Infrastruktur
Kalangan Skaters Mulai Menjajal Arena Bermain Skate Park yang Mulai Ramai Dikunjungi Masyarakat
Area skate park di Kolong Tol Jatiasih, Kota Bekasi akhirnya rampung dibangun.
Penulis: Muhammad Azzam |
Ia mengungkapkan tidak melihat berapa nilai dana kemitraan DKI Jakarta, tetapi komunikasi dan manfaat bersama antar Kota Bekasi dan DKI Jakarta.
"Ini kan sudah ada Perjanjian Kerja Sama (PKS), dulu kita dapat Rp 3 miliar, setelah Pak Jokowi dapat dana kemitraan Rp 40 miliar lebih, terus ke Pak Ahok 2017 itu Rp 200 miliar."
"Jadi dalam perjanjian itu dana kompensasi itu bukan soal uang bau bantar gebang tapi ada dana kemitraan," tandasnya.
Pantauan Wartakotalive.com, proyek pengerjaan kedua flyover itu masih tetap berjalan.
Terlihat sejumlah alat berat maupun pekerja sedang melakukan pekerjaan kontruksi.
Dampak proyek itu juga arus lalu lintas macet dikarenakan penyempitan jalan.

Dua Flyover
Seperti diberitakan, Kota Bekasi sedang membangun dua jalan layang atau flyover di persimpangan Jalan Raya Narogong. Pembangunan dua flyover yang dimulai pada pertengahan tahun 2017 ini diprediksi menelan biaya Rp 600 miliar yang rampung pada 2020 mendatang.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto mengatakan, pembangunan flyover sudah dilakukan sejak triwulan keempat 2017 lalu.
Pembangunan masing-masing flyover diproyeksikan menelan biaya Rp 300 miliar dengan tiga tahap pengerjaan.
"Kedua flyover itu dibangun dalam tiga tahap penganggaran, sehingga bisa dioperasionalkan pada tahun 2020 mendatang," kata Subroto di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Senin (20/8/2018).
Menurut dia, alokasi dana yang diperoleh itu bukan hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi saja. Namun diperoleh dari dana hibah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu sebesar Rp 200 miliar.
"Kita memang mengusulkan pendanaan bantuan dari DKI Jakarta untuk mempercepat pembangunan," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas BMSDA Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, flyover Rawapanjang akan menghubungkan Jalan Ahmad Yani dengan Jalan Raya Narogong. Sementara flyover Cipendawa dibangun untuk mengurai kepadatan kendaraan di persimpangan jalan tersebut.
Nantinya, para pengendara yang datang dari Jalan Ahmad Yani bisa tetap melaju tanpa harus berhenti di persimpangan lampu lalu lintas di.
"Flyover Rawapanjang dibikin satu arah dari Ahmad Yani menuju Narogong, sedangkan flyover Cipendawa dibikin dua arah untuk ke Bekasi dan Bantargebang," jelasnya.
Mendesak
Dia merinci, dimensi jembatan Cipendawa memiliki panjang 830 meter dengan lebar 15 meter. Sedangkan jembatan Rawapanjang memiliki panjang 730 meter dan lebar 14 meter.
Keberadaan jembatan ini, kata dia, merupakan hal yang mendesak karena untuk mengurai kepadatan kendaraan yang terjadi selama ini.
Karena itu, dia meminta kepada masyarakat untuk mencari jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan akibat adanya pembangunan jalan. Dia tidak memungkiri, setiap penataan infrastruktur di jalan raya pasti memiliki dampak pada lalu lintas.
Namun hal ini hanya dirasakan sementara waktu sementara bila jembatan ini selesai dibangun, masyarakat akan merasakan dampak positifnya.
"Persimpangan yang awalnya sering dilanda kemacetan, nanti akan terurai dengan kehadiran jembatan ini," ujarnya. (M18)