Otomotif
Januari 2020 Nissan Tutup Pabrik Datsun di Indonesia, Tak Terkecuali Datsun di Tiga Negara Ini
SETELAH sempat dihentikan pada 1986 merek Datsun kembali muncul pada 2013 dengan menyasar konsumen tingkat menengah ke bawah. Bagaimana sekarang?
Negara-negara yang memasarkan Datsun jadi yang paling besar terkena dampak keputusan efisiensi Nissan Global.
Meski begitu, India sepertinya akan menjadi negara terakhir yang menjual Datsun, setelah Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan. Mengapa?
SETELAH sempat dihentikan pada 1986 merek Datsun kembali muncul pada 2013 dengan menyasar konsumen tingkat menengah ke bawah.
Namun perkembangannya, per Januari 2020 Nissan menghentikan produksi Datsun.
Ketika lahir kembali, negara yang memasarkan Datsun adalah India, Rusia, Afrika Selatan, dan Indonesia.
Kemunculan kembali merek otomotif asal Jepang itu merupakan strategi CEO Renault-Nissan Carlos Ghosn kala itu, sebelum perusahaan berjuang melawan penurunan laba yang terjadi akhir-akhir ini, yang disebabkan karena stagnasi penjualan global di AS dan Eropa, serta penurunan di Asia.
• Januari 2020 Datsun Akhiri Produksi di Tanah Air, Begini Penjelasan Kemenperin dan Nissan Indonesia
• Ini Deretan Diskon Nissan, All New Livina Rp 8 Juta, Serena Rp 10 Juta, Nissan Terra Rp 50 Juta
• Nissan Juke Diskon hingga Rp 70 Juta, Sejumlah Produk Nissan Dunia Akan Disuntik Mati

Dikutip dari Autocar India, pada periode April-Juni 2019, laba bersih Nissan telah menurun 94,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Upaya menghilangkan beberapa produk yang tidak menguntungkan, dan beberapa fasilitas produksi di sejumlah negara dipahami sebagai jalan keluar atas masalah ini.
Masih dari laporan yang sama, rencana penutupan Datsun rupanya sudah terendus sejak Juli tahun ini.
Waktu itu, Nissan mengumumkan strategi untuk mengurangi produksi dan memangkas sekitar 12.500 pekerja di seluruh dunia.
Isu bakal hengkangnya Datsun di Indonesia pada 2020 rupanya bukan isapan jempol belaka.
Rencana ini bahkan telah menjadi strategi global.
• Tak Cuma Pangkas Belasan Ribu Karyawan, Nissan juga Bakal Suntik Mati Beberapa Produknya
• Daftar Harga MPV Murah Oktober 2019, Ertiga dan All New Nissan Livina Termurah Tembus Rp 200 Juta
Negara-negara yang memasarkan Datsun jadi yang paling besar terkena dampak keputusan ini.
Meski begitu, India sepertinya akan menjadi negara terakhir yang menjual Datsun.
Sebab model Redigo dijadwalkan masih akan melakukan pembaruan besar mengikuti regulasi BS6 yang berlaku di sana.
“Kami akan melanjutkan dengan Redigo dan Anda akan melihat peningkatan besar dengan facelift tahun depan,” ujar Peyman Kargar, Senior Vice President Chairman of Management Committee fo Africa, Middle East, and India Global Datsun Business Unit, seperti dikutip dari Autocar India, Senin (25/11/2019).

Rencananya, model Datsun terakhir akan dipasarkan sampai 2022 atau awal 2023.
Setelah itu, produk dengan platform CMF-A dengan merek Nissan akan melanjutkan produk-produk Datsun yang terkenal sebagai mobil murah.
Perusahaan disebut tidak akan melakukan rebadge produk, misalnya dengan menempelkan merek Nissan pada mobil-mobil Datsun.
Kargar juga mengatakan, mobil murah di masa mendatang akan berbentuk sebuah SUV dengan lebih banyak DNA Nissan.
“Tidak akan ada lagi produk baru yang diluncurkan dengan merek Datsun,” katanya.
Januari 2020 Datsun Berhenti Produksi
Seperti diberitakan sebelumnya, mulai Januari 2020, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengakhiri produksi Datsun di Plant 2, Purwakarta, Jawa Barat.
Setelah periode itu, Datsun hanya akan berjualan sisa stok yang tersisa sampai benar-benar tutup sama sekali.
Dikutip Wartakotalive.com dari Kompas.com, informasi ini pertama kali diperoleh redaksi dari salah satu vendor komponen yang ikut rapat regional bersama NMI di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
• Ini Mobil Seken City Car Harga Rp 80 Jutaan, dari Hyundai i20, Nissan March, hingga Datsun GO+ Panca
• Mobil LCGC Mana yang Lebih Unggul, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, All New Honda Brio, Atau Datsun Go?
• Ini Daftar Harga Mobil Murah Juni 2019, Banderol Datsun GO dan GO+ Naik Signifikan
Informasinya menyebutkan kalau dalam rapat tersebut pihak NMI mengumumkan kepastian penghentian produksi pada Plant 2 yang memproduksi Datsun Go dan Go+.
“Waktu pengumuman, kami semuanya diminta untuk mematikan handphone waktu presentasi. Kemudian disebutkan kalau produksi berhenti Januari 2020,” ucap sumber tersebut kepada Kompas.com.
Di dunia otomotif Datsun bukan merek sembarang, tetapi sudah eksis sejak 1931, tapi sempat dihentikan produksinya pada 1986.
Nissan kemudian punya ambisi besar untuk menaklukkan dunia dengan menghidupkan kembali Datsun pada Juni 2013.
Prinsipal memposisikan Datsun sebagai merek yang membidik segmen pembeli mobil pertama, Nissan kelas menengah, dan Infiniti sebagai produk premium.
• Isuzu MU-X Tantang Duo Pesaing, Nissan X-Trail dan Mitsubishi Eclipse Cross, Ini Spesifikasinya
• Daftar Harga MPV Murah Oktober 2019, Ertiga dan All New Nissan Livina Termurah Tembus Rp 200 Juta

