Banjir di Tangerang

UPDATE Pemkot Tangerang Bangun 4.000 Sumur Injeksi Atasi Banjir

Menurutnya sumur injeksi berfungsi mengendalikan air tanah untuk menampung pelimpasan air hujan agar tidak sampai terjadi banjir.

Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah didapuk menjadi salah satu narasumber dalam Seminar 'Sinergi Stakeholder Dalam Pengelolaan Banjir di Kawasan Jabodetabek' yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Andika Panduwinata

TANGERANG, WARTAKOTALIVE.COM - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah didapuk menjadi salah satu narasumber dalam Seminar 'Sinergi Stakeholder Dalam Pengelolaan Banjir di Kawasan Jabodetabek' yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia.

Arief menjelaskan selama lima tahun terakhir, Pemkot telah melakukan beberapa manajemen penanganan banjir salah satunya dengan sumur injeksi.

Menurutnya sumur injeksi berfungsi mengendalikan air tanah untuk menampung pelimpasan air hujan agar tidak sampai terjadi banjir.

Wali Kota Tangerang Buka Pintu Air Khawatir Debit Kali Cisadane Meluap
Wali Kota Tangerang Buka Pintu Air Khawatir Debit Kali Cisadane Meluap (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

Sumur injeksi ini sekaligus berfungsi mengembalikan keberadaan air bawah tanah yang sudah terkuras untuk berbagai kebutuhan.

"Kita coba bangun sumur injeksi, sudah ada di sekolah dan jalan-jalan.

"Rencananya tahun ini akan kita bangun 4.000 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang," ujar Arief, Kamis (16/1/2020).

"Daerah yang sudah ada sumur injeksinya lumayan, surutnya lebih cepat saat ada genangan.

"Kita ingin sumur injeksi ini bisa menangani limpasan ke drainase dan saluran, karena airnya sudah ditangkap," sambungnya.

Selain sumur injeksi, lanjutnya, Pemkot juga melakukan pembersihan embung dan situ serta mengoptimalkan pompa-pompa air.

Sistem drainase, biopori, hingga tandon juga telah dibangun.

Kendati demikian, Arief menyebut musibah banjir di awal tahun 2020, terjadi akibat curah hujan yang luar biasa tinggi.

Padahal sebelumnya titik banjir di Kota Tangerang telah berkurang dari 33 menjadi hanya tersisa 2 titik banjir.

Oleh karenanya, banjir awal tahun ini menjadi catatan tersendiri bagi Pemerintah Kota Tangerang.

Data menyebutkan untuk wilayah Kota Tangerang, banjir awal tahun 2020, telah melanda 59 kelurahan dengan 294 titik banjir dan Kota Tangerang mengalami total kerugian hingga 1,5 triliun rupiah.

"Ini menjadi catatan bukan hanya untuk kami, tapi juga masyarakat, akademisi, hingga stakeholder untuk bagaimana kita bisa saling berkoordinasi dan bersinergisitas," ucap Arief.

"Ini dua kata yang mudah diucapkan tapi sulit dijalankan, tapi di sini intinya sudah bukan wacana tapi harus ada action dari kita agar masalah banjir bisa ditangani," katanya. (dik)

Banjir Surut, Sampah dan Lumpur Banyak Mengendap di Tangerang

Kota Tangerang terendam banjir pada awal tahun 2020. Dan kini banjir pun perlahan - lahan mulai surut.

Kendati demikian, warga mengeluhkan banyak sampah yang menumpuk akibat banjir ini.

Belum lagi ditambah lumpur - lumpur yang mengendap.

Seperti yang terjadi di kawasan Pinang Griya Permai, Kota Tangerang.

Sampah dan lumpur yang berwarna cokelat pekat sisa banjir dibersihkan di kawasan Pinang Griya Permai, Kota Tangerang.
Sampah dan lumpur yang berwarna cokelat pekat sisa banjir dibersihkan di kawasan Pinang Griya Permai, Kota Tangerang. (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

Dewi (39) satu dari warga sekitar pun harus susah payah membersihkan sampah dan lumpur - lumpur yang berwarna cokelat pekat tersebut.

"Sampahnya minta ampun banyaknya. Belum lagi lumpur - lumpurnya. Harus bersih - bersih ini," ujar Dewi kepada Warta Kota, Minggu (5/1/2010).

Ia berharap agar Pemerintahan Kota Tangerang cepat tanggap terkait masalah sampah tersebut.

Belum lagi kondisi lumpur yang mengendap di jalan dapat membahayakan pengendara.

"Licin kan jadinya jalan, takut ada yang jatuh kalau ada yang lewat," ucapnya.

Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya yakni Adi (31).

Menurutnya saat ini warga tengah bergotong royong untuk membersihkan sampah dan lumpur tersebut.

"Kami kerja bakti, kalau tidak segera dibersihkan nanti bisa jadi tambah masalah karena banyak wabah penyakit dari sampah sampah ini.

"Pemerintah harus segera mengangkut sampah - sampah yang sudah kami kumpulkan itu," kata Adi.

Sementara itu Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin juga turut memantau langsung kondisi warga Pinang Griya Permai pasca-banjir.

Untuk mengetahui bantuan apa saja yang diperlukan bagi warga yang terdampak banjir.

"Alhamdulillah, kita bersyukur banjir sudah surut di beberapa titik, sekarang warga juga sedang bebersih," ungkapnya.

"Dinas Pekerjaan Umum juga sudah kita kerahkan untuk membantu merapikan saluran - saluran pasca-banjir," sambung Sachrudin.

Dirinya juga menyampaikan Pemerintah Kota Tangerang telah mengirimkan bantuan baik dalam bentuk logistik maupun fasilitas untuk membantu para korban banjir.

Terlebih dalam membersihkan lingkungan yang terdampak banjir.

"Pemkot sudah mengerahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan jalan - jalan yang terkena lumpur," tuturnya.

"Ya kita bebersih bersama - sama dengan masyarakat, yang saya lihat masyarakat masih semangat bebersih alhamdulillah," tambah Sachrudin.

Lebih lanjut Sachrudin mengimbau kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir untuk dapat melaporkan kepada Pemkot tentang kebutuhan yang diperlukan.

Dalam proses penanganan pasca-banjir seperti pengangkutan sampah atau air bersih.

"Lapor ke RT, RW atau pak Lurah, perlu apa biar Pemkot bantu sarananya," paparnya. (dik)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved