Pembunuhan
Tersangka Tersedu Saat Melakukan Adegan Rekonstruksi Pengeroyokan yang Menewaskan Alfian Bagas
Tersangka Iwan Salim alias Botak, yang menjebak korban Alfian Bagas (Moncos) tersedu, saat memeragakan aksi di sebuah kompleks mewah.
Penulis: Desy Selviany |
Tersangka pengeroyokan pemuda Duri Kosambi sempat menahan tangis saat melakukan rekonstruksi pengeroyokan yang menyebabkan satu nyawa melayang.
Tersangka Iwan Salim alias Botak, yang menjebak korban bernama Alfian Bagas alias Moncos itu tersedu, saat memeragakan aksi di sebuah kompleks mewah.
Saat itu ia dan tersangka lainnya memeragakan membawa korban ke pintu gerbang sebuah komplek mewah di Cengkareng.
Iwan menanyakan kepada korban perihal kebenaran informasi yang didapatnya. Saat itu Iwan menyangka, korban telah melaporkannya ke aparat polisi terkait salah satu kasus.
"Lu kan sudah gue anggap sebagai adik gue sendiri," kata Iwan menahan kata-katanya gemetar saat memeragakan rekontruksi di sebuah Komplek Cengkareng, Kamis (5/12/2019).
Rekonstruksi di lokasi tersebut berlangsung 15 menit. Selanjutnya rekonstruksi dilanjutkan ke tempat kejadian perkara (TKP) lain di depan Stasiun Rawa Buaya dan pinggir jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi.
Selama rekonstruksi kedelapan tersangka cukup koperatif. Umumnya para tersangka menjelaskan detail apa yang mereka lakukan dan melengkapi yang belum termuat di Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Kapolsek Cengkareng Khoiri mengatakan adegan rekonstruksi itu melengkapi apa yang sebelumnya tidak ada di BAP.
"Misalnya kita jadi tahu kalau jempol korban sempat diikat sebelumnya oleh para pelaku agar tidak kabur," kata Khoiri.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Polsek Cengkareng menggelar rekontruksi pengeroyokan pemuda Duri Kosambi sampai meregang nyawa. Ada 4 Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang diambil dalam rekontruksi yang digelar Kamis (5/12/2019) salah satunya komplek mewah kawasan Cengkareng.
Lokasi pertama di Warnet di kawasan Duri Kosambi.
Korban Alfian Bagas alias Moncos dijemput oleh beberapa tersangka pengeroyokan.
Kemudian korban dibawa ke sebuah pintu masuk komplek mewah di kawasan Cengkareng. Di jalan komplek tersebut korban sempat diancam oleh beberapa tersangka yakni tersangka Iwan Salim (Botak) dan Wahyudin.
Saat di komplek mewah tersebut korban sempat melarikan diri ke arah stasiun Rawa Buaya lewat pagar besi yang bolong. Naas korban sempat tertangkap oleh dua pelaku.
Pemukulan mulai terjadi di stasiun Rawa Buaya. Tersangka Wahyudin sempat meninju korban di dekat stasiun Rawa Buaya.
• Terungkap Hati Inneke Koesherawati Tak Sanggup dan Teriris Saat Suami Menanyakan Usia Anak Terkecil
Kemudian korban dibawa menggunakan sepeda motor ke Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi. Korban diturunkan di sebuah bangunan ruko kosong persis samping Hotel Couleur.
Di situlah korban mengalami kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan 8 tersangka.
Di antaranya korban sempat dipukul dengan keramik dan lampu neon.
Korban juga sempat dicekik menggunakan tali rapia oleh beberapa tersangka.
Setelah dikeroyok, dua tokoh masyarakat sempat membantu korban.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng untuk mendapatkan pertolongan.
Namun naas nyawa korban tidak dapat tertolong sesampainya di rumah sakit.
• Xiaomi Meluncurkan Wireless Earphone Bluetooth Dibanderol Rp 249 Ribu dengan KUalitas Audio Terbaik
Kapolsek Cengkareng Khoiri menjelaskan ada 30 adegan dalam rekontruksi tersebut.
"Dari rekontruksi tersebut bisa tergambar betul fakta meninggalnya korban Moncos, hal yang tidak terlihat jadi terang," kata Khoiri usai rekontruksi.
Khoiri mengatakan motif kedelapan pelaku mengeroyok korban ialah karena salah paham.
"Kemungkinan mereka salah target, seharusnya bukan korban yang dikeroyok, jadi motif masih abu-abu," jelas Khoiri.
Adapun kedelapan tersangka adalah Riki (DPO), Vijay (DPO), Iwan Salim (botak), Rudy Tjong, Wahyudin, Mulyanto alias Petrik, Budiman dan Hirwan.
• Bocah yang Tersengat Aliran Listrik Sempat Ditolong Pengelola Rusun Sebelum Dinyatakan Meninggal