Virus Corona

1 Pasien Suspect Virus Corona Masuk Ruang Isolasi RS Hasan Sadikin

Berdasar rujukan itu, kata Tommi, pihaknya langsung memasukkan pasien itu ke ruang isolasi IGD RSHS Bandung.

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/pras
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengontrol ruangan khusus untuk wabah virus corona di Ruangan Isolasi Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). RSHS menyiapkan ruangan inap khusus dengan lima tempat tidur serta tim dokter dan petugas medis khusus yang siap siaga jika ada pasien suspek atau terinfeksi virus corona. 

Selain di RSHS, persiapan menghadapi virus corona juga dilakukan di RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa barat ini juga membuka posko kesehatan untuk mewaspadai penyebaran yang belum diketemukan obatnya itu.

Wakil Direktur Pelayanan Medik Penunjang dan Keperawatan RSUD Al Ihsan, dr Hadri Pramono MARS, mengatakan posko akan mulai mereka buka, Senin (27/1).

“Ini adalah inisiatif kami untuk masyarakat. Nanti di posko ada dokter dan perawat yang stand by 7x24 jam. Posko akan buka sampai ada pemberitahuan selanjutnya dari Kemenkes bahwa masa kewaspadaan corona virus berakhir,” ujar dr Hadri melalui telepon, kemarin.

Posko bernama Pusat Informasi dan Krisis Center Novel Corona Virus RSUD Al Ihsan ini didirikan di depan pintu masuk IGD rumah sakit tersebut.

"Posko berfungsi sebagai tes penyaringan (screening), pusat informasi, serta krisis center virus flu misterius yang saat ini sedang mewabah di Cina," katanya.

Nantinya, setiap pasien dan keluarga pasien dengan keluhan seperti demam, batuk dan pilek, disertai sulit bernapas, akan dilakukan tindakan thermal screener.

Alatnya seperti pistol yang ditempelkan di kulit untuk mengukur suhu tubuh.

Jika alat mendeteksi panas badan seseorang di atas 38 derajat, maka yang bersangkutan akan dipisahkan dari kelompok yang lain lalu ditanyai oleh tim dokter tentang riwayat perjalanan sebelumnya.

“Kalau panas badannya di atas 38 derajat, pasti itu penyebabnya virus. Nanti dokter akan nanya apakah baru-baru ini pulang dari Cina, Singapura, atau negara yang sudah terjangkit lainnya,” katanya.

Jika sang pasien pernah ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit, maka rumah sakit akan menetapkan pasien sebagai suspect coronavirus lalu dimasukkan ke ruangan khusus yang telah disediakan.

“Kami punya satu ruangan khusus dengan tekanan negatif, jadi udara di dalam ruang isolasi tetap steril dan tidak akan mengontaminasi ke luar,” kata Hadri.

Menurut Hadri, menghadapi coronavirus masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap harus waspada.

Kota Wuhan Hentikan Semua Transportasi Umum, Mahasiswa Indonesia: Kami Lebih Baik Diam di Kamar

Soalnya, belum ada informasi yang rinci, jelas, dan pasti, mengenai penyebab virus ini, baik dari Kementerian Kesehatan, WHO atau Tiongkok sekalipun.

“Masih simpang siur, tidak ada informasi yang jelas. Namun corona virus mengandung DNA atau untaian genetika yang gampang bermutasi. Kita sudah belajar, Indonesia pernah mengalami pandemi flu babi (H1N1 2009) dan outbreak flu burung (H5N1 2005). Jadi tetap harus waspada,” kata Hadri.

Apalagi, saat ini Jawa Barat sedang diguyur hujan hampir merata di semua wilayah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved