MotoGP
BAHAYA Tikungan di Sirkuit Sepang Bikin Afridza Munandar dan Marco Simoncelli Meninggal, Ini Datanya
Pihak produsen rem ungkap bahaya tikungan di Sirkuit Sepang, Malaysia dan terungkap tikungan Sirkuit Sepang berbahaya untuk pembalap.
Kejadian ini juga telah menambah catatan merah Sirkuit Sepang setelah pada 2011 silam kabar duka juga datang dari sirkuit yang mempunyai panjang 5,5 kilometer itu.
Bahayanya Tikungan Sirkuit Sepang
MotoGP Malaysia 2019 akan digelar di sirkuit Sepang akhir pekan nanti, tepatnya 1-3 November.
Meski gelar juara dunia sudah direbut Marc Marquez, MotoGP Malaysia 2019 tetap ditunggu-tunggu.
Penyebabnya adalah layout sirkuit Sepang, yang sangat menguras kemampuan pembalap dan motor.
Terutama titik-titik pengereman sirkuit Sepang, yang diakui salah satu sirkuit yang paling menyiksa rem.
Produsen rem Brembo mengungkap data, kalau pengereman yang dilakukan pembalap dengan motor MotoGP lebih ekstrem ketimbang pembalap F1 dengan mobilnya.
Sirkuit yang didesain oleh Hemann Tilke ini, membutuhkan 4 pengereman keras alias hard braking untuk satu putaran.
Pembalap F1 harus melakukan hard braking di tikungan 1, 4, 9 dan tikungan 15.
Namun khusus untuk MotoGP, pengereman mereka rupanya lebih banyak sebanyak 11 kali pengereman.
Total durasi pengereman pembalap MotoGP mencapai 39 detik, itu dua kali durasi mobil F1.
Itu berarti rem pada motor MotoGP digunakan untuk 32% dari keseluruhan lap atau 1 race, dan sedangkan untuk mobil F1 hanya 17%.
Selain itu, deselerasi puncak rata-rata per putaran motor MotoGP adalah 1,04 G.
Bisa sampai angka segitu, karena ada enam titik pengereman yang mengukur kurang dari 1 G.
Brembo merangkum semua gaya yang diterapkan oleh pengendara pada tuas rem sejak start hingga finish.