Virus Corona
Asal Tidak Baru Berkunjung dari Wuhan, Jangan Panik Terkena Virus Corona
Sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan telah melaporkan adanya indikasi penyebaran corona virus yang berasal dari Wuhan, Chin
Penulis: Apfia Tioconny Billy |
Sejumlah negara seperti Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan telah melaporkan adanya indikasi penyebaran corona virus yang berasal dari Wuhan, China.
Jumlah negara yang terus bertambah tentunya menimbulkan kecemasan bagi warga di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Pentakit Menular Langsung, dr Wiendra Waworuntu, M. Kes pun meminta masyarakat tidak panik.
Asal tidak habis melakukan perjalanan ke Wuhan, China dipastikan tidak terindikasi penyakit yang menyebabkan peradangan di bagian paru-paru tersebut.
“Intinya satu dia harus ada perjalanan dari Wuhan dulu, itu yang harus orang tahu,” kata Wiendra.
• Bandara Soekarno-Hatta Jawab Tamparan Keras Wali Kota Tangerang soal Maraknya Pengangguran
• VANESSA Angel Ajak Suami Bikin Dosa di Dapur Siang Hari, Lihat Pakaian dan Gayanya Bikin Salfok
• UPDATE Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Tinggal di Pinggir Rel Kereta Ancol
• Pengamat Bilang Banjir Jakarta 1 Januari 2020 Bukan Kiriman, Ini Buktinya
“Kalau terinfeksi orang yang mendiagnosis akan bertanya apakah melakukan perjalanan dalam kurun waktu dua minggu, karena infeksinya ini bisa terjadi dua minggu,” sambung dr. Wiendra di Kementerian Kesehatan, Rabu (22/1/2020).
Namun kewaspadan masyarakat terhadap corona virus ini tetap harus ditingkatkan dengan menerapkan hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan.
“Masyarakat jangan resah antisipasi dengan hidup sehat, makan sehat, hidup bersih cuci tangan dengan sabun selama 20 detik,” kata dr Wiendra.
Cara tersebut paling ampuh karena saat ini belum ada vaksin maupun obat yang pas menangani corona virus yang merupakan virus baru penyebab pneumonia.
• Polisi Ringkus Siswa SMAN 60 Jakarta saat Berada di Sekolahnya karena Keroyok dan Bacok Pelajar
Pengobatan saat ini pun yang dilakukan dengan mengobati gejala-gejala akibat pneumonia seperti demam, sesak, batuk.
“Kalau dia panas, dia sesak, harus pakai 02 ya ada tindakan ke penyakitnya. Lebih ke arah pengobatan gejala, kalau butuh antibiotik ya antibiotik,“ kata dr Wiendra.