Bom Medan

8 Fakta Kasus Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Kata Tetangganya Pelaku Dikenal Warga yang Baik

"Dia (pelaku bom bunuh diri Medan) rajin shalat, orangnya baik. Tapi entah apa yang terjadi. Begitu berumah tangga berubah sikap jadi seperti ini,"

Kolase Warta Kota
Terungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, dan ternyata sosok pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan adalah seorang mahasiswa. 

Pasca-ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi, paku-paku berserakan.

Jurnalis Kompas TV, Bahri Nasri, menyebutkan, bom yang digunakan pelaku diduga berjenis bom paku. Hal itu terlihat dari banyaknya paku yang berceceran di lokasi kejadian.

"Ada paku berserakan di lokasi kejadian," kata Bahri yang ditayangkan langsung Kompas TV, Rabu.

 6. Pasca-ledakan, polisi sterilkan area

Pasca-ledakan yang diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, petugas melakukan penyisiran dan sterilisasi.

Dilansir dari KompasTV melalui laporan jurnalis Ferry Irawan, polisi meminta warga yang tampak masih berada di dalam area Mapolrestabes untuk diminta menjauh.

Sementara itu, pintu gerbang dan portal juga ditutup petugas. Aparat kepolisian segera melakukan penjagaan di segala pintu masuk ke Mapolrestabes Medan.

"Diduga kuat merupakan bom karena kondisi terduga pelaku yang membawa bahan peledak tidak utuh pasca-ledakan," kata Ferry, seperti dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu pagi.

7. Anjing pelacak disiagakan

Seekor anjing jenis dark germain shepherd bernama Ajax disiagakan di Polrestabes Medan untuk menelusuri bahan peledak.

Anjing ini baru akan diturunkan jika dicurigai masih ada bahan peledak lain di lokasi.

Anjing pelacak ini merupakan jenis dark germain shepherd.

Anjing pelacak tersebut untuk mendeteksi bahan peledak. Menurut seorang polisi yang membawa Ajax, anjing ini berusia dua tahun dan sudah terlatih untuk mendeteksi bahan peledak.

"Satu satwa punya satu fungsi khusus. Ajax ini dia khusus deteksi handak (bahan peledak)," kata polisi tersebut.

"Ini disiagakan dulu di mobil. Kalau masih ada yang dicurigai bom lain, baru akan diturunkan," sambungnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved