Banjir Jakarta
Satpas SIM Hitung Kerugian Gara-Gara Banjir, Ada 170 Sensor e-Drives yang Dicopot
Terdapat 170 sensor e-Drives dicopot di Satpas SIM akibat banjir. Sehingga Satpas SIM alami kerugian akibat banjir dan masih dalam penghitungan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Beberapa perkampungan di pinggiran Jalan Daan Mogot masih ada yang terendam, termasuk bagian dalam Kantor Satpas SIM Polda Metro Jaya.
Di depan gerbang Kantor Satpas SIM, puluhan motor berjejer.
Beberapa aparat berseragam terlihat duduk di sekitaran jalan menuju gerbang Satpas SIM.
Persis di depan pintu gerbang, air masih menggenang.
Ketinggian air di pintu gerbang mencapai 35 Cm.
Menurut petugas berseragam yang ada disitu, air sudah mulai surut.
"Kemarin air sampai lewat dari kepala, lalu turun sedada, sekarang selutut," kata petugas berseragam yang tidak mau disebutkan namanya.
Ada 3 perahu kecil berwarna kuning dan satu perahu besar berwarna hitam disediakan di depan gerbang.
Menurut petugas, perahu itu disediakan untuk akses para penghuni Rusunami Polisi.
Namun penghuni rusun banyak yang memilih masuk tanpa menggunakan perahu.
Beberapa kali terlihat penghuni rusun yang lewat di tengah banjir.
Sebagian lagi nekat memacu motornya masuk menerjang banjir.
Melintasi gerbang, Rusunami Polda dan Masjid Satpas SIM tidak ikut terendam.
Lokasinya terlihat lebih tinggi daripada jalan masuk.
Namun tempat untuk ujian lapangan dalam pengambilan SIM terlihat tenggelam.
Ketinggian air di lokasi tersebut masih selutut orang dewasa.
Tidak ada satupun mobil pompa yang disediakan untuk menyedot air banjir tersebut.
Halaman Kantor Satpas SIM juga masih terendam.
Disitu ketinggian air hanya semata kaki orang dewasa.
Kantor Satpas sendiri sudah tidak terendam banjir.
Para petugas terlihat tengah membersihkan kantor Satpas SIM yang sempat terendam banjir.
Wartakotalive.com mencoba menghubungi Kasi SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKP, Lalu Hedwin.
Namun telepon dan pesan yang dikirimkan tidak dibalas.
Kepala Timsus Satpas Iptu Hermanto juga nomor hanphonenya yang dihubungi tidak aktif.
Wartakotalive.com mencoba masuk ke dalam kantor Satpas SIM Polda.
Namun semua pejabat terkait yang dikabarkan ada di dalam gedung tersebut tidak dapat ditemui.
Listrik di dalam gedung tersebut juga masih mati dan belum dapat dipastikan kapan Satpas SIM kembali beroperasi. (*)
Sempat Ditutup Sementara
Karena bencana banjir, pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polda Metro Jaya terpaksa ditutup sementara.
Rencananya, pelayanan pembuatan SIM baru dibuka, Senin depan.
Kasi SIM Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKP Lalu Hedwin mengakui lokasi Kantor SIM sempat terendam banjir. Namun saat ini genangan banjir sudah surut.
"Genangan air hanya ada di akses jalan komplek Satpas," kata Lalu saat dikonfirmasi Sabtu (4/1/2020).
Namun, meski kantor sudah tidak terendam banjir sampai saat ini pihak Satpas SIM Polda masih melaksanakan proses pembersihan dan penataan sarana di dalam area kantor.
"Mudah-mudahan hari Senin aktif," kata Lalu.
Pantauan Wartakotalive.com Sabtu pagi kantor Satpas SIM memang sudah tidak tergenang air.
Namun demikian, halaman persis di depannya masih tergenang air setinggi mata kaki.
Selain itu, lokasi tes uji pembuatan SIM juga masih terendam setinggi lutut orang dewasa. Akses pintu masuk juga tergenang setinggi lutut orang dewasa.
Sebanyak 3 perahu kecil dan satu perahu besar disediakan untuk para penghuni Rusunawa Polri yang terdapat di komplek Satpas SIM Polda.
Tidak terlihat Pompa Mobile di dalam lokasi tersebut.
Lalu mengatakan, pihaknya sudah mengajukan peminjaman Pompa Mobile ke Damkar setempat.
"Pompa mobile sedang kami minta bantuan kepada pihak pemadam kebakaran Jakarta Barat," jelas Lalu.
Diketahui banjir memang sempat melanda Jalan Daan Mogot KM 11 Rabu lalu. Akses Daan Mogot sempat terputus.
Namun, Sabtu pagi, terlihat Jalan Daan Mogot sudah dapat dilalui pengguna jalan.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat klarifikasi kabar hoax mengenai pemangkasan anggaran pencegahan banjir untuk ajang balap Formula E pada Juni 2020 mendatang.
Padahal, sebelumnya, hoax di antaranya disebar oleh Guntur Romli dengan menggunakan foto lama dia bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu memastikan tidak ada pemangkasan anggaran banjir untuk Formula E.
“Bukan hanya tidak benar tapi itu mengarang. Jadi saya rasa tidak perlu (ditanggapi). Saya tidak mau komentarin dah,” kata Anies Baswedan di Rusun Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (3/1/2020) siang.
Dalam kesempatan itu, Anies justru meminta kepada pihak yang membicarakan soal anggaran untuk memakai informasi objektif. Jangan sampai informasi yang tidak benar itu merugikan orang lain.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memastikan bakal membantu dan mempermudah pembuatan dokumen catatan sipil milik warga Bekasi yang terendam banjir.
Padahal, sebelumnya, pembuatan KTP elektronik atau e-KTP pada saat tidak dilanda banjir dirasakan sangat lama.
Bahkan, menahun tidak jadi-jadi, namun karena dilanda kebanjiran, pemerintah berjanji akan mempercepat pembuatan dokumen termasuk e-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatata Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi warganya untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang rusak karena banjir.
"Tentu kami juga akan memberi dispensasi kepada warga yang terkena banjir untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang baru," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2020).
Kendati begitu, untuk pelayanan Dukcapil Kota Bekasi sendiri akan berangsur normal secara maksimal mulai Senin (6/1/2020) mendatang.
Selain dokumen-dokumen catatan sipil warga, Kantor Dinas Dukcapil Kota Bekasi juga kehilangan puluhan unit komputer dan printer yang berada di lantai dasar gedung tersebut.
Beruntung, server data semuanya beraada di lantai dua sehingga aman dari rendaman banjir yang menerjang kantor Dukcapil Kota Bekasi.
Sementara, di tempat berbeda, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi juga sepakat untuk membantu pembuatan catatan sipil warganya yang kehilangan dan mengalami kerusakan.
"Apalagi ini juga merupakan intruksi langsung dari pemerintah pusat jadi kami setuju dan siap membantu masyarakat yang terkena banjir," jelasnya.
Sebelumnya, pantauan Warta Kota, banyak warga juga sempat mengeluhkan terkait data dokumen catatan sipil mereka yang rusak dan hanyut karena peristiwa banjir ini kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Merespons keluhan warga tersebut, Ridwan Kamil langsung meminta kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk cepat menangani kejadian itu.
Bahkan, ia ingin memberikan jaminan kepada warga yang terdampak banjir itu secara khusus agar dipermudah dalam pengurusannnya.
"Keluhan dari warga dokumen-dokumen catatan sipil yang basah nanti kita rapatkan dengan pak wali negara akan menyelesaikan hal-hal administrasi kaya gitu dan harus dipermudah," katanya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, viralnya banjir besar di permukiman warga Ciledug Indah 1, Tangerang, Banten sejak Rabu (2/2/2020) memancing penasaran Nikita Mirzani.
Aktris cantik itu rela berkubang dalam banjir bersama warga tanpa mengenakan bra.
Momen tersebut terekam dalam potongan video program acara 'Nih Kita Kepo' yang diunggah lewat intagramnya @nikitamirzanimawardi_17; pada Jumat (3/2/2020).
Dalam tayangan pembuka, Nikita terlihat berkumpul bersama warga korban banjir.
Tidak ada keraguan di wajah Nikita ketika menceburkan diri di dalam air kotor.
Bahkan, Nikita terlihat memberi semangat kepada warga untuk tetap bergembira walaupun kini tengah dilanda bencana banjir.
"Walaupun kita sedang terkena musibah banjir, boleh bersedih, tapi jangan lama-lama, yang penting kita happy," ungkapnya disanmbut gembira warga.
Nikita dan warga menyibakkan air layakbnya di kolam renang.
Mereka membasahi tubuh mereka dengan air berwarna coklat yang menggenangi permukiman warga Ciledug Indah 1 sejak Rabu (2/2/2020) kemarin.
"Nyai Nikkita Mirzani bersama dua Hobba akan menunjungi dan ikut mengevakusi korban banjir di daerah CIledug Indah 1, Tangerang bebs," ungkap Nikita.
Selanjutnya, Nikita yang dikawal dua Hobba terlihat menyusuri jalan permukiman warga Ciledug Indah 1 untuk menyapa warga.
Langkah kakinya diakui Nikita terasa berat.
Banjir sedalam pinggangnya atau sekira satu meter lebih itu diakuinya berarus kuat.
"Nih makin gede arusnya nih, makin gede arusnya coy," ungkap Nikita
Dalam tayangan berikutnya, kunjungannya di permukiman warga Ciledug Indah 1 dilanjutkan menggunakan perahu karet.
Bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PPBD) DKI Jakarta, Nikita menyusuri jalan permukiman warga yang berubah layaknya sebuah sungai.
Senyum sumringah dan tawa terus ditunjukkan Nikita dalam kunjungannya tersebut.
Nikita bahkan mendoakan warga yang terlihat bertahan di lantai dua rumah agar banjir dapat segera surut.
"Ya nyai doain semoga airnya cepet surut," teriak Nikita.
"Aamiin," jawab warga kompak yang ditemui Nikkita.
Cuma Nikita
Kunjungan selanjutnya kembali dilakukan Nikita dengan berjalan kaki.
Nikita kembali berbasahan di tengah keruhnya air yang menggenangi permukiman warga Ciledug Indah 1.
"Cuma Nikita Mirzani kayaknya artis yang mau terjun langsung cebur-ceburan, di Ciledug,"
Dalam statusnya, Nikita mengaku kunjungannya ke lokasi banjir dan bertemu warga yang menjadi korban merupakan pengalaman pertamanya.
Dirinya mengaku tidak dapat berkatya banyak selain menyenangkan mereka.
"Baru pertama kali dalam hidup terjun langsung ke tmpt daerah Yang terkenal banjir dan melihat secara langsung semua korban. Nyai ga bisa bilang apa2 selain sabar sabar dan sabar," tulis Nikita.
"Ga ada yg bisa di salahin. Semua ini salah kita semua," tambahnya.
Hanya saja, hal terpenting dalam kunjungannya adalah keluhan para warga.
Mereka katanya mengeluhkan soal rusak hingga hilangnya surat-surat berharga karena kebanjiran.
"Cuma pesen nyai krn sempet ngobrol sedikit sama para korban. Mereka blng, tlng nti klo mau ngurus2 surat yg pada kerendem Jng Di persulit," ungkap Nikita.
"Krn ada ijazah surat rumah Dan surat2 penting lain nya yg kelelep. Itu Aja sih pak," jelasnya.
Beri Sumbangan
Dalam tayangan Selanjutnya, Nikita bertemu dengan puluhan warga di sebuah rumah yang diubahn menjadi posko pengungsian.
Mereka terlihat bergembira atas kehadiran Nikita Miorzani.
Terlebih, dalam postingan lainnya, Nikita terlihat mengirimkan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir sebesar Rp 20 juta.
Uang sumbangan tersebut dikirimkannya lewat mobile banking yang terpasang dalam ponselnya.
"Bismillahirohmanirohim pada pulang semua bsk yah tmn2 online nyai. Rejeki saya Rejeki kalian juga," tulis Nikita melengkapi postinganya.
Tidak Pakai Bra
Kunjungan Nikita Mirzani ke permukiman warga Ciledug Indah 1 viral di media sosial.
Potret dan video kunjungannya itu beredar luas.
Termasuk potret dirinya yang tengah berbasahan di dalam kubangan banjir.
Dalam potret yang tersebar, seluruh pakaian yang dikenakan Nikita terlihat basah.
Hanya bagian wajah dan rambutnya yang terlihat kering.
Basahnya pakaian menyebabkan lekuk tubuh Nikita Mirzani terlihat sangat jelas, apalagi pada bagian payudaranya.
Puting payudara Nikita terlihat sangat jelas.
Hal tersebut dikarenakan Nikita tidak pakai bra.
Apalagi selembar syal yang sebelumnya dikenakan Nikita sudah tidak lagi dipakainya.