Banjir Tahun Baru 2020
Disdik Kota Bekasi Tidak Bisa Menerbitkan Ijazah Baru Terkait dengan Ijazah Rusak Terendam Banjir
Ijazah yang rusak atau terbawa banjir menjadi persoalan warga Kota Bekasi pascabanjir yang terjadi pada awal tahun 2020.
Penulis: Muhammad Azzam |
Ijazah yang rusak atau terbawa banjir menjadi persoalan warga Kota Bekasi pascabanjir yang terjadi pada awal tahun 2020.
Warga meminta agar pemerintah memfasilitasi untuk proses penerbitan ijazah baru.
Akan tetapi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menerbitkan Ijazah atau Surat Tanda Taman Belajar (STTB) baru bagi.
“Iya tidak bisa diperbaiki, digati atau diterbitkan baru,” kata Inay kepada Warta Kota, Rabu (8/1/2020).
Ia menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 29 tahun 2014, ijazah tidak bisa diterbitkan yang baru.
• Terdapat Sebanyak 9 Turap Jebol di Tangerang Selatan Setelah Terjadinya Banjir Tahun Baru
Akan tetapi, diganti surat ketarangan pengganti ijazah yang ditandatangani kepala dinas.
"Jadi,kita terbitkan surat keterangan pengganti ijazah, atas tandatangan saya (kepala dinas)," jelas dia.
Surat keterangan pengganti ijazah itu, kata Inay, setara dengan ijazah baru. Sehingga ketika melamar kerja maupun CPNS tetap sah.
"Surat keterangan pengganti ijazah ini resmi sederajat dengan ijazah asli sesuai aturan Permendikbud itu. Jadi tetap bisa lamar kerja nanti kan kita legalisir juga," kata Inay.
Untuk proses pembuatannya, kata Inay, warga yang ijazahnya rusak tinggal mendatangi kantor Dinas Pendidikan.
• Aksi Pelaku Pencurian Motor di Bekasi Terungkap karena Korban Lihat Motornya Parkir di Rumah Pelaku
Setelah sebelumnya, datang ke sekolahnya meminta surat pengantar.
"Termasuk minta surat keterangan RT/RW sebagai korban banjir atau kepolisian untuk warga kehilangan ijazah," kata Inay.
Inay menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas RT RW setempat untuk menginventaris data warga yang ijazahnya mengalami kerusakan parah hingga tak berbentuk.
"Kita akan komunikasi dengan RT RW data warga yang ijazahnya rusak terdampak banjir. Kita fasilitasi dan tidak dipungut biaya," kata dia.
• Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone
Sebelumnya, sejumlah warga Kota Bekasi yang terdampak banjir parah pada awal tahun 2020 meminta agar pemerintah memfasilitasi proses penggantian ijazah mereka yang rusak.
Ijazah mereka rusak terendam banjir dan penuh lumpur.
"Dari warga permintaan lain selain bantuan logistik, yaitu tolong difasilitasi penggantian ijazah saya yang rusak," kata Desy Arisandi (23) warga Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Rabu (8/1/2020).
Desy menuturkan sejumlah ijazahnya hancur akibat banjir. Rata-rata ijazahnya rusak tak kelihatan tulisannya.
"Tulisannya semuanya luntur, ada beberapa yang rusak parah sobek sama hancur kena lumpur," ucap dia.
• Reynhard Jadi Pengurus OSIS Saat SMP yang Banyak Disukai Siswi Karena Tampan Meski Ternyata Gemulai
Ia mengungkapkan ketika kejadian banjir, dirinya bersama keluarga tengah pergi ke daerah Bogor untuk berlibur tahun baru.
Dirinya tak menyangka banjir di wilayahnya cukup parah. Sehingga ijazah miliknya yang disimpan di lantai dua rumahnya ikut terendam.
"Banjirnya kan parah bangat, sampai ke lantai dua. Padahal kan saya simpan dilantai dua, diatas lemari. Ini kan banjirnya sampai 6 meter sisa atap aja," ungkap dia.
Permintaan serupa juga diungkapkan Tony Wanda (43) warga Perum Pondok Mitra Lestari, Jatiasih. Ia meminta agar ijazah anak-anak yang rusak agar bisa diganti.
"Harapannya ya bisa difasilitasi agar ijazah anak-anak saya yang rusak bisa diganti," kata dia.
Ia menjelaskan, ijazahnya hancur lebur seperti bubur pascabanjir. Hanya beberapa saja yang masih selamat.
"Kebanyakan ijazahnya hancur semua, sudah engga berbentuk. Ada sebagian yang masih bisa selamat, kita jemur keringkan," kata dia.
• Terungkap Faktor yang Mengakibatkan Anton Medan Histeris Saat Menghadiri Sidang Trio Bau Ikan Asin
Ia menceritakan, ijazahnya tak selamat saat banjir dikarenakan kala itu ia tengah pergi ke Bali untuk berlibur.
Dirinya baru pulang ke rumahnya pada Senin (6/1/2020) malam. Ketika datang ke rumahnya, semua isi rumahnya hancur. Termasuk ijazah ketiga anaknya rusak.
"Saya pada awal tahun baru sudah diberi kabar kalau banjir, tapi mau pulang ya gimana lagi di Bali. Jadi pasrah aja," jelas dia.
• Warga Bekasi Banyak yang Terserang Penyakit Kulit Hingga Diare yang Jadi Bencana Pasca Banjir
Tak hanya ijazah semua peralatan rumah tangga, seperti lemari, kasur, hingga pakaian hancur terendam.
"Habis semua yang dilantai bawah, enggak bisa digunakan lagi," katanya.