Alumni Seminari
IKA SEMAR Satukan 'Tulang-Tulang yang Berantakan' dalam Satu Wadah Paguyuban
IKA SEMAR Satukan 'Tulang-Tulang yang Berantakan' dalam Satu Wadah Paguyuban dengan Semangat Persaudaraan Alumni Seminari Stella Maris Bogor
Penulis: Ign Agung Nugroho |
Alumni Seminari Stella Maris Bogor lintas angkatan, baru saja membentuk dan menetapkan sebuah wadah paguyuban dengan sebutan Ikatan Keluarga Alumni Stella Maris (IKA SEMAR).
Dibentuknya wadah tersebut dalam acara ngumpul bareng alumni Stella Maris (SM) di kediaman Frans Widiyanto (alumni SM 88) di Jalan Cibubur VII, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (2/11/2019) lalu.
Acara yang dihadiri 42 alumni itu, selain menetapkan nama wadah paguyuban, juga sekaligus menyusun kepengurusan IKA SEMAR.
Dalam kesempatan itu, ditetapkan Suryo Sularso (SM 73) sebagai Kordinator Alumni IKA SEMAR, Aloy Lodi Sihite (SM 83) Bendara, dan Frans Widiyanto (SM 88) sebagai Sekretaris.
Menurut Suryo Sularso, tujuan dibentuknya IKA SEMAR adalah untuk meningkatkan persaudaraan sesama alumni.
"Target awal, karena spirit kita sama, yaitu sama-sama dididik di seminari Bogor dengan semangat Fransiskan yaitu persaudaraan, maka kita coba satukan 'tulang-tulang' yang berantakan ini menjadi satu dalam wadah IKA SEMAR," kata Suryo kepada Warta Kota.
Lebih lanjut, kata Suryo, dengan dibentuknya IKA SEMAR yang dilandasi semangat persaudaraan, artinya karena satu perasaan maka akan mudah untuk saling berbagi satu sama lain.
"Berbagi dalam arti yang sangat luas, bukan hanya materi tapi juga pengalaman, agar kita semakin dikuatkan," ucap Suryo.
Sekadar diketahui, Seminari Stella Maris Bogor adalah, salah satu sekolah yang mendidik calon rohaniawan Katolik untuk menjadi pastur atau imam.
Suryo mengatakan, sebelum dibentuk IKA SEMAR, selama ini, sudah ada beberapa wadah perkumpulan alumni SM lintas angkatan maupun masing-masing angkatan, seperti, Kebolaris, D-Larista, STem, Stella Maris Joglosemar, Buitenzorg'89.
"Mulai 2 November 2019 dengan ditetapkannya IKA SEMAR, kita melebur menjadi satu agar mudah untuk berkomunikasi. Harapannya, menjadi satu wadah tempat berkumpulnya alumni seminari Stella Maris. Karena, kalau hanya ada satu wadah, kita bisa menjadi besar," kata Suryo.
Wadah ini, kata dia, sifatnya pun sukarela dan tidak memaksa.
Sementara itu, Frans Widiyanto mengatakan, niat membentuk wadah alumni ini, sudah tercetus sejak 2010, saat acara peringatan ulang tahun SM ke-60.
"Jadi inisiatif dari alumni membentuk satu wadah ini sudah lama dan baru sekarang terwujud," kata Frans Widiyanto yang karib disapa 'Campur'.
Untuk program kerja IKA SEMAR, Suryo mengaku untuk saat ini tidak mau membuat program yang muluk-muluk.
"Kita akan mulai dari yang kecil tapi bisa mengena. Misalnya, bantu saja teman yg sedang kesulitan. Itu sudah dapat dirasa manfaatnya dan otomatis orang akan tertarik untuk bergabung," katanya.
Senada disampaikan Frans. Menurut dia, sesuai tujuan IKA SEMAR, yakni meningkatkan persaudaraan sesama alumni dan mengaktualisasikannya.
"Jadi kita tingkatkan kepedulian dengan membantu teman-teman. Entah itu yang sedang berduka dan lainnya," kata Frans yang menyebut, saat ini telah terdata ada 1185 alumni SM.
Sedangkan untuk program jangka pendek, rencananya pada 30 November 2019, IKA SEMAR akan menggelar ziarah ke makam para pastur/romo pembimbing di Kalimulya, Cilodong, Depok.
Selain itu, mereka juga akan mempersiapkan kegiatan Natal bersama, Paskah bersama, dan ulang tahun SM ke-70.
Sementara itu, Romo Markus Priyo Kuswardono Pr, alumni SM 87, mengapresiasi dan menyambut positif dibentuknya IKA SEMAR.
"Adanya relasi batin cukup mendalam pada persaudaraan di Stella Maris dibantu karakter kristiani, ada rasa memiliki yang tidak diragukan lagi dalam wadah ini," katanya.
"Selain itu, sisi positifnya (adanya wadah ini) membentuk watak persaudaraan. Karakter kristiani tetap guyub sebagaimana persaudaraan Yesus dengan murid-Nya," ucap Romo Priyo yang saat ini berkarya di Keuskupan Palembang.
Rangkaian kegiatan ngumpul bareng sekaligus pembentukan IKA SEMAR hari itu, diawali misa yang dipimpin oleh Romo Puryatno Pr (alumni SM 83), yang sebelumnya pernah menjadi Administrator dan Vikjen Keuskupan Purwokerto.
Saat ini, Romo Puryanto menjalani tahun sabatikal (cuti panjang) di Paroki Kelapa Dua, Keuskupan Bogor.
Dalam pertemuan itu, juga dihadiri alumni SM tertua angkatan tahun 1971, yakni Roland Sutrisno dan yang termuda, Bosco angkatan 2007.
Tak ketinggalan, lagu 'Mars Stella Maris', karya Romo Paulus Haruno Pr, (SM 75) pun turut berkumandang dilantunkan para alumnus.
"Tegak berdiri kau seminari, Bintang kejora kau Stella Maris
Tempat berkembang panggilan suci, Bagi pendamba imamat suci
Wahai jayalah kau seminari, Karna ada mu sangat terpuji
Betapa bangga ku memiliki, Kau Stella Maris Jaya Abadi...."