Sunda Empire
PBB hingga NATO Lahir di Bandung Kata Petinggi Sunda Empire, Dedi Mulyadi: Rangga Bebas Berpendapat
PBB hingga NATO Lahir di Bandung Kata Petinggi Sunda Empire, Dedi Mulyadi: Rangga Bebas Berpendapat
Sunda Empire rupanya bukan tanpa alasan memilih Bandung sebagai pusat lokasi kerajaan atau kekaisaran mereka.
Alasan pemilihan Bandung disampaikan oleh petinggi Sunda Empire, Raden Rangga Sasana, di Acara ILC bertema #ILCRajaRajabaru pada Selasa (21/1/2020).
Rangga Sasana menyebut Bandung merupakan wilayah dari Atlantik.
"Bandung itu adalah titik nol, itu wilayah Atlantik," kata Raden Rangga Sasana.
Lebih lanjut, ia menjelaskan asal-usul terbentuknya bumi.
Menurutnya, bumi tercipta dari percikan matahari yang pada akhirnya membeku.
• VIDEO : Usai Keraton Agung Sejagat Bikin Heboh, Kini Muncul Sunda Empire di Bandung
Lanjutnya, Bandung merupakan daerah yang paling tinggi dibanding wilayah lain di dunia ini.
"Perlu dipahami bangsa Indonesia semuanya yang belum tahu, ini ya asal-usul bumi, adalah percikan matahari, yang pada kala itu akhirnya membeku, dan yang paling tinggi adalah Bandung," jelasnya.
"Maka Bandung berada dalam posisi paling tinggi di antara daerah-daerah lain di dunia," ucap Raden Rangga Sasana.
"Itulah kenapa disepakati oleh leluhur kita,"
• Starting XI dan Live Streaming Gratis MolaTV via HP Chelsea vs Arsenal, Kick Off Pukul 03.15 WIB
"Makanya apabila sesuatu tidak datang dari Bandung tidak dilantik,"
Dengan alasan itu, Rangga Sasana mengklaim berbagai lembaga dunia yang lahir di Bandung.
"Makanya PBB lahirnya di Bandung, SLW di Bandung, NATO di Bandung, Pentagon di bandung, Bank Dunia pun di Bandung dengan modal dari bumi Nusantara," tegasnya.
Penjelasan Rangga tersebut benar-benar membuat peserta ILC mengelus dada.
Kita perlu kegilaan sejenak untuk jadi waras tulis akun twitter @DavidWijaya82
Roy Suryo tampak tertawa mendengarkan penjelasan tersebut.
• Barbie Kumalasari dan Lucinta Luna Berkelahi Beneran Bukan Setingan, Buktinya Kalung Barbie Putus
Bebaskan Rangga Berpendapat
Menanggapi penjelasan petinggi Sunda Empire ini, Dedi Mulyadi hanya tersenyum dan setengah tertawa.
Ia membebaskan Rangga Sasana untuk berpendapat.
Meski demikian, apa yang disampaikan olehnya masih bisa dicek kebenarannya.
"Iya yang pertama disilahkan aja, orang-orang boleh berpendapat apapun," ucapnya sambil terkekeh.
"Tetapi dari aspek rasio, sejarah, kan kita bisa memahami dunia di mana pusatnya, dimana dataran yang paling tinggi,"
• Ezechiel Ndouassel Akhirnya Resmi Berseragam Bhayangkara FC, Lengkapi Kuota 4 Pemain Asing
"Di mana lahirnya PBB, di mana lahirnya NATO,"
"Kan semuanya sudah tercatat dengan baik dalam sejarah," imbuhnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga sudah memberikan komentar tentang kelompok ini.
Dedi Mulyadi menilai, munculnya orang-orang yang mengaku punya kerajaan dan bangga dengan seragam ala militer merupakan penyakit sosial yang sudah lama terjadi di Indonesia.
Dedi menyebut, fenomena itu merupakan problem sosial yang sudah akut dan berlangsung sejak lama.
Hal itu disampaikan Dedi ketika diminta komentar terkait Sunda Empire yang saat ini heboh di masyarakat, terutama di Jawa Barat.
Menurut Dedi, ada problem sosial yang berlangsung cukup lama, yaitu masyarakat indonesia terbiasa masuk ke wilayah berpikir yang tidak realisitis atau terlalu obsesif.
• Fraksi Demokrat Bersikukuh Bentuk Pansus Jiwasraya, Duga Ada Keterlibatan Orang Sekitar Istana
"Ada obsesi mendapat pangkat tanpa proses kepangkatan atau instan. Ada obsesi ingin cepat kaya," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Sabtu (17/1/2020).
Dedi mengatakan, di Indonesia itu dalam kehidupan sosial, banyak kelompok masyarakat yang setiap hari mencari harta karun, emas batangan, uang brazil dan sejenisnya.
Perilaku itu berlangsung lama dan tak pernah berhenti sampai saat ini.
"Banyak orang yang kaya raya jatuh miskin karena obsesi itu. Sampai miskin pun masih berharap obsesi itu tercapai," kata wakil ketua Komisi IV DPR RI ini.
• 8 Perempuan Indonesia Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang di Malaysia, Kondisi Kerja Tak Layak
Namun, kata Dedi, di sisi lain, kelompok adat yang memiliki sistematika cara berpikir realistis dan berbasis aspek alam mengalami peminggiran, baik dalam stasus sosial di masyarakat, maupun dalam status lingkungan.
"Misalnya areal adat komunitas adat kian sempit, tak dapat pengakuan. Kemudian membuat stigma bahwa mereka (kaum adat) adalah kelompok-kelompok yang dianggap bertentangan dengan asas kepatutan pranata sosial kemapanan hari ini," katanya.
Untuk mengantisipasi kelompok-kelompok obsesif itu, Dedi mengatakan negara harus memberikan penguatan terhadap kaum adat yang memiliki historis yang jelas dan jauh lebih realitis.
"Mereka ada yang petani, nelayan, penjaga hutan dan laut. Mereka lebih mapan dan tak pernah ada unsur penipuan. Negara harus melakukan tindakan agar kasus itu tidak berefek negatif terhadap kaum adat," tandasnya.
• Prediksi Susunan Pemain dan Link Live Streaming Napoli vs Lazio, Live TVRI, Kick Off Pukul 02.45 WIB
Ketua Panitia Konfrensi Wanita
Sementara itu di KompasTV, Rangga Sasana mengaku akan mengadakan konfrensi wanita sedunia dalam waktu dekat.
Dirinya juga mengaku sebagai ketua panitia dari acara tersebut.
Tak hanya itu, Rangga juga mengaku telah menyiapkan sederet persiapan menyambut pertemuan besar tersebut.
Sunda empire muncul tak lama setelah berita Keraton Agung Sejagat bermunculan.
Saat muncul di media, Sunda Empire ini juga telah membuat heboh sosial media.
Pasalnya, para pengikut Sunda Empire mengaku mampu memberikan tatanan empire yang dapat mempersatukan bangsa dan memberikan kedamaian kepada dunia.
Petinggi Sunda mengaku, mereka memiliki sistem empire yang bisa mengatur segala kerumitan masalah internasional.
• Prediksi Susunan Pemain Sheffield vs Manchester City, Kick Of Pukul 02.30 WIB, Citizens Krisis Bek
Uniknya, Sunda Empire mengakui NKRI. Tak hanya itu, mereka juga percaya dengan Pancasila, dan akan menerapkan sistem berdasarkan Pancasila di seluruh Dunia.
Sunda Empire mengaku untuk menyelamatkan bumi yang akan berakhir pada 15 Agustus 2020 ini.
Sejak awal kemunculannya, Sunda Empire kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.
Mereka mengaku dapat mengontrol rudal dan nuklir. Tak hanya itu, salah satu petinggi Sunda Empire juga memantik beragam tanggapan dari publik.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin) (TribunJakarta/Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Petinggi Sunda Empire Sebut PBB hingga NATO Lahir di Bandung 'Bangsa Indonesia Belum Tahu',