Berita Jakarta
MAHASISWI Dilecehkan Pengemis Cabul di JPO Grogol Jakarta Barat, Begini Kronologi Lengkapnya
Seorang pengemis melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi, di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Universitas Tarumanegara (Untar), Jakarta Barat
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Seorang pengemis melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi, di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Grogol, Jakarta Barat.
Kini, aksi pelecehan seksual pengemis cabul terhadap mahasiswi itu, diamankan Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian (P3S) Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Barat.
Berikut penjelasan Koordinator P3S Sudinsos Jakarta Barat Amirullah, soal kronologi pelecehan seksual pengemis cabul ke mahasiswi di JPO Grogol Jakarta Barat tersebut.
Awalnya korban pelecehan melaporkan kejadian tersebut ke Customer Relationship Management (CRM) milik Pemprov DKI Jakarta.
• PENYESALAN Elma Theana, Terseret Ajaran Sesat, Narkoba, Asusila, dan Telantarkan Anak Selama 9 Tahun
• Selain Denda Rp 500 Ribu, Pajak STNK Mati Kendaraan Bakal Disita dan Dilelang, Ini Aturan Lengkapnya
• BLAK-BLAKAN Elma Theana Soal Ajaran Sesat Gatot Brajamusti Hingga Menyeret Penyanyi Reza Artamevia
"Kita dapat laporan dari aplikasi yang dimiliki Pemprov yakni CRM, karena ada pengaduan mengarah ke pelecehan seksual kami langsung berangkat selesaikan," kata Amirullah.
Amirullah mengatakan pihaknya menerima satu laporan pelecehan yang dilakukan oknum pengemis.
Menurut pelapor, oknum tersebut melangsungkan aksinya sudah cukup lama.
"Oknum langsung kita bawa ke Panti Kedoya untuk dibina," kata Amirullah.
• JASAD Juragan Kapal Belum Ditemukan Pasca Kapal Nelayannya Ditabrak Kapal Tanker, 3 ABK Selamat
• LOWONGAN CPNS Kemenkumham 2019 Lulusan SMA SMK Sederajat, Ada Ribuan Formasi, Simak Syarat-Syaratnya
• Pelajar Viral Bawa Bendera Ikut Demo Mahasiswa Tolak RUKHP di Gedung DPR Bakal Disidang di PN Jakpus
Amirullah mengirimkan laporan pelecehan seksual tersebut kepada Wartakotalive.com.
Korban menjelaskan ada seorang oknum pengemis yang meresahkan di JPO Grogol, Jakarta Barat.
Oknum pengemis itu sudah meresahkan wanita yang melintas selama dua minggu belakangan ini.
Namun oknum tersebut hanya berada di JPO tersebut di hari-hari tertentu yakni Kamis, Jumat dan Sabtu.

"Dia selalu berada di tengah-tengah jalan sehingga mengganggu orang yang lewat jembatan tersebut," tulis pelapor.
Kata pelapor pengemis tersebut bukan hanya menghalangi jalan mahasiswi namun juga melecehkan mahasiswi yang lewat dengan menyentuh area sensitif.
"Aksi pelecehan tersebut biasa dilakukan saat kondisi JPO sepi," tulis pelapor.
Oleh karenya pelapor meminta pihak terkait mengamankan oknum pengemis tersebut.
• SIMAK 12 Tanda Pria dan Wanita Selingkuh, Alat Pemergok Pasangan Selingkuh Murah Ini Bisa Bantu Anda
• ANIES BASWEDAN Diusung PKS Maju ke Pilpres 2024, Pengamat Politik LIPI: Too Much Too Soon
• Perintah dari Presiden Jokowi Bikin Menhan Prabowo Subianto Senang, Begini Isi Perintahnya
"Karena hal ini sangat meresahkan mahasiswi yang melintas," tulis pelapor.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya oknum pengemis tersebut kini telah diamankan Koordinator Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudinsos Jakarta Barat, Amirullah.
IMJ kini telah berada di Panti Sosial Bina Insan Bangu Daya, Kedoya, Jakarta Barat.
Pengamanan IMJ sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang resah dengan aksi pelecehan seksual di JPO Grogol.
"Kami menindaklanjuti laporan dari masyarakat tentang keberadaan pengemis yang kerap intimidasi wanita serta sudah menjurus ke pelecehan seksual," kata Amirullah saat dikonfirmasi, Jumat (15/11/2019).
Amir mengatakan, selain menganggu pemandangan, pria tersebut sampai menghalangi pejalan kaki yang melintas apabila belum diberikan uang.
Parahnya lagi, pria itu juga kerap menyentuh bagian tubuh wanita, utamanya mahasiswi yang kerap melintas disana.
"Sentuhan yang dilakukan pengemis itu biasanya dilakukan kepada para wanita, terutama mahasiswi saat kondisi sedang sepi," tuturnya.
Amirullah mengatakan, berdasarkan pengakuannya, IMJ pertama kali muncul di JPO Grogol sejak dua pekan lalu.
Namun, biasanya dia berada di JPO tersebut hanya pada sore hari atau pada saat banyak mahasiswi yang melintas disana.
"Nantinya pihak panti yang akan memproses lebih lanjut kepada pengemis itu," kata Amir. (m24)
Pengemis di Dubai Berpenghasilan Ratusan Juta
Berita lainnya terkait pengemis, bukan rahasia lagi apabila pendapatan pengemis itu bisa melebihi gaji karyawan kantoran.
Apalagi jika mengemis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), satu bulan bisa memperoleh 100.000 dirham UEA, yang kira-kira setara Rp 389 juta.
Namun, jangan langsung tergiur dan buru-buru berangkat ke sana, sebab negara di Teluk Persia itu sedang gelar operasi anti-pengemis, terutama selama bulan Ramadan.
Sama seperti di Jakarta, jumlah pengemis di UEA, khususnya Dubai, meningkat selama bulan Suci Ramadhan.
Pasalnya, masyarakat di sana menjadi lebih murah hati selama bulan yang penuh rahmat ini.
Uniknya, sebagaimana diwartakan laman Khaleej Times, para pengemis di UEA ini bukanlah warga negara UEA.
Mereka berasal dari negara lain, yang khusus datang ke negara para emir ini untuk mengemis di bulan Ramadan.
Harian ini tidak secara spesifik menyebutkan negara asal para pengemis, karena hanya menulis mereka berasal dari Asia.
"Kebanyakan pengemis ini datang menggunakan visa kunjungan, dan beberapa datang menggunakan biro perjalanan," kata Brigadir Andel Hameed Abdulla Al Hashimi, seorang pejabat Kepolisian Dubai.
Dari beberapa pengemis yang ditangkap, polisi juga menemukan pengemis yang masuk menggunakan visa bisnis, dan tinggal di hotel bintang lima.
Biasanya, para pengemis akan menyasar kawasan masjid, pasar, kawasan permukiman, dan Pasar Ramadan.
Beberapa pengemis perempuan sengaja membawa bayi berusia beberapa pekan, dan ada pula pengemis yang pura-pura cacat untuk membuat masyarakat semakin iba.
"Mengemis adalah kegiatan ilegal di UEA, dan saat ini para pelakunya memang berkarier sebagai pengemis profesional," kata Al Hashimi lagi.
Untuk mengatasi masalah ini, selain rajin melakukan razia pengemis, otoritas Dubai juga mendenda biro perjalanan yang kedapatan membawa masuk pengemis.
Hanya saja dendanya hanya 2.000 dirham atau sekitar Rp 7,8 juta, sehingga tak menghentikan praktik tersebut.
Namun, jika sebuah biro perjalanan terlalu sering kena denda, maka aparat berwenang akan mencabut izin usahanya.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah setempat adalah mengimbau masyarakat, agar menyalurkan derma mereka ke lembaga amal yang sudah mendapat akreditasi dari Departemen Urusan Islam.
Menurut Mohammed Mehdi Al Suwaidi, kepala Departemen Islam dan Kegiatan Amal, saat ini ada 17 lembaga amal resmi di Dubai, yang siap menerima sedekah dari masyarakat.
Sejauh ini, dua upaya tersebut berhasil menurunkan jumlah kasus minta-minta di Dubai.
Pada tahun 2018, kepolisian setempat menangkap 243 pengemis, yang terdiri dari 136 pria dan 107 perempuan.
Angka itu turun drasti dibandingkan tahun 2017, dimana 653 tertangkap.
Tahun-tahun sebelumnya lebih banyak lagi pengemis yang tertangkap, yakni 1.021 di tahun 2016 dan 1.405 pada tahun 2015.