Kasus Rizieq Shihab

Ketua GNPF Ulama Bilang Rizieq Shihab Bakal Pulang Sebelum Reuni 212 2020, Sebut Ada Tangan Jahat

KETUA GNPF Ulama Yusuf Martak mengatakan, pihaknya telah berusaha memulangkan Imam Besar FPI Rizieq Shihab, ke Tanah Air.

KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. 

Andai kata cekal ini masih belum juga dicabut oleh Pemerintah Saudi karena alasan keamanan, tetap saja reuni 212 harus digelar dan diadakan.

Ada saya atau tidak ada saya, saya hadir atau tidak hadir, reuni ini harus tetap digelar, kenapa?

Untuk membangkitkan kembali persaudaraan dan persatuan kita , sekaligus semangat juang untuk membela agama, bangsa, dan negara.

Sebelumnya, Rizieq Shihab mengungkapkan dirinya dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi, agar tidak keluar dari negara kerajaan tersebut.

Ia mengklaim, cekal tersebut dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Hal itu dikatakan Rizieq Shihab saat memberikan sambutan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad, yang dipublikasikan akun YouTube Front TV, Jumat (8/11/2019).

 Firli Bahuri Jabat Kabaharkam Sebelum Dilantik Sebagai Ketua KPK, Argo Yuwono Bakal Jadi Jenderal

Berikut ini pernyataan Rizieq Shihab terkait cekal yang ia alami:

Saat ini saya dan kawan-kawan yang ada di kota Makkah al-Mukarramah ini, masih terus mengupayakan supaya cekal saya dicabut oleh Pemerintah Saudi.

Saya sampaikan sekali lagi kepada seluruh Bangsa Indonesia, kepada seluruh kerabat dan sahabat, bahwa sejak 1 tahun 7 bulan yang lalu.

Tepatnya sejak tanggal 1 Syawal tahun 1439, saya dicekal oleh Pemerintah Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Saya tidak diperkenankan untuk keluar dari Saudi. Sebetulnya saya ingin pulang, saya ingin kembali ke Indonesia, tapi kalau cekal tidak dicabut, saya tidak bisa kembali ke Indonesia.

Nah, karena itu, saya dan kawan-kawan telah berusaha selama satu tahun setengah ini, memberikan pengertian.

Membujuk Pemerintah Saudi, agar mereka bisa mencabut cekalnya, agar saya kembali ke Indonesia, tapi Pemerintah Saudi belum mengabulkannya.

Alasan mereka, untuk menjaga keamanan saya, karena mereka juga melihat, yaitu tentang fenomena perpolitikan yang ada di seluruh dunia, termasuk yang terjadi di Tanah Air kita.

Walaupun saya terus berusaha meyakinkan, insyaallah saya bisa pulang dengan aman, tenang, damai, tidak ada persoalan, karena kita tidak suka kerusuhan, dan kita tidak suka kegaduhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved