Eksklusif Tribun Warta Kota
Ketua PSS Iwan Bule Punya 'PR' Perbaiki Hubungan Antar Pendukung Klub Sepak Bola
Salah satu 'PR' yang harus diselesaikan Iwan Bule adalah memperbaiki hubungan antar pendukung klub sepak bola di Indonesia.
Nasib sepak bola Indonesia empat tahun ke depan berada di bawah kepemimpinan Komisaris Jenderal Pol Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule, setelah ia terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Salah satu 'PR' yang harus diselesaikan Iwan Bule adalah memperbaiki hubungan antar pendukung klub sepak bola di Indonesia.
Lalu, apa yang akan dilakukan mantan Kapolda Metro Jaya itu?
Berikut petikan wawancara reporter Tribun Dennis Destryawan dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Bagaimana kesan pertama Anda jadi Ketua Umum PSSI? Pusing kah setelah mengetahui tugas dan PR-PR di PSSI?
Ha-ha (tertawa), tidak lah. Kita biasa mengatasi masalah ya. Kita sudah dilatih untuk menghadapi masalah.
Apa rencana Anda ke depan terhadap manajemen PSSI?
Tidak akan terlalu banyak berubah karena sudah lumayan cukup bagus juga.
Tinggal kita lihat apa yang kurang. Seperti satu saja yang dalam catatan, suporter.
Suporter sampai sekarang belum ada yang mengakomodir. Pemerintah daerah tidak urusin suporter, polisi juga tidak.
Maka, kami akan bentuk satu divisi atau direktorat, yaitu direktorat atau divisi pembinaan suporter atau fans. Bagaimana caranya, itu harus berkomunikasi.
Kami sudah masuk ke beberapa suporter. Seperti Jakmania, Viking, Aremania, Surabaya.
Kita tidak pernah dikumpulkan dalam satu tempat yang memang tidak di lapangan hijau.
Apa salahnya sih Family Gathering? Misal 20 dari Jakmania, 20 dari Persib, tidak akan berantem. Saya waktu di Malaysia, ada Aliansi Suporter Indonesia mereka berpelukan di sana, antara Persib dengan Jakmania. Itu mungkin salah satu yang krusial.
• JELANG Persija vs Tira Persikabo, Rachmad Hidayat Siap Jawab Keraguan The Jakmania
• Mantan Kiper Persib Ingin Jakmania dan Viking Ditiadakan
• Kabomania Ungkap Selamat Datang di Bogor Sahabatku Aremania Saat PS Tira Persikabo Menjamu Arema FC
Bagaimana perkembangan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20?
Tentu kita tahu di depan mata kita ada perhelatan besar, yakni Piala Dunia U-20 pada 2021. Ini menjadi concern buat kami.
Tadi kami laporkan terkait lapangan yang dipakai, kemudian tempat latihan, dan sebagainya. Sehingga kami akan bersama-sama dengan Kemenpora untuk mengevaluasi kembali, untuk melihat lapangan-lapangan yang masih dalam tahap renovasi, dan sebagainya.
Kemudian berkaitan dengan Inpres yang dibuat oleh pemerintah, Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan sepak bola. Ini kami diminta untuk segera menindaklanjuti.
Sebentar lagi ada SEA Games di Manila, hari ini mereka masih latihan.
Tim yang untuk berangkat. Kami laporkan (Menpora) sehingga Pak Menteri akan mengunjungi tempat latihan mereka.
Yang membanggakan, beliau menyampaikan, kita tidak perlu terlalu formal. Di mana pun kita bertemu untuk bisa berdiskusi.
Waktu sangat singkat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2021.
Apa tanggapan Anda atas aksi lempar botol Gubernur Kalteng ke arah wasit dalam pertandingan Kalteng Putra vs Persib Bandung beberapa waktu lalu?
Komisi Disiplin ya itu.
Seperti apa keinginan Presiden Jokowi terhadap PSSI?
Dalam sejarah Presiden Indonesia, baru sekarang ada presiden yang care, punya atensi kepada sepakbola. Beliau selalu menyampaikan, bola, bola.
Bahkan waktu Menpora dipanggil namanya, 'jangan lupa bola ya'. Itu luar biasa.
Kemudian juga beliau beberapa kali rapat kabinet terbatas, apa penjabarannya, beliau keluarkan Inpres, lengkap sekali, ada 12 kementerian.
Sekarang tinggal bagaimana kita buat (realisasikan).
Pak Jokowi concern sekali dengan sepak bola. Kita patut berbangga, punya presiden yang bisa atensi pada bola.
Indonesia jadi tuan rumah U-20 ini karena siapa? Salah satunya beliau, tulis surat ke FIFA bersama kementerian terkait lainnya.
Surat beliau yang paling 'sakti', sehingga FIFA tertarik ingin ada U-20 di sini. Dijamin oleh beliau keamanannya, transportasinya, akomodasinya, dan lainnya. (*)