Gedung Ambruk
Dua Orang Korban Bangunan Ambruk dalam Kondisi Sadar Menjalani Perawatan di RSUD Tarakan
Dua korban bangunan ambruk di Kota Bambu Selatan, Palmerah Jakarta Barat adalah Febriani (26) dan Muhamad Iqbal (37) dalam kondisi sadar.
Penulis: Joko Supriyanto |
Dua korban bangunan ambruk di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat adalah Febriani (26) dan Muhamad Iqbal (37) dalam kondisi sadar.
Saat ini, keduanya masih dalam penanganan medis di RS Tarakan Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Opy Dyah Paramita mengatakan, saat ini, yang utama dilakukan pihak rumah sakit adalah penanganan terhadap korban di unit gawat darurat ini.
"Kesadaran kedua korban sadar dan masih dalam penanganan dokter gawat darurat kami," katanya.
Pihaknya juga menunggu pimpinan rumah sakit apakah kedua korban ini akan dicover BPJS Ketenagakerjaan atau Pemprov DKI, kendati demikian pihaknya fokus penanganan para korban terlebih dahulu.
Menurut Opy, keduanya mengalami luka memar di bagian lengan kanan dan bahu.
Saat ini, tim medis tengah melakukan upaya penanganan darurat kepada dua korban.
• Update Kronologi Ibu Hamil Terjepit Bus di Bandara Soetta pada Saat Korban Tengah Berjalan Kaki
Di mana tim dokter IGD, sudah dilakukan tindakan infus, pereda nyeri, dan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti foto ronsen.
"Kalau untuk nona F didapatkan luka memar dan luka jahit sebanyak tiga jahitan pada bagian lengan.
Dan tuan I didapatkan adanya fraktur di lengan kanan, dan dislokasi bahu," katanya.
Keduanya direncanakan akan masuk ruang rawat inap.
Namun, kendati demikian, pihaknya masih akan melihat kondisi perkembangan kedua korban luka ini.
• Dua Korban Bangunan Roboh di Kota Bambu Selatan Menderita Luka Memar dan Luka di Bagian Lengan
Diberitakan sebelumnya, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beda suara soal izin bangunan yang ambruk di Slipi, Senin (6/1/2020) pagi.
Meski diduga konstruksinya berkualitas buruk, gedung yang ambruk itu disebut mengantongi izin pembangunan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto, Senin (6/1/2020) siang.
• 9 Garis Putus Jadi Dasar Cina Klaim Natuna Utara, Padahal Hingga Kini Tak Jelas Koordinatnya