Berita Video

VIDEO: Tukang Service AC Penyiram Soda Api di Jakbar, Ternyata Sudah 4 Kali Beraksi

"Motif pelaku berawal dari bisikan gaib yang didengarnya, supaya tersangka sembuh dari penyakit.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ahmad Sabran
WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU
Konferensi pers pengungkapan kasus penyiraman cairan kimia di tiga lokasi di Jakarta Barat. 

"Ini, termasuk bahan berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi ke kulit apabila disiramkan tersangka ke korban. Tapi tidak sampai membuat melepuh kulit, sebagaimana bahan dengan konsentrat kimia tinggi lainnya," kata Andi.

Karenanya ia yakin para korban akan dapat pulih dari iritasi yang dialami.

Andi menjelaskan, soda api yang dipakkai pelaku berbentuk butiran atau kristal.

"Oleh pelaku kristal soda api itu dilarutkan di dalam air, dalam suatu kemasan. Air itulah yang digunakan tersangka FY untuk menyiram para korban. Jadi, dia tidak langsung pake tangan, tapi mungkin dia menabur dahuli kristal ke dalam botol atau wadah tertentu," katanya.

Kasubdit Pejabat Informasi dan Dokumentasi (PID) Humas Polda Metro Jaya, AKBP Heru P mengatakan FY ditangkap tidak jauh dari lokasi aksinya yang ketiga saat menyiram air kimia yang dilakukannya ke korban.

Menurut Heru dari pengakuan FY, motif pelaku melakukan teror penyiraman air kimia ke para korban berawal dari bisikan gaib yang didengarnya.

"Motif pelaku berawal dari bisikan gaib yang didengarnya, supaya tersangka sembuh dari penyakit. Ini berdasarkan pengakuan tersangka dan akan didalami lagi," kata Heru, Sabtu (16/11/2019).

Sementara itu Panit 2 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya AKP Adhi Wananda menjelaskan dalam pemeriksaan diketahui bahwa pelaku melakukan penyiraman air kimia, juga agar orang lain merasakan penderitaan dan sakit yang dulu pernah dialaminya.

Ini berarti kata Adhi masa lalu pelaku juga menjadi latar belakang aksinya.

"Jadi begini, pelaku ini dulu pernah jatuh dari lantai 3 atau pernah sakit lah. Terus nggak diperhatikan oleh keluarga. Intinya gitu aja. Jadi dia ingin orang lain merasakan sakit yang dia rasakan," kata Adhi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu.

Dari sana kata Adhi, pelaku merasa ada yang mengatakan dan membisikinya agar ia melakukan penyiraman air kimia.

"Jadi kalau mau sembuh katanya dia harus begitu yakni menyiram cairan itu. Menurutnya ada yang bilang begitu," kata Adhi.

Namun, kata Adhi, penyidik masih mendalami pengakuan dan keterangan pelaku tersebut terkait motifnya menyiram cairan kimia.

Sedangkan Psikolog Kasandra Putranto yang dilibatkan polisi dalam pemeriksaan tersangka mengatakan bahwa pelaku mengaku pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3, pada 2014 lalu.

Saat itu pelaku cedera dan mengalami sakit. Tapi ia kekurangan uang untuk membiayai pengobatan dan tak ada yang membantu termasuk keluarganya. Karenanya ia merasa kurang diperhatikan oleh keluarga.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved