TERUNGKAP, Pembalap Afridza Munandar Alami Kecelakaan Maut Persis di Tempat Simoncelli Kecelakaan

Ia mengalami kecelakaan di tikungan persis saat pembalap MotoGP, Marco Simoncelli juga mengalami musibah.

youtube
Detik-detik saat pembalap Indonesia Afriza mengalami kecelakaan di GP Sepang 

Pembalap asal Indonesia yang berlaga pada ajang Asia Talent Cup 2019, Afridza Munandar meninggal dunia saat melakoni balapan yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Afridza Munandar pembalap muda yang berlaga pada ajang Asia Talent Cup 2019 mengalami kecelakaan yang cukup parah saat melakoni sesi race 1.

Afriza Munandar meninggal dunia saat balapan di Sirkuit Sepang
Afriza Munandar meninggal dunia saat balapan di Sirkuit Sepang (MotoGP.com)

Ia mengalami kecelakaan di tikungan persis saat pembalap MotoGP, Marco Simoncelli juga mengalami musibah.

Saat itu Simoncelli harus meregang nyawa ditempat yang sama usai bersinggungan dengan Valentino Rossi dan Colin Edwards.

Afridza, pembalap Indonesia berusia 20 tahun itu kehilangan kendali atas laju motornya saat melaju di tikungan 10 ketika balapan baru memasuki putaran pertama.

Detik-detik Saat Pembalap Indonesia Afridza Munandar Kecelakaan dan Meninggal Dunia di Sepang

Pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar Gugur Saat Balapan di Sirkuit Sepang Malaysia

Plakat untuk Mengenang Simoncelli

Tak berselang lama, para Marshall langsung mengibarkan red flag dan memutuskan untuk menghentikan balapan yang sedianya akan berlangsung selama 13 putaran itu.

Pertolongan pertama langsung diberikan oleh tim medis sebelum akhirnya dia dilarikan ke rumah sakit Kuala Lumpur, Malaysia untuk mendapatkan perawatan lebih.

Terlepas dari upaya terbaik dari staf medis dan orang-orang di rumah sakit, Munandar akhirnya harus menyerah dengan luka-lukanya tak lama kemudian.

Ketua Umum NJ Mania Ungkap PR M Iriawan Sebagai Ketua Umum PSSI 2019-2023

Munandar adalah pembalap yang menonjol di musim Asia Talent Cup 2019 dengan meraih dua kemenangan, dua podium kedua dan dua finis ketiga.

Saat ini dia berada di peringkat ketiga dengan mengoleksi total 142 poin atau terpaut 27 poin dari pemuncak klasemen, Takuma Matsuyama dari Jepang.

Kejadian ini juga telah menambah catatan merah Sirkuit Sepang setelah pada 2011 silam kabar duka juga datang dari sirkuit yang mempunyai panjang 5,5 kilometer itu.

Bahayanya Tikungan Sirkuit Sepang

MotoGP Malaysia 2019 akan digelar di sirkuit Sepang akhir pekan nanti, tepatnya 1-3 November.

Meski gelar juara dunia sudah direbut Marc Marquez, MotoGP Malaysia 2019 tetap ditunggu-tunggu.

Penyebabnya adalah layout sirkuit Sepang, yang sangat menguras kemampuan pembalap dan motor.

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan depan) menatap ke arah pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang terjatuh usai bersenggolan dengan dirinya pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, akhir pekan lalu.
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi (kanan depan) menatap ke arah pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang terjatuh usai bersenggolan dengan dirinya pada balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, akhir pekan lalu. (Warta Kota/motogp.com)

Terutama titik-titik pengereman sirkuit Sepang, yang diakui salah satu sirkuit yang paling menyiksa rem.

Produsen rem Brembo mengungkap data, kalau pengereman yang dilakukan pembalap dengan motor MotoGP lebih ekstrem ketimbang pembalap F1 dengan mobilnya.

Sirkuit yang didesain oleh Hemann Tilke ini, membutuhkan 4 pengereman keras alias hard braking untuk satu putaran.

Duh, Persib Bandung Didenda Rp 150 Juta Gara-gara Bobotoh, Persija dan Persebaya Juga Kena

Pembalap F1 harus melakukan hard braking di tikungan 1, 4, 9 dan tikungan 15.

Namun khusus untuk MotoGP, pengereman mereka rupanya lebih banyak sebanyak 11 kali pengereman.

Total durasi pengereman pembalap MotoGP mencapai 39 detik, itu dua kali durasi mobil F1.

 Itu berarti rem pada motor MotoGP digunakan untuk 32% dari keseluruhan lap atau 1 race, dan sedangkan untuk mobil F1 hanya 17%.

Selain itu, deselerasi puncak rata-rata per putaran motor MotoGP adalah 1,04 G.

Bisa sampai angka segitu, karena ada enam titik pengereman yang mengukur kurang dari 1 G.

Brembo merangkum semua gaya yang diterapkan oleh pengendara pada tuas rem sejak start hingga finish.

Hasilnya, gaya yang mencapai sekitar 760 kg (1,676 lbs).

Luhut: Nadiem Jabat Mendikbud Sebagai Bentuk Apresiasi Presiden Jokowi Terhadap Gojek

Dengan kata lain, pengendara diharuskan untuk menerapkan gaya sekitar 19 kg (42 lbs) pada tuas rem setiap menit balapan.

Wajar saja, pasalnya tikungan yang paling membutuhkan pengereman ekstrem adalah tikungan 1 sirkuit Sepang.

Usai pembalap ngebut di trek lurus hingga mencapai kecepatan 319 km/jam, maka pembalap diharuskan mengerem keras.

Tidak tanggung-tanggung, mereka harus mengerem sampai kecepatan hanya 70 km/jam untuk memasuki tikungan 1.

Pengereman yang dilakukan para pembalap MotoGP ini, dilakukan sepanjang 293 meter dengan durasi pengereman sekitar 6,1 detik.

Makanya, Brembo dan produsen rem lain meriset rem yang mampu menunjang kinerja tersebut. (Bolasport.com dan MotorPlus)

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved