Skatepark Pasar Rebo dan Fasilitasnya Telan Anggaran Rp 14.3 Miliar
Karena itu, ruang kosong milik DKI diolah menjadi ruang publik yang bermanfaat untuk bersosialisasi, rekreasi maupun relaksasi.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah merampungkan pembangunan skatepark (wahana papan seluncur, sepatu roda dan sepeda BMX) di kolong jalan layang (flyover) Pasar Rebo, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.
Rencananya wahana bermain kawula muda itu akan diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Rencananya pekan depan akan diresmikan, sampai sekarang kami tengah meminta izin waktu beliau (Anies) untuk meresmikan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, saat dihubungi pada Minggu (19/1/2020).
Hari mengatakan, sebagai Kota Metropolitan, DKI Jakarta sangat memerlukan ruang publik yang aman dan nyaman. Tidak hanya menjadi sarana interaksi masyarakat saja, ruang publik juga harus mengandung unsur rekreasi bagi warganya.
• Pihak Cinema XXI Buru Tikus Pasca Insiden Seorang Pengunjung Digigit Kakinya Hingga Berlumuran Darah
• Batalyon Zeni 2 Marinir Ubah Air Laut Jadi Air Tawar
• Putri Wakil Presiden Maruf Amin Punya Mimpi Ingin Jadikan Kota Tangsel Sebagai Kota Kelas Dunia
Karena itu, ruang kosong milik DKI diolah menjadi ruang publik yang bermanfaat untuk bersosialisasi, rekreasi maupun relaksasi. “Simpang Susun Pasar Rebo merupakan salah satu dari banyaknya ruang kosong milik DKI. Kini lahan itu diolah menjadi ruang ketiga publik,” ujar Hari.
Menurut dia, Simpang Susun Pasar Rebo telah menjadi ruang transisi manusia menuju ke luar kota maupun pusat Kota Jakarta. Ruang ketiga ini diklaim mendukung kenyamanan aktivitas lalu-lalang masyarakat sekitar yang melintasi kawasan Pasar Rebo dan dapat digunakan sebagai sarana bersantai para komunitas sepeda dan papan seluncur (skate board).
• Lomba Jalan Santai Hut Ke-70 Imigrasi Di Pangkal Pinang Diikuti 5000 Peserta
• Juara Indonesia Masters 2020, Anthony Akui Masih Belum Main Sempurna
“Tidak hanya Skatepark, di sana juga terdapat fasilitas lain seperti taman untuk penghijauan, penataan trotoar untuk keindahan kota dan toilet umum,” jelasnya. Sarana publik ini merupakan yang ketiga dibangun era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebelumnya DKI membangun Spot Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat dan penataan di Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan tepatnya di bawah kolong Jalan Layang Non Tol (JLNT).
Anggaran
Pembangunan ruang ketiga publik berupa skatepark dan fasilitas lain di flyover Pasar Rebo menelan anggaran sekitar Rp 14,3 miliar. Hari menjelaskan, luas total pemeliharaan dan rehabilitasi trotoar Pasar Rebo mencapai 13.991 meter persegi.
Kata dia, anggaran sebesar Rp 14,3 miliar tersebut tidak hanya untuk membangun skatepark saja, tapi ada fasilitas lain. “Kontrak Rp 14,3 miliar yang dibangun tidak hanya Skatepark saja, tapi trotoar dan amphitheater juga,” kata Hari.
• Riza Villano Satria Putra, Calon Wali Kota Tangerang Selatan Ingin Buat Pendidikan Berskala Dunia
• League Dan Indonesia Sneaker Team Hadirkan Sneaker Edisi Khusus City Lights
• Ini Kesan Ikhwan Ciptady Muhammad Terhadap Pelatih PS Tira Persikabo Igor Nikolayevich Kriushenko
Pernyataan Hari ini sekaligus menjawab sekelompok pihak yang beranggapan bahwa pembangunannya memakan biaya yang sangat besar. Dijelaskan, ada enam zona dalam pembangunan ruang ketiga publik di sana dengan total luas 13.991 meter persegi.
Dalam pembangunan ruang ketiga itu, dinas juga merehabilitasi area trotoar di sekeliling Simpang Susun Pasar Rebo seluas 3.029 meter persegi, sehingga dalam kawasan ini semuanya menjadi kesatuan sebagai konsep ruang ketiga publik. “Jadi penataan simpang Pasar Rebo meliputi kolong flyover, jalan, dan taman,” jelasnya.