Namun, angin bisnis tak berhembus sesuai keinginan nahkoda kapal Grup Nissan dan memaksa Datsun tutup dalam waktu lebih cepat dari sebelumnya, hanya 6 tahun eksis.
Menurut sumber itu, dari presentasi yang disampaikan pihak NMI, mulai Januari 2020, Datsun tetap beroperasi tetapi hanya akan mengandalkan stok yang tersisa saja.
Pengumuman penutupan Datsun secara permanen bakal dilakukan 2020 mendatang oleh prinsipal.
“Mereka sekarang hanya akan mengandalkan Livina (rebadge-Mitsubishi Xpander) dan pasokan (impor) dari Thailand,” ucap sumber itu lagi.
Lapor Kementerian Perindustrian
Rencana penutupan pabrik Datsun milik NMI ini sudah dilaporkan secara sementara ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai pembina industri.
Pihak kemenperin menyatakan, kalau NMI mau mengubah haluan bisnis mereka di Indonesia, bukan sebagai perakit kendaraan tetapi memperdalam industri komponen.
"Nissan akan menghentikan produksi Datsun Go dan Datsun Go+ pada Januari 2020 lantaran skala penjualan di bawah skala ekonomi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika, kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2018, total penjualan Datsun hanya tercatat 2.388 unit.
Jumlah ini jauh jika melihat segmen mobil murah (low cost and green car/LCGC) di mana Datsun mayoritas berjualan, yang pasarnya mencapai 230.443 unit, pada periode yang sama (2018).

Terjual 1.862 unit saja
Jumlah ini semakin kecil, melihat kinerja sepanjang Januari-September 2019, yang hanya mencatatkan penjualan 1.862 unit saja.
Putu melanjutkan penjelasan, fasilitas pabrik NMI yang semulai memproduksi Datsun Go, Go+, dan Go Cross, akan beralih fungsi merakit mesin Xpander dan Livina.
Selain itu, NMI juga menyebutkan mau mengembangkan teknologi elektrifikasi di Indonesia.
Per September 2019, pabrik Datsun juga sudah menghentikan produksi Cross, karena sudah tidak tercatat melakukan distribusi ke jaringan penjualan.
“Nissan akan fokus melakukan lokalisasi dan pendalaman komponen utama yakni mesin Livina dan Xpander," tuturnya.
"Sebelumnya, bagian ini hanya diproduksi di Jepang. Mereka juga berencana untuk mengembangkan teknologi elektrifikasi," imbuh Putu.
Pihak NMI, lanjutnya, lagi mencari waktu yang tepat untuk melaporkan secara resmi kepada pihak Kemenperin soal keberlanjutan bisnisnya di Indonesia.

Konfirmasi NMI
Guna memastikan informasi ini bukan sekadar rumos, tim redaksi kemudian melakukan konfirmasi langsung kepada pihak PT Nissan Motor Indonesia (NMI).
Meskipun tidak mengelak, tetapi pucuk pimpinan NMI masih belum mau terbuka sepenuhnya soal rencana ini.
Presiden Direktur PT NMI Isao Sekiguchi mengatakan, Nissan saat ini memang sedang dalam keadaan yang cukup berat.
Tekanan pasar maupun kondisi Nissan global sedikit banyak memengaruhi performa Nissan di Tanah Air.
"Banyak juga rumor yang beredar, namun saya belum bisa katakan lebih jauh terkait Datsun. Pastinya, kami akan tetap berkomitmen di pasar Indonesia lewat pengembangan dan produk lebih baik lagi," ucap Sekiguchi kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Kendati demikian, Sekiguchi tidak menolak bahwa NMI akan melakukan efisiensi produksi pada 2020 hingga 2021 mendatang.
Termasuk, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 12.500 orang secara global.
"Sebagaimana dikatakan CEO Nissan Hiroto Saikawa, kami juga akan memperbaiki operasi dan melakukan efisiensi produksi pada 2020 sampai 2021," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Indonesia, Nissan Akan Tutup Datsun di 3 Negara Ini"