Pembunuhan
Dokter Forensik Menemukan 11 Luka Senjata Tajam di Tubuh Korban Pembunuhan di Rusun Griya Tipar
Langkah melakukan autopsi adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban pembunuhan di Cakung.
Penulis: Joko Supriyanto |
Autopsi adalah tindakan untuk mengetahui luka-luka yang dialami korban pembunuhan di Cakung.
Langkah melakukan autopsi adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban pembunuhan di Cakung.
Berdasarkan autopsi itu ditemukan 11 luka adalah akibat senjata tajam.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban pembunuhan di Cakung, ditemukan 11 luka senjata tajam.
• Ustadz Adi Hidayat Mengungkap Hukum Melarang Maulid Jawab yang Benar Maulid Nabi atau Maulud Nabi
Dari luka yang ada pada jenazah Rieke Andrianti korban pembunuhan di Cakung ini dipastikan jika korban mengalami tindak kekerasan dengan mengunakan sejata tajam.
"Ada 11 luka senjata tajam yang kami temukan pada tubuh jenazah," kata Edi, Sabtu (9/11/2019).
Dikatakan Edi, luka itu berada dibagian kepala korban, pipi, serta bagian dahi. Adapula luka ditemukan di leher sebelah kanan, pundak kanan dan kiri, serta lengan kanan, kiri dan kaki pada bagian bawah.
• Fadli Zon Menilai Suramnya Harapan Pilihan Jokowi pada Pejabat Sama untuk Keluar dari Resesi Ekonomi
Dari luka yang ditemukan itu, Edi menyebut area leher merupakan bagian yang terparah dan juga bagian kepala.
Dengan begitu korban dipastikan meninggal dunia akibat kehabisan darah.
"Meninggal karena pendarahan hebat di bagian kepala dan leher."
"Pendarahan akibat luka senjata tajam tadi, tapi jenis senjata tajamnya apa itu sulit dipastikan," ujarnya.
• Analisis Ekonom Rizal Ramli Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Hanya 4 Persen Jika Tidak Ubah Kebijakan
Selain luka senjata tajam, hasil autopsi mendapati Rieke sempat melakukan perlawanan saat pelaku menghabisi nyawanya secara keji.
Edy menyebut bukti perlawanan yang dilakukan Rieke sebelum tewas terlihat dari luka lecet di bagian dada dan perut.
"Luka lecet-lecet di bagian dada dan perut menandakan korban melakukan perlawanan."
"Artinya, dia dalam keadaan sadar saat pelaku melakukan itu," ucapnya.
• Anies Baswedan Menginginkan Fasilitas Masjid Apung Membuat Pengunjung Ancol Lebih Dekat dengan Alam
Sebelumnya diungkap bahwa tewasnya Rieke Andrianti (43) Penghuni Rusun Griya Tipar Cakung, RT 10/RW 10 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, mengemparkan warga penghuni rusun.
Jenazah Rieke ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di kamarnya, dan kondisi ruangan berantakan.
Beberapa warga sekitar mengaku kaget atas apa yang terjadi di wilayahnya ini, mereka tak menyangka ada warganya jadi korban pembunuhan.
• BREAKING NEWS: Seorang Perempuan Penghuni Rusun Tipar Cakung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
"Ya kita nggak nyangka. Tetangga-tetangga nggak ada yang tahu. Nggak denger ada ribut gitu. Memang ada yang denger teriakan, tapi nggak nyangka aja begini," kata Indah (42), salah seorang warga saat ditemui, Sabtu (9/11/2019).
Indah mengatakan, korban tak memiliki masalah dengan penghuni lain di rusun itu, bahkan korban dikenal sangat baik.
Korban juga merupakan warga lama yang sudah tinggal di unit tersebut sejak tahun 2013 lalu.
• Terdengar Suara Teriakan dari Lantai 5 Rusun Griya Tipar, Diduga Pembunuhan Terjadi Pada Dini Hari
Indah mengungkapkan, korban memang tinggal sendiri di unit itu.
Korban sehari-hari bekerja sebagai pegawai travel umrah, dan kerap kali menjadi pengemudi ojek daring.
"Baik orangnya mah. Dia kadang juga nyambi kerja sebagai ojek online," ujarnya.
• 6 Fakta Mayat Korban Pembunuhan Dicor di Mushala di Kaki Gunung Raung
Ketua RT 10 Ricko Oppier (45) mengatakan, warganya yang tinggal di lantai 5 mendengar jerit Rieke dari unit sewaan korban pada Jumat (8/11/2019) sekira pukul 03.00 WIB.
"Memang keterangan dari warga jam 3 pagi korban teriak, teriaknya kencang. Sekitar dua kali lah teriak, habis itu suaranya hilang," kata Ricko.
Meskipun beberapa penghuni rusun yang berada di lantai 5 mendengar teriakan itu, banyak yang tak menyadari adanya masalah.
• TERUNGKAP Motif Pembunuhan yang Jasadnya Dicor Diduga karena Warisan atau Dendam
Pasalnya, ketika itu sebagian besar warga masih terbuai dalam tidur, sehingga teriakan terdengar samar-samar.
"Dikira warga ya cuman teriak karena ada apa, maka enggak ada yang cek. Kita juga baru tahu sudah meninggal pas anaknya datang sekitar jam setengah sembilan malam," ujarnya.
Warganya tak melihat adanya orang yang masuk ke unit yang disewa Rieke dengan kisaran harga Rp 150.000 per bulan itu.
• Fakta Lengkap Kasus Mayat Pria Korban Pembunuhan Dicor Dibawah Musala, Siapa J, Pelakunya?
"Enggak ada warga yang lihat orang masuk ke unit dia (Rieke), tadi sempat dilihat dari CCTV tapi enggak terlihat apa-apa. Kalau di lantai ini cuma ada satu CCTV," ucapnya.