Agung Partha Adnyana mengatakan sejak merebaknya berita tentang wabah virus corona, tingkat kunjungan wisata dari China langsung anjlok.

Kondisi itu terasa pada saat Imlek 25 Januari 2020 lalu ketika jumlah turis China drop hingga 50 persen.

11 Kamar Ruang Isolasi Ketat Disiapkan RSPI Sulianti Saroso Untuk Mengantisipasi Virus Corona

Menurut Agung Partha Adnyana, biasanya pada Hari Raya Imlek, kunjungan wisatawan dari China mengalami lonjakan dua hingga tiga kali lipat dari kunjungan pada hari biasa.

''Namun, Imlek tahun ini jumlah mereka turun drastis 30 hingga 50 persen, ini imbas dari meluasnya wabah virus corona,'' ungkap Agung Partha Adnyana saat dihubungi Tribun Bali, Minggu (26/1), sehubungan dengan rencana Pemerintah China yang menghentikan sementara kunjungan warganya ke luar negeri mulai 27 Januari ini akibat virus corona.

Adnyana membenarkan bahwa Pemerintah China memang mengambil kebijakan untuk menutup mobilitas warganya agar dampak penularan virus ini tidak menyebar luas.

Habib Ali Alhinduan Doakan Rakyat China Atas Wabah Virus Corona, Berikut Doanya Untuk Menolak Bala

Meski berdampak pada pariwisata Bali, Adnyana mendukung langkah pemerintah China tersebut, mengingat ini adalah peristiwa bencana alias force majeure yang mau tak mau harus ditangani dengan cepat.

''Mau tidak mau semua harus kerja sama mati-matian untuk menangkal penyebaran virus ini. Ya daripada membuat dampak panjang memang harus ditutup,'' katanya.

Ia menambahkan, sampai kapan pembatasan mobilitas warga China ini diberlakukan masih belum diketahui.

Kemungkinan akan berjalan hingga 2-3 bulan ke depan atau ketika kondisi dianggap kondusif kembali.

''Sekarang yang bisa kita lakukan adalah bagaimana cara mengakali agar para pengusaha tidak rugi-rugi banget. Jadi, gak ada istilah cancellation fee (biaya pembatalan), tapi kunjungannya ditunda,'' ujar Agung.

Ia berharap, keadaan ini bisa kembali normal dan tidak berlarut-larut sehingga aktivitas pariwisata di Bali bisa berlanjut sebagaimana biasanya.

Dua maskapai yang melayani rute Denpasar-Wuhan PP pun telah melakukan pembatalan penerbangan sejak tanggal 23 Januari 2020.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved