Dirut Garuda Dicopot

Pramugari Siwi Sidi Purwanti Menjawab 42 Pertanyaan Dilanjutkan Dua Rekannya Jadwal Diperiksa Kamis

Siwi Sidi Purwanti dimintai keterangan oleh penyidik sebagai saksi pelapor dalam kasus pencemaran nama baik yang dilakukan akun @digeeembok.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota
Siwi Sidi Purwanti melaporkan akun @digeeembok atas dugaan pidana pencemaran nama baik dan transaksi elektronik. Pramugari Siwi Sidi Purwanti dan kuasa hukum ungkap akun @digeeembok menyebar hoax dan fitnah. 

Pramugari Garuda Indonesia adalah Siwi Sidi Purwanti memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Senin (20/1/2020).

Siwi Sidi Purwanti dimintai keterangan oleh penyidik sebagai saksi pelapor dalam kasus pencemaran nama baik yang dilakukan akun Twitter penyebar hoax bernama @digeeembok.

Dalam cuitan akun twitter itu, Siwi dituduh sebagai gundik atau simpanan salah satu bos Garuda.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan ada 3 saksi termasuk Siwi yang dijadwalkan diperiksa penyidik, Senin (20/1/2020) hari ini.

"Namun hanya Siwi yang hadir, sementara 2 rekan Siwi, sesama pramugari juga, tidak hadir," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1/2020).

Menurut Yusri, Siwi diperiksa sejak Senin siang sekitar pukul 11.00 sampai Senin sore sekitar pukul 16.30. Ada 42 pertanyaan yang diajukan penyidil ke Siwi. "Semua pertanyaan dijawab dengan baik," kata Yusri.

Untuk dua rekan Siwi yang tidak hadir memenuhi panggilan, Senin ini, kata Yusri, sudah dijadwalkan kembali untuk diperiksa, Kamis (23/1/2020).

"Keduanya tidak bisa hadir hari ini, karena ada kesibukan kerja. Untuk itu penyidik sudah menjadwalkan kembali untuk memeriksa mereka pada Kamis 23 Januari mendatang," katanya.

Sementara itu kuasa hukum Siwi, Vidi G Syarif, mengatakan kliennya sudah menjalani pemeriksaan dengan baik.

"Tadi klien kami Siwi Widi sudah memberikan keterangannya dalam interview yang dilaksanakan oleh Ditreskrimsus. Dengan pengajuan pertannyaan sejumlah 42 pertanyaan. Itu menyangkut pertanyaan soal laporan polisi yang kami buat dan kami masukkan sejak 28 Desember 2019 lalu," katanya di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Pelaporan katanya karena postingan di akun twitter @digeeembok. "Dimana postingan twitter @digeeembok yang telah merugikan klien kami dan merupakan fitnah, serta tidak berdasar dan tidak ada kebenarannya sama sekali," kata Vidi.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan penyidik telah memeriksa saksi pelapor selaku Advokad atau kuasa hukum Siwi Widi yakni Audi.

Polisi juga akan meminta keterangan 2 saksi dari rekan kerja pramugari dan staf manajemen Garuda, serta ahli pidana. "Ini untuk melihat apakah perkara ini memenuhi unsur pidana atau tidak," kata Yusri.

"Setelah nanti lengkap semua maka kita lakukan gelar perkara. Barbuk sudah dianalisis oleh tim, setelah itu digelar perkara. Di sana akan dilihat apakah memenuhi unsur-unsur yang dipersangkakan atau tidak. Kalau memang memenuhi akan naik ke penyidikan," kata Yusri.

Siwi Sidi Purwanti melaporkan akun @digeeembok atas dugaan pidana pencemaran nama baik dan transaksi elektronik.

Laporan tersebut terdaftar dalam LP/8420/XII/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus.

Sebelumnya, Siwi Widi Purwanti memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebut dirinya sebagai 'simpanan' Direktur Human Capital Garuda Indonesia, Heri Akhyar.

Siwi Widi Purwanti dengan tegas membantah pemberitaan negatif tentang dirinya tersebut.

Kabar yang menyebut Siwi sebagai 'simpanan' Heri Akhyar itu bermula dari cuitan akun Twitter @digeeembok pada 28 Desember 2019 lalu.

Dalam cuitan akun Twitter tersebut, Siwi disebut mendapatkan harta dan perlakuan khusus karena hubungannya dengan Heri Akhyar.

Untuk meluruskan kabar tersebut, pramugari Garuda Indonesia ini menggelar konferensi pers, Jumat (10/1/2020).

Dalam pertemuan dengan wartawan, Siwi Widi Purwanti menegaskan, semua kabar yang ditulis akun Twitter @digeeembok
adalah salah.

Siwi Sidi Purwanti menyatakan dirinya dirugikan atas pemberitaan tersebut.

"Semua pemberitaan dari akun @digeeembok itu tidak benar dan saya merasa bener-bener harga diri saya dicoreng," ujar Siwi Widi Purwanti di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Sementara itu, netizen juga membongkar akun anonim @digeeembok juga menebar fitnah dalam kasus tewasnya seorang siswi di sebuah SMPN.

hadeuh, akun @digeeembok ini terkesan membesar besarkan masalah. dari hastagnya pun salah, nama aslinya itu Nadia, bukan Nadila. dia temen sekelas adek gua di 147.

yg dibilang kepala sekolahnya gasalah ko, dia emang lg ada masalah keluarga yang gabisa dipublikasiin. walopun unsur bullying juga ada. ini waktu adek gua ngechat nadia.

Membalas @nugrayyy @digeeembok: biasakan cari info yang pasti sebelum berasumsi, ini sedikit bukti kalo keluarga dia agak keras.

@beras5kg:

tentang ini, kejadian aslinya ga kayak gini. tolong, namanya pun kalian salah, namanya nadia bukan nadila.

kronologisnya ga kyak gini. pada hari itu ga ada rapat guru, dan gua liat ada di kelas lain sama temennya pas jam istirahat. pas bel masuk, kita semua masuk kelas, tapi ga ada nadia di kelas. ga ada yg bilang juga kalo nadia ke uks. kalo nadia di uks, pasti ada temannya yg bilang.

sampe jam pulang, nadia ga ada. gurunya nanya, dimana dia? ga ada yang tau dong. karna jam kbm udh selesai, dan ga ada org di kelas, jadi tasnya di ambil gruunya untuk di amankan di ruang guru.

jadi, bukan temannya yang ga mau bilang kalo nadia di uks. tapi emang ga ada yang tau kalo dia ada di mana, sedangkan pas jam istirahat, kita liat dia ada di kelas lain. lagi main sama temannya. thx

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved