Ada 2 Alasan Warren Buffett Tidak Investasi Emas, Berikut Penjelasannya
Investor kawakan dunia Warren Buffett bukan penggemar aset tidak produktif dalam bentuk apa pun. Itu sebabnya, dia menghindari investasi pada emas.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Investor kawakan dunia Warren Buffett bukan penggemar aset tidak produktif dalam bentuk apa pun.
Itu sebabnya, dia menghindari investasi pada emas.
Dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2011, Buffett menunjukkan bahwa emas adalah "favorit besar investor yang takut akan hampir semua aset lainnya, terutama uang kertas."
Dan agar adil, Buffett mengakui bahwa investor berhak takut terhadap uang kertas sebagai penyimpan nilai, khususnya karena inflasi.
Dalam hal emas, Buffett membahas dua kekurangan utama.
Seperti semua aset tidak produktif, emas bukan "prokreasi."
• Ingin Mudik atau Liburan Akhir Tahun? Tiket KA Natal dan Tahun Baru Bisa Dibeli Mulai 19 November
Dengan kata lain, emas tidak akan pernah menghasilkan lebih banyak emas, atau apapun yang bernilai, dalam hal ini.
Sebaliknya, sumur minyak yang dibeli Berkshire akan menghasilkan aliran minyak yang berharga.
Pabrik pakaian akan mengeluarkan pakaian selama masih beroperasi.
Investasi saham dapat menghasilkan dividen, yang kemudian dapat digunakan untuk membeli lebih banyak saham.
Tapi satu ons emas yang Anda beli hari ini, akan tetap hanya satu ons emas dalam 400 tahun mendatang.
Kelemahan kedua yang dibahas Buffett adalah kurangnya penggunaan praktis untuk emas.
• Orang Terkaya di Dunia, Bill Gates Kembali Unggul dari Jeff Bezos
Tentu, emas banyak digunakan untuk membuat perhiasan dan memiliki beberapa aplikasi lain, tetapi permintaan emas yang meluas tidak ada.
Poin Buffett adalah bahwa aset tidak produktif dengan aplikasi industri yang tersebar luas, seperti tembaga atau baja, setidaknya dapat mengandalkan permintaan untuk mendorong harga.
Dalam pidato 1998 di Harvard, Buffett mengatakan:
"Emas digali dari tanah di Afrika, atau di suatu tempat. Lalu kami meleburnya, menggali lubang lain, menguburnya lagi dan membayar orang untuk berdiri menjaganya. Tidak memiliki utilitas. Siapa pun yang menonton dari Mars akan menggaruk-garuk kepala."
Untuk mengilustrasikan pendapatnya, Buffett menggunakan contoh dari dua kelompok investasi hipotetis.
Kelompok pertama berisi semua pasokan emas dunia, bernilai sekitar 9,6 triliun dollar AS pada saat Buffett menulis surat itu.
Kelompok kedua berisi aset dengan nilai yang sama -semua lahan pertanian penghasil tanaman di AS, perusahaan tambang, dan modal kerja 1 triliun dollar AS.
Inilah idenya. Tidak hanya aset-aset ini akan meningkat nilainya dari waktu ke waktu, tetapi lahan pertanian akan menghasilkan 200 miliar dollar AS dalam pendapatan tahunan.
• Investasi Saham Lebih Menarik dari Obligasi, Ini Penjelasan dari Warren Buffett
Sebuah perusahaan minyak masing-masing akan menghasilkan laba 40 miliar dollar AS per tahun, dengan total produksi tahunan 840 miliar dollar AS per tahun, yang kemudian dapat diinvestasikan dalam aset produktif lainnya.
Faktanya, logika produksi dan reinvestasi inilah yang memungkinkan Berkshire Hathaway tumbuh dari produsen tekstil yang kesulitan pada 1960-an menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia saat ini.
Cukuplah untuk mengatakan bahwa hal yang sama tidak akan terjadi jika Buffett hanya menginvestasikan modal Berkshire dalam emas setelah ia mengambil alih pimpinan perusahaan.
• Sejak Awal Tahun Nilai Jual Bersih Investor Asing di Pasar Saham Capai Rp 22,64 Triliun
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Warren Buffett tak mau investasi di emas, ini dua alasan utamanya