Film
Atiqah Hasiholan Mengajak Orang Lebih Peduli pada Orang dengan HIV/AIDS Lewat Film Pendek Posi(+)if
Atiqah Hasiholan mengajak orang lebih peduli pada penyakit dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui film pendek berjudul Posi(+)if.
Atiqah Hasiholan mengajak orang lebih peduli pada penyakit dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melalui film pendek berjudul Posi(+)if.
Di film ini Atiqah Hasiholan bertindak langsung sebagai sutradara yang terlibat mulai dari pemilihan skenario, pemain, hingga berbagai kebutuhan lain untuk film.
Awal latar belakang film ini dimulai dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) yang menunjuk Atiqah Hasiholan sebagai UNAIDS Goodwill Ambassador yang fokus ke isu perempuan dan anak.

Sebagai salah satu tanggung-jawabnya, Atiqah Hasiholan memilih media film sesuai dengan latar belakangnya supaya orang segera melakukan deteksi dini HIV, pengobatan, dan melindungi keluarga dari HIV.
"Ide pertama pembuata film ini adalah bagaimana masyarakat bisa tes HIV. Diskusi dengan UNAIDS dan idenya bikin film pendek," kata Atiqah Hasiholan di Teater Salihara, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).
Film tersebut bisa ditonton di channel YouTube UNAIDS Indonesia.
• Atiqah Hasiholan Bersyukur Hukuman 2 Tahun Ratna Sarumpaet Dibawah Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
• Syuting di Alam Terbuka, Atiqah Hasiholan Kerap Ajak Putrinya Ikut Serta
Film Posi(+)f menceritakan seorang ayah, anak perempuan, serta saudara perempuan yang hidupnya terdampak setelah sang ayah diketahui positif memiliki HIV.
"Saya jaga betul karakternya nggak dibuat yang sedih, nggak drama. Saya nggak mau menciptakan citra negatif," ucap Atiqah Hasiholan.
Atiqah Hasiholan tidak muncul dalam film pendek ini. Ia memilih Oka Antara dan Della Dartyan sebagai pemeran utama sebagai Karim dan Marini.

Proses pembuatan film Posi(+)if menghabiskan waktu selama tiga bulan dan hanya dua hari untuk syuting.
Dari berbagai proses pembuatan film, menulis skenario adalah hal yang paling menantang bagi aktris berusia 37 tahun itu.
"Ini isu yang sensitif sekali. Aku harus bolak-balik konsultasi dengan UNAIDS dan komunitas HIV Aids yang lain untuk penulisan skenario," jelas Atiqah Hasiholan. (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)