Masalah Sampah Depok
Atasi Kelebihan Kapasitas, TPA Cipayung Depok Rekayasa Dengan Menutupi Gunungan Sampai Pakai Plastik
Atasi Kelebihan Kapasitas, TPA Cipayung Depok Rekayasa Dengan Menutupi Gunungan Sampai Pakai Plastik. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
ADA yang berbeda dari penampakan gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok.
Saat Warta Kota bertandang ke lokasi pembuangan akhir sampah dari warga Depok ini, tampak gunungan sampah tersebut tertutup rapi oleh plastik putih.
Bagaikan selimut yang digunakan untuk menangkal rasa dingin, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, penutupan sampah salah satunya difungsikan untuk mengurangi bau.
• Kotori Pesisir Pantai Jembatan Cinta, 1 Ton Sampah Eceng Gondok Diangkut dari Pulau Tidung
"Plastik ini juga bisa terurai dan bercampur dengan sampah yang ada," kata Ardan kepada wartawan di kantornya, UPT TPA Cipayung, Depok, Senin (20/1/2020).
Penutupan ini dilakukan pada area yang sudah tidak aktif lagi pelaksanaan pembuangan sampahnya.
Penguraian plastik tersebut dikatakan Ardan bisa terjadi dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan.
"Kalau plastik konvensional kan baru terurai itu ratusan tahun, kalau ini bisa dalam hitungan bulan saja," ujar Ardan.
Nantinya, penutupan ini akan mengendapkan gunungan sampah sehingga diharapkan ketika sampah sudah mulai berkurang ketinggiannya akan dapat kembali ditimbuni sampah.
• Update, Kondisi Kali Jambe Bekasi Kini Bersih dari Tumpukan Sampah
"Kalau dulu kan kita menggunakan tanah merah tetapi sekarang ini tanah merah sudah sulit didapatkan," katanya.
Penutupan tersebut juga sebagai upaya TPA Cipayung agar dapat terus menerima sampah-sampah dari warga Depok sembari menunggu keputusan kerjasama diperbolehkannya Depok membuang sampah ke Nambo, Bogor.
"Sekarang ini sistemnya rekayasa penataan. Kita mencari titik-titik yang masih memungkinkan kita pindah sebagai tempat baru untuk pembuangan, masih di area (TPA Cipayung) sini juga," tuturnya.
Untuk sekarang ini, TPA Cipayung memanfaatkan lahan di sisi bagian barat dari lokasi gunungan sampah.
• Melalui Pergub 142/2029 Dinas Lingkungan DKI Jakarta Optimistis Sampah Plastik Berkurang
Selama pembuangan di sisi barat itu, nantinya Ardan mengaku pihaknya akan terus menata bagian depan yang kini ditutupi plastik.
"Kalau yang depan sudah kita benahi, kita ratakam, nanti pembuangan yang di barat kita pindahkan lagi ke depan, sementara ysng di barat itu kita rapihkan lagi, kita pendekan lagi," ujarnya.
Sementara itu, terkait pembuangan samoah sebagian ke Nambo, Ardan mengatakan rencana kerjasama tersebut akan terealisasi pada Juli mendatang.
"Saat ini masih ada hal-hal teknis yang harus dipenuhi. Kalau memang enggak selesai juga (di Juli) ya nanti Oktober," paparnya.
Pembangkit Listrik Sampah Tangsel
Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tengah fokus dalam perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang.
PLTSA ini akan dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Yepi Suherman menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan sterilisasi di wilayah TPA Cipeucang.
• Kominfo Catat 270 Ribu URL Sebarkan Hoax Usai Kerusuhan di Papua, Kapan Dibuka Lagi Belum Diputuskan
Hal itu dilakukan agar gunungan sampah tersebut dalam kondisi kondusif untuk dilakukan proses pengkajian pembangunan PLTSa Cipeucang.
"Sebesar Rp. 1,7 triliun nilai investasinya," ujar Yepi saat dijumpai di bilangan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (27/8/2019).
Menurutnya, saat ini tak diperbolehkan orang lain selain petugas DLH masuk ke tempat itu.
• Polres Metro Jakarta Selatan Diserbu Nyamuk, Camat Kebayoran Baru : Mandiri Saja

• VIRAL, Begini Cerita Bule Austria, Arzum Balli Jatuh Cinta ke Petugas PPSU DKI: Duet di Smule
Tahapan pertama pun akan dilakukan dengan kedatangan konsultas dari Korea Selatan guna proses pembangunan PLTSa Cipeucang ini.
"Dalam besaran Rp. 1,7 triliun itu kan melalui proses lelang. Jadinya bekerja sama dengan pihak asing untuk investor ini," ucapnya.
Yepi menerangkan mengenai mekanisme kerja dalam PLTSa Cipeucang ini. Termasuk dalam kondisi TPA Cipeucang dan juga peralatannya.
• Ketua RT Lumpuhkan 1 Pencuri Sepeda Motor dengan Senjata Api, 3 Pelaku Lainnya Ditangkap Warga
"Konsepnya nanti sampah ada di dalam ruangan gedung. Kemudian diolah dengan peralatan - peralatan canggih dari nilai investasi itu," kata Yepi.
Dirinya menyebut ada perjanjian dan kontrak dengan investor yang akan memenangi lelang ini. Yakni dalam waktu 20 tahun, gedung serta peralatan yang ada nantinya akan menjadi milik Pemkot Tangsel.
"Setelah bisnis ini berjalan dan invertor balik modal, maka PLTSa ini jadi hak milik kita," ungkapnya.
• WOW! Warga Tangkap Ikan Pari Raksasa di Sungai Ogan OKU, Bobotnya 100 Kilogram!
Dalam mempersiapkan pembangunan itu, pemerintah setempat pun terlebih dulu menata lingkungan TPA Cipeucang. Pasalnya masalah lingkungan harusnya bersih dari polusi.
"Ya biar tidak bau makanya kami tata biar rapi dulu. Dilakukan penghijauan untuk menjadi polusi udara.
Akses-akses jalan juga dilakukan perbaikan untuk memperlancar antrean truk sampah ke TPA Cipeucang," tutur Yepi.