Hak Asasi Manusia
Terungkap Rocky Gerung Dicekal Ungkap Fakta Radikalisme, Ini Dia Definisi Nama Wiranto dan Prabowo
Adalah Rocky Gerung yang menjadi kontroversi karena kekritisannya, sehingga dia pun dilarang datang ke 3 kampus yang sudah menjadwalkan acaranya.
"Dalil pemerintah, mahasiswa terpapar radikalisme karena kurang kritis, tapi datang ke kampus agar mahasiswa diberikan kuliah kritisisme, justru dilarang."
• Sejumlah 80 Penghuni Kos Terpaksa Mengungsi di RPTRA karena Rumah Kos 36 Pintu Dilahap Si Jago Merah
Sebelum mendefinisikan Wiranto, Prabowo Subianto, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rocky Gerung menyampaikan tentang sosok BJ Habibie, Gus Dur, dan sejumlah nama lainnya.
"Sekarang, dia bikin demokrasi merosot, selama 10 tahun, rezim mulai asal tuduh karena gagal menyejahterakan rakyat, sejak 1998 sudah demokratis," katanya.
Contohnya, kata Rocky Gerung, pentolan ISIS, Al Baghdadi sudah tewas, kemudian disebutkan radikalisme, fundamentalisme di Indonesia, kemudian teroris.
"Setiap orang bisa radikal, tapi terasanya di mana radikalisme itu?"
"Setiap hari orang bisa punya ide bikin negara Islam, Kristen, PKI, tapi cuma di pikiran, buat apa ditutup, biar orang berdebat tentang ide itu."
"Misalnya katanya ada data 30 persen mahasiswa Indonesia terpapar radikalisme."
"UI, misalnya, 10.000 mahasiswa berarti 3.000 mahasiswa UI bawa pisau, bawa bom molotov ke kampus, konsekuensinya."
"Supaya radikalisme tidak membesar, buka kampus supaya terjadi perdebatan argumentasi."
"Saya ke kampus untuk memrovokasi pikiran supaya menjadi lebih baik."
"Saat pemilu, Prabowo oposisi, saya oposisi, bukan berarti Prabowo anak buah saya atau saya anak buah Prabowo."
"Prabowo beroposisi untuk mendapatkan kekuasaan, apa buktinya saya tidak mendukung keduanya."
"Sebelum pemilu, saya mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi karena 2 capres tidak cukup untuk menghasilkan Indonesia bermutu, maka harus ada calon ketiga, keempat, kelima."
"Kita bikin agar presidential threshold 20 persen dihilangkan."
Rocky Gerung mengalami peristiwa di mana dirinya kehilangan akun Twitter, yang tidak dikembalikan meski sudah diumumkan.