Banjir Tahun Baru
KP2C Berikan Empat Rekomendasi Atasi Banjir di Bekasi dan Bogor
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas bencana banjir besar 1 Januari 2020.
Penulis: Muhammad Azzam |
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas bencana banjir besar 1 Januari 2020.
Ketua KP2C, Puarman menyebut ancaman banjir akan selalu menghantui warga.
Terutama warga yang berada di 26 perumahan yang bermukim di sepanjang Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas dan Kali Bekasi di saat musim hujan tiba.
Sebagai sebuah komunitas yang biasa memberikan peringatan dini, edukasi sungai dan pencegahan bencana banjir, KP2C memberikan empat rekomendasi sebagai solusi mengatasi banjir bagi pemukiman di sepanjang ketiga sungai tersebut.
"Rekomendasi ini sebenarnya sejak dua tahun lalu sudah disampaikan. Tapi belum juga dilaksanakan," kata Puarman, Selasa (14/1/2020).
• TARIK Ancamannya, Trump Akan Tunduk pada Hukum Internasional Terkait Target Situs Iran
• Aa Gym Mengungkap Gubernur DKI Adalah Orang Sangat Beruntung Selalu Diserang dan Tidak Pernah Dipuji
• Sule Ancam Tuntut Balik Teddy Soal Tudingan KDRT Lina Zubaedah, Pengacara Rizky Febian: Tak Etis
• Pertanyaan Ibunya Kepada Reynhard Sinaga, Mengapa Kamu Simpan Foto dan Video Itu di Ponselmu
Empat rekomendasi itu, sambung Puarman, pertama normalisasi sungai. Sungai semakin dangkal akibat meningginya sedimentasi di badan sungai.
Normalisasi sungai terakhir dilakukan tahun 1973. Maka, normalisasi atau pengerukan sungai sudah saatnya dilakukan.
Selanjutnya, kedua yakni terkait tanggul di sejumlah perumahan terdampak banjir terindikasi rapuh sehingga perlu dilakukan pembangunan tanggul permanen.
"Tanggul-tanggul mengalami kerusakan akibat dorongan air sungai yang kuat. Kita beri masukan agar tanggul jebol segera dibangun permanen termasuk tanggul rapuh juga dibangun permanen," beber dia.
• IPW Apresiasi Polri Copot AKBP Andi Sinjaya Ghalib dari Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan
Kemudian rekomendasi ketiga, sambung Puarman, ialah perlu pembangunan pintu pengendali air guna mengatur volume air yang datang dari hulu.
Sebuah pintu pengendali air perlu dibangun di antara perbatasan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
"Rekomendasi keempat ini perlunya pembangunan waduk di hulu Cileungsi. Karena melimpahnya air hujan dari hulu sungai menjadi sebab utama banjir di kawasan hilir," jelas Puarman.
Puarman menilai miliaran rupiah terkuras sia-sia akibat bencana itu.
• Warga Komplek Pluit Putri Penjaringan Dimintai Keterangan Tentang Penolakan Pembangunan BTB
Untuk itu sebuah waduk di hulu Sungai Cileungsi perlu dibangun sebagai penampung air hujan dari hulu, dan sekaligus bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
"Alhamdulillah rekomendasi-rekomendasi kami diterima dan terlihat akan mulai ditindak lanjuti. Mulai rencana revitalisasi sungai, hingga rencana membangun waduk atau tadon sebagai penampung air," paparnya. (MAZ)