Sampah Kali Jambe Lambat Diangkut, Tiap Siang Warga Diserang Lalat, Malamnya Didatangi Nyamuk
“Saya tegaskan ya, kita DLH sudah siap dari kemarin juga. Tapi engga ada alat beratnya, gimana ngangkut sampahnya.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Keberadaan tumpukan sampah di Kali Jambe di RW 12 Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang tak kunjung diangkut, dikeluhkan warga.
Mulyoto (39) warga setempat menyebut respon dari Pemerintah Kabupaten Bekasi sangat lambat dalam mengatasi persoalan tumpukan sampah di Kali Jambe ini.
Sudah tiga hari belum juga ada tindakan untuk melakukan pembersihan.
“Orang (pejabat kecamatan dan kabupaten) pada datang lihatin doang, solusinya gimana? Orang mah kerja bakti, dikeruk, atau apa kek biar enak,” ujar Mulyoto kepada Wartakotalive.com, Rabu (30/10/2019).
Keberadaan tumpukan sampah di Kali Jambe ini, sebut Mulyoto, sangat dikeluhkan warga. Sampah yang menumpuk tiga hari sudah menimbulkan aroma bau busuk hingga mengundang banyak lalat.
“Ini kan ganggu pernafasan, ganggu kesehatan. Kalau malam saja banyak nyamuk,” kata dia yang tinggal tak jauh dari lokasi Kali Jambe.
Agung (43) warga Desa Satria Jaya mengaku gerah atas gerak lambat Pemkab Bekasi dalam mengatasi tumpukan sampah ini.
Agung menyebut peristiwa tumpukan sampah itu baru pertama kali terjadi di sana dan tumpukan sampah itu merupakan kiriman dari hulu kali ketika hujan deras.
“Aparat pemerintah lamban bergerak, kita (warga) sudah berusaha sendiri dengan dibakar atau diangkut sampah itu tapi kan enggak maksimal. Harus ada alat berat,” keluh dia.
Seperti diberitakan, sampah itu telah menumpuk sejak Minggu (27/10) lalu akibat kiriman dari hulu kali usai hujan turun.
Hingga hari ini belum juga terlihat tindakan yang dilakukan Pemkab Bekasi dalam melakukan upaya pembersihan tumpukan sampah di Kali Jambe tersebut.
Tak ada alat
Sementara Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto, enggan disalahkan atas lambatnya proses pengangkutan.
Hal itu dikarenakan proses pengangkutan harus menggunakan alat berat dan itu hanya di Dinas PUPR.
“Saya tegaskan ya, kita DLH sudah siap dari kemarin juga. Tapi engga ada alat beratnya, gimana ngangkut sampahnya. Coba jangan tanya saya, tanya dari PUPR juga selaku pemeliharan aliran kali,” kata Dodi.