Sengketa Lahan

Warga Komplek Pluit Putri Penjaringan Dimintai Keterangan Tentang Penolakan Pembangunan BTB

Warga Komplek Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara dimintai keterangan perihal penolakan pembangunan sekolah Bina Tunas Bangsa oleh PT Jakpro.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Istimewa
Petugas dari PT JUP saat meninjau lokasi RTH di Komplek Pluit Putri yang akan dijadikan bangunan sekolah Bina Tunas Bangsa (BTB). 

Warga Komplek Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara dimintai keterangan perihal penolakan pembangunan sekolah Bina Tunas Bangsa (BTB) oleh PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya melakukan klarifikasi terkait laporan PT JUP tentang penggembokan lahan oleh warga.

"Intinya terjadi penggembokan yang dilakukan warga dan pihak JUP nggak bisa masuk, yang akan bangun dan kemudian buat laporan," kata Wirdhanto, Rabu (8/1/2020).

Terkait Pasal 167 KUHP tentang memasuki lahan orang lain tanpa izin tersebut, sejauh ini sudah ada satu orang yang diklarifikasi oleh penyidik Polres Metro Jaksrta Utara.

"Yang diklarifikasi baru satu yang lain akan dijadwal ulang. Total ada empat yang mau diklarifikasi," kata Wirdhanto.

 TARIK Ancamannya, Trump Akan Tunduk pada Hukum Internasional Terkait Target Situs Iran

 Rusak Parah Akibat Banjir, Warga Pondok Gede Permai Rela Jual Murah Mobilnya

 BREAKING NEWS: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Ria Irawan Meninggal Dunia karena Kanker

 Ria Irawan Meninggal karena Kanker Getah Bening, Ini Gejalanya yang Sering Dianggap Sepele

Ketua Forum Komplek Pluit RT 03, 05 dan 06, Rosa Aliandoe mengatakan warga yang dimintai klarifikasi pada Senin (7/1/2020) itu atas nama Agus dan berlangsung dari pukul 10.30 WIB hingga 17.30 WIB.

"Kemarin itu yang dipanggil dua saksi, Pak Agus dan saya dengan status klarifikasi. Tapi kemarin saya nggak jadi, nggak tahu alasannya apa," kata Rosa.

Menurut Rosa, pertanyaan yang diajukan seputar mengenai status kepemilikan tanah hingga alasan penolakan didirikannya sekolah di lahan tersebut.

"Juga diminta untuk memberikan tanggapan terhadap video protes kemarin yang ramai-ramai itu (gembok lahan), pertanyaan ke arah itu," tuturnya.

 UPDATE Gedung 4 Lantai Roboh di Slipi, Begitu Tembok Retak Karyawan Minimarket Langsung Keluar

Rosa menegaskan hingga saat ini warga tetap menolak rencana pembangunan sekolah di tempatnya karena diyakini akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

"Sampai sekarang pendirian sama dan masih (menolak pembangunan sekolah). Pandangan, pendapat, tujuan sama, belum bergeser," ungkap Rosa.

Sebelumnya warga Komplek Pluit Putri pernah mengungkapkan keberatannya terkait rencana pembangunan sekolah di lahan itu ke Komisi C DPRD DKI Jakarta.

Adapun lahan yang luasnya sekitar 3.999 meter persegi itu rencananya dibangun sekolah Bina Tunas Bangsa (BTB).

 BREAKING NEWS: Iran Gempur Pangkalan Udara Irak Tak Lama Usai Pemakaman Soleimani

Namun warga menolak dengan alasan lahan itu merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). (jhs)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved