Kesehatan
Hari Diabetes Sedunia, Masih Banyak yang Sepelekan Meski Tahu Pangkal dari Penyakit Degeneratif
Masyarakat masih anggap sepele penyakit diabetes, tanpa disadari penyakit ini pangkal dari berbagai penyakit degeneratif
Hari ini, Kamis 14 November, dunia memperingati Hari Diabetes Sedunia.
Di dunia sendiri menurut penelitian penyakit diabetes di setiap tahunnya jumlah penderitanya semakin bertambah.
Bahkan apabila diprediksi di tahun 2045 jumla penderita diabetes bisa mencapai 629 juta jiwa.
Angka ini berdasarkan dari catatan Indonesia Diabetic Federation (IDF) di tahun 2015 yang menyebut penderitanya sudah mencapai 415 juta jiwa, lalu di tahun 2017 jumlahnya bertambah hingga mencapai 425 juta jiwa.
Di Indonesia sendiri penelitian dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebut dari tahun 2013 hingga 2018 angka prevalensi Diabetes meningkat dari angka 6,9 menjadi 8,5 persen.
Ini artinya ada sekitar 22, 9 juta penduduk terpapar penyakit Diabetes.
• Tanda Diabetes Pada Anak, dari Kulit Leher Hitam Hingga Muntah-muntah
• Menghitung Beban Ekonomi Akibat Diabetes di Indonesia
Menurut Konsultan Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menyebut di Indonesia masyarakat masih belum sadar akan bahaya penyakit diabetes.
Menurutnya, masyakarat masih menganggap sepele masalah penyakit ini, belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa diabetes merupakan pangkal dari segala penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung koroner hingga impotensi.
“Diabetes merupakan the silent killer dan ibu dari segala penyakit atau induk dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner dan disfungsi ereksi. Diabetes disebut silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes,” ungkap Eliana.
• Kurang Kesadaran, Penderita Diabetes Terus Meningkat di Indonesia
Eliana menambahkan bahwa penyakit Diabetes terkadang tidak disadari oleh penderitanya.
Karena memang gejalanya yang dialami seperti biasa saja dimana biasanya si penderita serintg merasakan rasa haus yang berlebihan, buang air kecil, merasa mengantuk, dan sering merasa lapar disertai tubuh lemas.
“Masyarakat harus sadar beberapa gejala diabetes karena terkadang tidak disadari. Beberapa gejala diabetes yang sering muncul antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, sering merasa ngantuk, sering merasa lapar dan lemas” tambah Eliana.
Eliana juga menambahkan penyakit diabetes mempengaruhi pertumbuhan suatu negara, sebab kualitas dan kematian dini menghambat sebuah negara meraih sebuah bonus demografi.
Terlebih Indonesia diprediksi akan mendapatkannya di tahun 2035.
"Penyakit ini mampu mempengaruhi sebuah negara sebab negara bisa menurun jumlah kualitas dan kematian dini dimana nantinya menghambat sebuah pertumbuhan" ujar Eliana.