Virus Corona
Jalin Kontak dengan Pasien Virus Corona Amerika Serikat, 16 Orang Ini Diawasi
Wabah virus korona seperti SARS menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia.
Wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia.
Hal itu diungkapkan ilmuwan pemerintah China menjelang pertemuan darurat yang akan digelar oleh World Health Organization (WHO).
Sedikitnya 16 orang, yang menjalin kontak secara dekat dengan pria Amerika Serikat (AS) yang didiagnosis sebagai kasus pertama di AS pengidap virus corona, berada dalam pengawasan.
Mereka sedang diawasi sehubungan dengan penyakit itu, yang menyebabkan 17 orang di China meninggal dan membuat ratusan lainnya sakit, demikian diungkapkan pejabat setempat.
Pasien tersebut, seorang pria berusia 30 tahun, berada dalam kondisi baik dan mungkin segera diperbolehkan pulang dari rumah sakit di Everett, Washington, kata beberapa pejabat saat konferensi pers.
• Bandara Soekarno-Hatta Jawab Tamparan Keras Wali Kota Tangerang soal Maraknya Pengangguran
• VANESSA Angel Ajak Suami Bikin Dosa di Dapur Siang Hari, Lihat Pakaian dan Gayanya Bikin Salfok
• UPDATE Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Tinggal di Pinggir Rel Kereta Ancol
• Pengamat Bilang Banjir Jakarta 1 Januari 2020 Bukan Kiriman, Ini Buktinya
Tidak ada di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan si pasien yang menunjukkan gejala mengidap penyakit itu, kata Chris Spitters, pejabat kesehatan di Distrik Kesehatan Snohomish.
"Risiko terhadap masyarakat umum masih kecil," kata Spitters.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan heran jika jumlah orang yang diyakini telah melakukan kontak dengan pasien bertambah.
Pria tersebut jatuh sakit selama akhir pekan setelah pulang dari kampung halamannya di Wuhan, China, pada November dan Desember.
Ia pada Senin (20/1/2020) lantas didiagnosis terkena virus korona.
• Polisi Ringkus Siswa SMAN 60 Jakarta saat Berada di Sekolahnya karena Keroyok dan Bacok Pelajar
Virus tersebut, yang menyebabkan gejala pernapasan seperti flu atau pilek, disangkutpautkan dengan pasar makanan laut di Wuhan, kota terbesar di China tengah dengan populasi sekitar 11 juta orang.
Sejak itulah akhirnya pasar tersebut ditutup.
Transportasi umum Wuhan ditutup jelang penetapan status darurat global
Sarana dan prasarana transportasi umum di Kota Wuhan, China, ditutup pada saat pembahasan darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai wabah virus corona jenis baru makin mengglobal.
Bus kota dan kereta bawah tanah (subway) berhenti beroperasi mulai Kamis pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB), demikian diumumkan Pemerintah Kota Wuhan.
• Macet Menggila Pengendara Hingga Pengin Terbang Bila Melintas di Stasiun Poris Tangerang
Jadwal perjalanan kereta api dan penerbangan dari Kota Wuhan juga ditiadakan secara efektif mulai pukul 10.00.
Pembahasan darurat WHO pada Rabu (22/1/2020) malam diperpanjang hingga Kamis untuk menentukan apakah virus korona jenis baru yang menyebabkan radang paru-paru berat (pneumonia) itu akan berstatus darurat internasional (PHEIC) atau tidak.
Wabah, yang pertama kali ditemukan di Wuhan, mulai menjalar hingga ke berbagai daerah di China yang sebelumnya aman-aman saja, sebagaimana laporan sejumlah media resmi setempat yang dipantau ANTARA dari Shanghai.
Tiga kasus muncul di Daerah Otonomi Guangxi, yang berbatasan dengan Vietnam, pada pukul 01.08 waktu setempat.
• Kritik Tajam Wali Kota Tangerang ke Bandara Soekarno-Hatta soal Maraknya Pengangguran
Kemudian di Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia, juga ditemukan satu kasus pada pukul 00.47 waktu setempat.
