Anggaran DKI
4 Jam Dicecar 16 Pertanyaan, Ade Armando Tak Mau Sebut Siapa Pengirim Meme Anies Riasan Joker ke Dia
4 Jam Dicecar 16 Pertanyaan, Ade Armando Tak Mau Sebut Siapa Pengirim Meme Anies Riasan Joker ke Dia. Ade juga tidak tahu siapa pembuat meme itu.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Salah satunya Joker. Saya lihat menarik dan lucu. Saya naikan 31 Oktober dan dilaporkan 1 November. Saya binggung kenapa Fahira sebegitu bencinya sama saya. Ternyata baru ketemu Rizieq Shihab di Mekkah," katanya.
Menurur Ade, postingan meme foto Gubernur DKI Anies Baswedan dengan riasan Joker adalah sebuah kritik dan sindiran, atas cara Anies mengelola uang rakyat yang cenderung menghambur-hamburkannya.
"Dan kritik ini banyak dilakukan semua pihak akibat cara dia mengelola uang rakyat. Beliau itu memang harus terus dikritik, disindir, diserang, dan bukan dengan niat buruk ya, tapi dengan niat baik, agar uang rakyat itu tidak sampai dihambur-hamburkan, atau bahkan sampai dikorupsi. Itu tujuan saya," papar Ade di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Terkait darimana foto atau meme itu didapat, Ade mengaku akan menjelaskannya ke penyidik.
"Dalam klarifikasi ini akan saya jawab bahwa bukan saya yang melakukan itu semua atas foto itu. Saya memposting foto yang ada di galery foto ponsel, mungkin salah satu satu gambar yang tersimpan di sana pada 31Oktober. Ini saya duga ya. Foto itu dari WA grup, saya rasa. Dan itu banyak bukan gambar itu saja, beberapa meme yang mengkritik Pak Anies banyak dan sebelumnya sudah saya upload juga," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ade kembali mengatakan bahwa Fahira Idris sebagai anggota DPD tak perlu mengurusi masalah kritiknya melalui meme di akun facebooknya
"Sementara ada sesuatu jauh lebih penting untuk masyarakat yaitu terkait dengan penggunaan uang rakyat di anggaran belanja pemerintah daerah. Jadi untuk apa bu Fahira sebagai anggota DPD, mengurusi ini," kata Ade.
Menurut Ade dirinya terbuka untuk mediasi dan menyambut baik, jika Fahira mencabut laporannya.
"Tapi kalau untuk itu saya diminta berhenti mengkritik Pak Anies, itu tidak akan saya lakukan. Karena mengkritik Pak Anies adalah kewajiban kita semua. Sebab apa yang dilakukan Pak Anies dalam mengelola uang rakyat ini sebenarnya cukup ramai. Kritik dilakukan agar uang rakyat tidak dihambur-hamburkan begitu saja, apalagi dikorupsi. Jadi ini kewajiban kita semua," katanya.
Terkait kedatangannya tanpa didampingi kuasa hukum, menurut Ade hal itu tidak masalah karena panggilan baru berupa klarifikasi.
"Ini baru klarifikasi ya. Jadi kalau masih level klarifkasi tanpa kuasa hukum tidak apa-apa, tapi kuasa hukum saya akan datang," kata Ade, Rabu.
Ade memastikan kedatangannya berkaitan laporan anggota DPD Fahira Idris mengenai postingan di facebooknya yang menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai joker.
Dalam kesempatan itu Ade membantah kabar yang mengatakan dirinya tidak akan memenuhi panggilan polisi.
"Tentu saja itu fitnah. Saya akan katakan selama hidup saya, setiap kali saya dipanggil oleh polisi saya selalu datang dan saya selalu percaya profesionalisme kepolisian," ujar Ade yang mengenakan baju batik berwarna dasar hitam dengan corak cokelat dan merah.
Ade mengaku membawa sejumlah alat bukti untuk diperlihatkan kepada penyidik dalam klarifikasi ini.