Berita Jakarta
Pegawai OJK Geger Temukan Satpam Tewas di Ruang Pantry Kantor, Diduga Gantung Diri
Seorang Satpam yang bekerja di Otoritas Jasa Keungan (OJK) ditemukan tewas gantung diri di ruang pantry kantor OJK, Kamis (28/11/2019) pagi tadi.
Penulis: Joko Supriyanto |
Seorang Satpam yang bekerja di Otoritas Jasa Keungan (OJK) ditemukan tewas gantung diri di ruang pantry kantor OJK, Kamis (28/11/2019) pagi tadi.
Kejadian itu sempat membuat geger pegawai kantor.
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro. Satpam yang tewas ini diketahui bernama Mahmud (38) ditemukan pada pukul 07.30 tadi pagi.
Awal informasi itu didapat ada seorang pegawai yang melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Selanjutnya petugas pun langsung menuju ke tempat kejadian.
• Polemik Pernyataan Agnez Mo, Penyanyi Anggun C Sasmi: Penting Mana Darah Atau Paspor Indonesia
• Ilham Bintang di ILC TvOne: Kenapa Ahok Dikasih Karpet Merah, Habib Rizieq Tidak?
• Video Agnes Mo Mengaku Bukan Berdarah Indonesia Viral, Fadli Zon: Malin Kundang, Pasti Durhaka Itu
• VIDEO Kode Hack Token Listrik di Rumah Viral di Medsos, Begini Reaksi Warganet
"Saksi Alex pegawai OJK melapor ke Polsek. Dia pengin ngerokok sebelum apel dia ngerokok. Dia ngeliat ada bayangan orang. Ada yang gantung diri," kata Eliantoro, Kamis (28/11/2019).
Setelah melakukan penyelidikan, diduga korban nekat melakukan bunuh diri.
Sebab, dari hasil rekaman CCTV sebelum mengakhiri hidupnya korban sempat masuk ke dalam pantry kantor, dan tak kunjung keluar
"Kami turun bersama tim iden. Diduga bundir. Dari rekaman CCTV memang hanya dia yang masuk kedalam pantri sejak jam 02.00 dini hari," bebernya.
Dari pengamatan ditemukan luka menghitam pada bagian leher dan dan ada cairan yang keluar dari alat kelaminnya.
• Fraksi PSI Singgung Soal Banyaknya Anggaran Sewa Barang, Pemkot Tangerang Selatan: Lebih Murah Sewa
Hal ini karena korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Berdasarkan dari keterangan beberapa saksi, Mahfud memiliki masalah pribadi seperti kekurangan uang.
Kendati demikian pihaknya mengaku masih berupaya mencari informasi apa yang menyebabkan korban mengakhirinya hidupnya dengan cara gantung diri.
"Dari beberapa keterangan security dia lagi pinjaman uang sebanyak Rp.22 juta. Ada beberapa temen secury yang dimintai uang," katanya.