Dengan demikian, wabah virus korona jenis baru di China hingga pukul 01.00 waktu setempat telah mencapai 550 kasus, sebanyak delapan hingga sembilan pengidap meninggal dunia.
ANTARA melaporkan pergerakan arus mudik menjelang Tahun Baru Imlek mulai Rabu (22/1/2020) dari Beijing, Hebei, Tianjin, dan Shanghai terpantau normal.
Hampir semua penumpang kereta api cepat, demikian pula dengan petugas keamanan, masinis, pramugari, dan pegawai kereta api, mengenakan masker sesuai dengan imbauan pemerintah.
Di Stasiun Beijingnan, bahkan ada klinik khusus yang sewaktu-waktu menerima pasien pneumonia dengan rujukan rumah sakit.
• Semua Ruang Kelas SDN Samudrajaya 04 Bekasi Bocor Bertahun-tahun, Tolong Pak Nadiem Makarim
Di meja resepsionis sejumlah hotel di China, juga tersedia masker bagi siapa saja yang membutuhkan.
WHO bahas virus korona jadi darurat internasional
Sebuah panel pakar Badan Kesehatan Dunia menggelar pertemuan pada Rabu untuk mengevaluasi apakah wabah virus korona baru, yang telah menyebar dari China ke sejumlah negara, dianggap sebagai keadaan darurat internasional.
Sebanyak 16 pakar independen dalam bidang pengendalian penyakit, virologi, epidemiologi dan pengembangan vaksin melakukan pertemuan tertutup di markas besar badan PBB itu di Jenewa.
Didier Houssin, penasihat pada badan keamanan kesehatan nasional Prancis, ditunjuk sebagai ketua panel.
• Widyawati di Usia 70 Tahun Tetap Cantik dan Dapat Penghargaan di Festival Film Asia Pasifik 2020
Badan kesehatan China akan melakukan presentasi dalam telekonferensi.
Konferensi pers untuk sementara dijadwalkan berlangsung pada Rabu pukul 18.00 GMT (Kamis, pukul 01.00 WIB).
Korban meninggal akibat virus korona di China mencapai 17 orang
Jumlah korban meninggal akibat virus baru semacam flu hingga Rabu (22/1) siang bertambah menjadi 17 orang dengan lebih dari 540 kasus terkonfirmasi.
Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran soal penyebaran infeksi yang diduga berasal dari satwa liar yang diperjualbelikan secara ilegal.
• Keinginan Ade Irawan Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Suami Sudah Diungkapkan 40 Tahun Lalu
Jenis virus korona yang sebelumnya tak diketahui diyakini berasal dari pasar satwa di pusat Kota Wuhan. Kasus tersebut kini menjangkau hingga ke Amerika Serikat.
Berbeda dengan 'rahasia' selama Infeksi Saluran Pernapasan Berat (SARS) periode 2002-2003, yang menyebabkan hampir 800 orang meninggal, pemerintah komunis China kali ini memberikan informasi terbaru mengenai virus korona guna menghindari kepanikan saat jutaan warga melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru Imlek.
"Peningkatan pergerakan masyarakat secara objektif meningkatkan risiko penyebaran wabah," kata wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional, Li Bin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melakukan pertemuan di markasnya di Jenewa untuk memutuskan apakah wabah tersebut akan dinyatakan sebagai darurat kesehatan global atau tidak.
Banyak warga China membatalkan perjalanan mereka, membeli masker wajah, menghindari tempat-tempat umum seperti bioskop dan pusat perbelanjaan.
Bahkan, beralih ke permainan simulasi wabah daring atau menonton film bencana "The Flu" sebagai cara untuk mencari solusi.
• WASPADA, Begini Gejala Terjangkit Virus Corona yang Mematikan dari China
Virus korona yang berasal dari Wuhan menyebar ke berbagai wilayah padat penduduk seperti Beijing, Shanghai, Macau dan Hong Kong.
Jumlah total korban meninggal terbaru di Provinsi Hubei, yang beribu kota Wuhan, naik dari sembilan menjadi 17 orang hingga Rabu siang, menurut stasiun TV pemerintah yang mengutip pemerintah provinsi. (Reuters/Antaranews)