Tanah Banten Cocok untuk Budidaya Durian, Rasa dan Kualitasnya Lebih Enak Dibanding Durian Impor

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengunjungi kebun durian Sahara di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.

Melihat, mengelilingi, hingga mencicipi durian jatuh dari kebun tersebut, Gubernur mengungkapkan meski ditanam di tanah Banten, namun rasa dan kualitasnya berkelas internasional.

“Harus disyukuri tanah Banten ini sangat cocok dan potensial untuk budidaya durian. Rasa dan kualitasnya bahkan lebih enak dari durian-durian impor,” ujar pria yang akrab disapa WH, Rabu (22/1/2020).

Contohnya, kata Wahidin, ada salah satu varian durian asal Malaysia yang ditanam kembali di Banten.

Kulit duri durian ini hitam dengan rasa yang lebih enak dibandingkan dari tempat asalnya.

Wahidin tidak sendirian menikmati durian itu. Ia mengajak para kepala dinas untuk mencicipi durian yang diberi nama durian WH.

“Durian jenis duri hitam asal dari Malaysia yang ditanam di tanah Banten, sehingga rasanya jadi lebih enak. Makanya dengan kualitas sebagus itu harganya cukup tinggi,” ucap mantan Wali Kota Tangerang selama dua periode itu.

Menurut penelitian, lanjut Wahidin, di Banten terdapat daerah-daerah yang memang kondisi tanahnya sangat cocok untuk budidaya durian.

Di antaranya Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Mancak dan Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

Gubernur juga mengapresiasi budidaya durian di kebun durian Sahara, karena pemiliknya asli orang Banten.

“Saya akan menjadikan durian-durian hasil budidaya kebun durian Sahara sebagai peserta di festival makanan yang digelar di Livingworld, Alam Sutera,” kata Wahidin.

Sangat direkomendasikan

Menurut Andri, selaku pemilik dari kebun Durian Sahara, kondisi dan kualitas tanah di Banten sangat bagus. Dan sangat direkomendasikan untuk menanam berbagai jenis buah durian dari negara lain bahkan kualitasnya bisa menjadi lebih bagus.

“Kebun durian Sahara yang memiliki luas sekitar 20 hektar ini ditanam berbagai jenis durian baik lokal maupun dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand,” ungkap Andri.