Maulid Nabi
Ustadz Adi Hidayat Mengungkap Hukum Melarang Maulid Jawab yang Benar Maulid Nabi atau Maulud Nabi
secara khusus, Ustadz Adi Hidayat selalu menyempatkan hadir di saat diundang sebagai penceramah Maulid Nabi.
Dalam salah satu video ceramah Ustadz Adi Hidayat adalah menjelaskan tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW disertai dengan dalil yang menjelaskan adanya Maulid Nabi.
Bahkan, secara khusus, Ustadz Adi Hidayat selalu menyempatkan hadir di saat diundang sebagai penceramah kegiatan Maulid Nabi.
"Kalau diundang Maulid Nabi, saya datang adalah untuk memberikan ceramah," katanya dikutip Warta Kota, Sabtu (9/11/2019).
Hal ini bertepatan dengan hari MaulidNabi1441H.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Adi Hidayat dengan tegas menjelaskan tentang sebagian pihak yang menentang Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Berarti menentang kelahiran Nabi Muhammad SAW," katanya.
• Terjawab Fakta Masinis KA Dianggap Parkir di Perlintasan yang Viral Ternyata Bukan Lagi Beli Minuman
Terkait hal itu, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang bagaimana adanya perkataan Maulid Nabi dan Maulud Nabi.
"Banyak yang menyatakan musik begini, begini, saat ditanya definisinya?"
"Maulid atau Maulud, mana yang benar?"
"Maulid tidak benar, Maulud tidak benar."
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Maulid Nabi bukan ulang tahun.
"Jadi, mana yang benar?"
"Maulid adalah waktu kelahiran, Maulid bukan ulang tahun."
"Kalau peringatan, ada ied, jadi Maulid Nabi bukan ulang tahun."
"Sedangkan Maulud adalah Nabi yang dilahirkan."
"Apa hukumnya Maulid Nabi, apa hukumnya waktu lahirnya Anda, apa hukumnya."
"Lahir seseorang tidak ada hukumnya, dengan kelahirannya, maka dia punya misi untuk bekal di hari kemudian."
"Hari kelahiran tidak ada hukumnya, yang melekat adalah perbuatannya."
"Hukum terletak pada perbuatan seseorang, bukan pada kelahiran."
Dalam kesempatan ini, Ustadz Adi Hidayat juga menyinggung makna Hamidah, yang berarti kemuliaan, kebaikan.
Karena itu, Wanda Hamidah seharusnya sesuai dengan nama tersebut.
Ceramah tersebut bisa disaksikan berikut ini.
Sementara itu, akun Al-Muwatta menulis:
Maulid Nabi Insha Allah jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 November 2019.
Kata maulid dalam bahasa Arab berarti hari lahir dan Maulid Nabi adalah hari raya peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam di berbagai negara merayakan Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi yang berbeda di setiap daerah.
Di daerah Solo dan Yogyakarta, perayaan Maulid Nabi dilakukan pihak keraton dalam bentuk tradisi grebek maulud.
Pihak keraton membagi-bagikan gunungan yang berisi berbagai jenis hasil bumi dan jajanan pasar kepada masyarakat.
Di Mojokerto, tradisi Keresan identik dengan perayaan Maulid Nabi.
Dalam tradisi Keresan, warga masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan aneka hasil bumi yang diikat di atas pohon keres.
Pohon keres yang lebat dengan aneka hasil bumi ini adalah simbol kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah bagi umat Islam di seluruh dunia.
Lain halnya dengan daerah Banten, masyarakat setempat merayakan Maulid Nabi dengan acara ngeropok (rebutan) Panjang Maulud.
Dalam acara ini, puluhan kendaraan dan gerobak hias yang diisi berbagai makanan, hasil bumi, pakaian, dan barang lainnya diarak keliling kota dan kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
• WNA Korut Bos Pabrik Kertas Belum Ditetapkan Tersangka Meski Kerap Menganiaya Manajer HRD dan Buruh
• Terungkap Fakta Kedekatan Surya Paloh dan Anies Baswedan Ikut Mendeklarasikan Nasional Demokrat
Sebelum ini, sekitar 5.000 warga Nahdatul Ulama (NU) atau Nahdliyin se-Kota Bekasi, menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Istigosah Kubro di Masjid Nurul Islam Islamic Center Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatab, Kota Bekasi, pada Minggu (2/12/2018).
Ketua Panitia Maulid, ustaz Ayi Nurdin mengungkapkan, acara ini merupakan program rutin PCNU Kota Bekasi yang dilaksanakan pada saat memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, setiap tahunnya.
"Acara ini bukan tandingan reuni akbar 212, tapi memang pas kebetulan saja berbarengan. Ini kita sudah dari jauh hari direncanakan. Rencana sekitar 5 ribu NU se-Kota Bekasi hadir," katanya.
Menurut Ayi, acara ini sebagai simbol semangat warga NU dalam rangka meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW.
"Perilaku Nabi ini menjadi suri tauladan kita sebagai umat islam. Acara ini kita menunjukkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW," ucapnya.
• Terungkap Rocky Gerung Dicekal Ungkap Fakta Radikalisme, Ini Dia Definisi Nama Wiranto dan Prabowo
Sementara, koordinator acara, Alit Jamaludin menambahkan acara Maulid nanti tidak ada kaitannya dengan unsur politik.
"Agenda Maulid ini rangakaian kegiatan yang selalu diagendakan. Tidak ada muatan politik atau tidak ada bermaksud menandingi Reuni 212 di Monas. Tujuan kegiatan ini untuk mendoakan segala kebaikan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya.
Diketahui, bertindak sebagai penceramah adalah Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dan Pengasuh Pondok Pesantren Fatimiyah sekaligus Rais Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Jatisampurna, KH Mulyadi Effendi.
• Penjualan Mobil Bekas Chevrolet Turun Drastis Sampai 50 Persen Dampak Chevrolet Pamit dari Indonesia