Kekerasan Anak
Miris, Setelah Disundut Rokok, Aji Dibuang di Pinggir Tol oleh Ayahnya
Seorang anak terlantar ditemukan di Kamal Kalideres, Jakarta. Anak itu disebut dibuang oleh ayahnya di pinggir tol.
Penulis: Desy Selviany |
"Mau saya sih satu, siapa pun calegnya harus punya visi dan misi yang tegas mulai dari sekarang," kata Maman.
Hal itu diperlukan agar seorang caleg tak perlu lagi belajar dan beradaptasi ketika ia ditunjuk untuknmengurusi permasalahan di komisi tertentu.
"Jangan lagi ada caleg yang bilang 'saya akan belajar sambil bekerja' ketika dia terpilih.
"Proses belajar harusnya sudah selesai ketika dia terpilih.
"Artinya nanti kita akan mendapatkan caleg yang siap bekerja untuk rakyat," tuturnya.
Sebelumnya, seorang anak berumur 3 tahun bernama Sifa Handayani diduga tewas di tangan ibunya sendiri, Lisa (22) di kawasan Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (28/2) lalu.
Lisa yang sudah bercerai dengan suaminya ini diduga depresi lantaran permasalahan keluarga dan ekonomi yang dialaminya sehingga tega menusuk anaknya sendiri hingga tewas. (abs)
Istri Sandi Uno Sebut Kekerasan Anak di Jakarta Marak

Nur Asia Uno selaku Ketua Umum di Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) menyebut masih perlu penambahan fasilitas rumah susun di DKI Jakarta, untuk menunjang edukasi anak-anak.
Nur Asia mengatakan, kurangnya fasilitas edukasi anak di Kawasan rumah susun dan permukiman padat penduduk, juga menarik perhatian para orang tak bertanggungjawab agar bisa melakukan kekerasan terhadap anak.
"Sebagaimana telah kita baca, lihat dan dengar dari media massa serta sosial media, maraknya berita tentang perihal tindak kekerasan pada anak-anak di Indonesia ini sungguh mencemaskan hati kita semua. Fasilitas untuk menunjang edukasi anak di Jakarta ini masih kurang baik itu di wilayah Rusun maupun permukiman padat penduduk," ucap Nur Asia di Rumah Susun Cilincing di Komplek Pelindo II RW 10, Cilincing Jakarta Utara, Sabtu (21/1/2017).
Nur Asia mengatakan, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus kekerasan pada anak yang dilaporkan setiap tahun selalu meningkat.
Di tahun 2011, terjadi 2178 kasus kekerasan pada anak yang dilaporkan, tahun 2012 terjadi 3512 kasus.
"Itu tandanya alami peningkatan kan sebesar 61 persen, di tahun 2013 ada 4311 kasus alhasil meningkat lagi sebesar 23 persen. Tahun 2014 terjadi 5066 kasus, dan meningkat lagi sebanyak 18 persen. Kalau Profesor Doktor Fachri Bey dan Kak Seto mengakui jumlah tindak kekerasan di pemberitaan atau dilaporkan adalah seperti puncak gunung es. Tapi, di kasus yang tidak dilaporkan ada banyak sekali," kata Nur Asia.
Menurut Nur Asia, ratusan ribu kasus tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi di masyarakat yang tidak dilaporkan dan menimbulkan banyaknya kasus silent victims, atau korban yang tidak mau melapor.
"Situasi ini yang telah menggerakkan hati saya, serta para aktivis sosial dan aktivis anak seperti Kak Seto Mulyadi dan Prof Fachri Bey serta para aktivis, sahabat serta pemerhati-pemerhati anak-anak lainnya untuk langsung mendirikan sebuah yayasan yakni YAMSA," ucapnya.