Pasar Modal
IHSG Sejak Awal Tahun Masih Minus, Bagaimana Prospek Hingga Akhir Tahun Ini
HSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah 0,28 persen ke 6.100,24. Penurunan IHSG juga terjadi dalam hitungan pekan, yaitu minus 0,45 persen.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, proyeksi pertumbuhan EPS diturunkan menjadi tujuh persen hingga delapan persen melihat performa yang ada saat ini.
"Performa IHSG tahun ini memang kurang bagus. Dibanding negara lain di Asia Tenggara, hanya Malaysia yang lebih buruk," kata Suria Dharma, analis Samuel Sekuritas.
• Targetkan Pariwisata Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Indonesia
Kepala Riset Bahana Sekuritas, Lucky Ariesandi memprediksi, IHSG juga belum berpotensi membaik dalam waktu dekat ini.
Alasannya, tidak ada katalis positif yang dapat mendorong indeks saham menguat.
Bahkan, ia memprediksi IHSG baru akan menunjukkan perbaikan pada semester II-2020.
Menurut Lucky, kemungkinan penguatan IHSG tersebut akan didorong oleh beberapa rencana kebijakan pemerintah, seperti pemotongan pajak korporasi atau Pajak Penghasilan (PPh) Badan secara bertahap mulai 2021.
IHSG juga mungkin meningkat kalau dana investasi jadi berpindah dari reksadana pendapatan tetap ke saham karena pajak kupon obligasi akan naik pada tahun 2021.
IHSG hanya ditemani Indeks FTSE BM di Bursa Saham Malaysia yang juga mencetak performa negatif (lihat tabel).
Performa Indeks Bursa Asia
Negara Indeks Level* Return (ytd.)
Indonesia IHSG 6.100 -1,52%
Malaysia FTSE BM 1.596,84 -5,54%
Filipina PSEi 7.824,59 4,80%
Singapura STI 3.225,65 5,11%
Thailand SETi 1.587,61 2,16%
Vietnam VN-Index 977,78 9,55%
China SH Comp. 2.885,29 15,69%
Hong Kong (Hsi) 26.595,08 2,90%
India SENSEX 40.329 11,81%
Jepang Nikkei 225 23.112,88 15,48%
Korsel KOSPI 2.101,96 2,98%
*Per 22 November 2019. Sumber: Bursa Efek Indonesia, Dikutip dari Kontan
• Investor Agar Perhatikan Notasi Khusus BEI Agar Menghindar dari Saham Berpotensi Delisting
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul IHSG masih minus sejak awal tahun, kapan benar-benar akan naik?