Terorisme
Kemunculan Al Qaeda Steroid dengan Teknik Lebih Baik dengan Lebih Banyak Uang Memunculkan Kecemasan
Mereka sedang menyusun kembali kekuatan di Irak untuk menjadi Al Qaeda steroid dengan memiliki teknik yang lebih baik dan lebih banyak uang.
Berbicara dari Sulaimaniya di Irak utara, ia menceritakan tentang bagaimana kelompok teroris itu menghabiskan sepanjang 2019 di pegunungan Hamrin untuk membangun kembali organisasi dan kekuatan mereka dari reruntuhan ISIS.
Mereka dituduh menggunakan steroid, yang membuat daya tahan mereka menjadi lebih kuat.
Militan ISIS yang ditangkap atau menyerah kepada pemerintah Afghanistan dihadirkan di media di Kabul, Afghanistan, hari Sabtu.
• Manajer RCM Mengungkap Kalau Ahmad Dhani Kemungkinan Besar akan Ikut Tur Konser Dewa 19 di Januari
Orang-orang yang dicurigai sebagai pejuang ISIS menunggu untuk digeledah oleh anggota Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi setelah meninggalkan pertemuan terakhir kelompok itu di Baghouz pada 22 Februari.
Sedangkan para pejabat intelijen Kurdi, yang sudah lama membangun kekuatan dan organisasi teror, percaya bahwa ISIS memiliki 10.000 anggota di Irak dengan 5.000 pejuang.
Kalangan Kurdi yang mau merdeka dari berbagai negara dan membentuk negara sendiri itu menyatakan, mereka khawatir jika mereka didorong oleh kerusuhan, saat ini, di Baghdad.
Dalam versi lainnya, upaya menyuarakan kebebasan berpendapat di Iraq dan upaya demontsrasi yang dilakukan oleh rakyat sipil pecah seperti terjadi di beberapa wilayah lainnya.

Namun, masyarakat yang berdemonstrasi disambut dengan tindakan kekerasan dari militer dan pembunuhan massal.
Sementara itu, Brigadir Jenderal William Seely, Komandan Gugus Tugas-Irak, mengatakan kepada BBC bahwa pasukan mereka, yang cenderung berafiliasi dengan kekuatan Iran, lebih siap daripada pada tahun 2014, ketika ISIS menguasai sepertiga dari Irak.
Dia mengatakan:
"ISF (pasukan keamanan Irak) dan Peshmerga bukan pasukan yang sama seperti ketika Mosul jatuh."
"Kami di sini telah menambah pelatihan mereka."
Kekuatan yang dianggap mumpuni karena menutupi banyak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Bashar Al Asad di Suriah dan berbagai kekejaman lainnya terhadap masyarakat sipil yang dengan mudah dicap sebagai ISIS hanya karena berbeda pendapat telah menimbulkan banyak perlawanan.
Kekhawatiran itu muncul di tengah-tengah klaim para ekstremis menggelar pengadilan syariah di penjara-penjara Inggris, dengan seorang tahanan yang dituduh tidak menghormati Islam karena dia meminum alkohol, yang diberikan hukuman pemukulan.
Seorang mantan narapidana menuduh bahwa ia ikut serta dalam pemukulan dan sidang pengadilan agama di HMP Woodhill di Milton Keynes dengan sesama tahanan yang berjanji setia kepada ISIS.