Kabinet Jokowi
MAHFUD MD Sebut BOHONG Besar Dirinya Larang Penyebutan Kafir di Masjid, Simak Penjelasan Lengkapnya
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut bohong besar bahwa dirinya melarang penyebutan kata kafir di masjid-masjid. Mahfud setiap hari menyebut kata kafir.
Menkopolhukam Mahfud MD menyebut bohong besar bahwa dirinya melarang penyebutan kata kafir di masjid-masjid. "Saya setiap hari membaca ayat Alquran yang menyebut kata kafir!"
MENTERI Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mohammad Mahfud MD membantah dirinya melarang penyebutan kata kafir di masjid-masjid.
Mohammad Mahfud MD mengaku dirinya setiap hari juga menyebut kata kafir saat membaca ayat suci Al Quran.
Karena itu, adanya warganet (netizen) yang menyebut dirinya melarang pengucapan kata kafir di masjid adalah sebuah kebohongan.
"Itu bohong besar," kata Mahfud MD melalui akun twitternya, Senin (28/10/2019) pagi ini.
Dia mengomentari cuitan rekan sekaligus 'rivalnyta' saat Pilpres 2019 lalu, Muhammad Said Didu.
• PIMPINAN ISIS Digigit Anjing Milik Pasukan Khusus AS, Donald Trump: Dia Menjerit, Menangis, Merintih
• PRESIDEN AS Donald Trump Sebut Pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas Seperti Anjing dan Pengecut
Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengatakan saat ini banyak pekerjaan menteri yang tertukar atau tumpang tindih.
"Wamenag ambil alih tugas Menkoinfo, Menag ambil tugas BNPT, Menkopolhukam ambil tugas Menag. Au ah elap." ujar Said Didu melalui akun twitternya.
Said Didu mengomentari sebuah berita yang menyebutkan bahwa Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid yang mengancam akan melaporlan sedikitnya 32 akun media sosial karena memfitnah dirinya.
Dugaan fitnah terhadap Zainut Tauhid itu terkait adanya konten porno yang dibagikan oleh akun twitter Zainut Tauhid.
Zainud Taufid sendiri telah menjelaskan bahwa akun twitternya diretas.
10 Kali Bilang Kafir
Menurut Mahfud MD, dirinya setiap hari menyebut kata kafir.
Ucapan kafir itu ia lakukan terkait kebiasaannya membaca ayat suci Al Quran setiap hari.
"Saya setiap hari membaca surat Kahfi, Surat Waqiah, dan Kafirun. Di situ ada kata kafir lebih 10 kali," kata Mahfud MD.
Hanya saja, kata Mahfud MD, dirinya mempersoalkan kebiasaan sejumlah orang yang mengkafirkan orang lain hanya karena beda pendapat atau madzab.
Sebelumnya, Mahfud MD juga membuat cuitan terkait pengertian kafir menurut Islam yang juga dikomentari Said Didu.
Kafir menurut Mahfud MD mengaku pada difinisi Islam, bukan hanya masalah beda agama.
Kafir itu bisa diartikan sebagai ingkar terhadap kebenaran.
"Orang yang suka melanggar hukum/koruptor juga bisa disebut kafir (ingkar)," kata Mahfud MD di akun twitternya tahun 2014 lalu.

Bisa Picu Perpecahan
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, belum sepekan menjabat sebagai Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD mendapatkan kritik keras dari kubu oposisi.
Kritik tersebut disampaikan oleh politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Lewat akun twitternya @FerdinandHaean2, Ferdinand menyebutkan pernyataan yang disampaikan oleh Mahfud MD dapat memicu perpecahan.
Sebab menurutnya, pernyataan Mahfud MD yang menyebut toleransi dapat dimulai dengan memberi kemudahan membangun rumah ibadah agama lain sangat tidak tepat.
• Nadiem Makarim Dipanggil Jokowi, Akan Jadi Menteri Koperasi di Kabinet Jokowi? Ini Profil Lengkapnya
Pernyataan Mahfud MD dinilainya tidak mencerminkan sikap toleransi yang telah lama dibangun bangsa Indonesia.
"Prof @mohmahfudmd yg begini bknlah cara menunjukkan toleransi, tp hanya akan mempertajam konflik antar umat beragama krn akan ada kompetisi membangun rmh ibadah," tulisnya menyertakan tautan Tirto.id pada Minggu (27/10/2019).
• Berikut Daftar Menteri Kabinet Jokowi, dan Posisinya
Postingan Ferdinand pun mendapat beragam respon dari warga net.
Sebagian besar mengaku tidak sependapat dengan Ferdinand, mereka bahkan menuliskan komentar nyinyir hingga cacian kepada Ferdinand
Sementara, dalam artikel Tirto.id yang dibagikan Ferdinand, Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menyebutkan kegiatan keagamaan di kantor pemerintahan sangat baik saat ini.
Berbeda dengan kondisi pemerintaham pada era 1980-an yang dianggap aneh ketika memiliki sebuah masjid.
"Hampir setiap kantor pemerintah ini hampir punya masjid. Jadi, orang Islam itu harus berbangga karena di tahun 80-an, kantor pemerintah itu kalau punya masjid dianggap aneh," ucap Mahfud MD pada Jumat (25/10/2019).
• Ini Posisi Pimpinan Polri Prediksi IPW, Jika Jenderal Tito Karnavian Masuk Kabinet Jokowi
"Yang ingin saya katakan, masjid itu bukan untuk membangun pertentangan dan permusuhan. Masjid dan pengajian di kantor-kantor itu untuk membangun persaudaraan dan kesejukan," tambahnya lagi.
Oleh karena itu, dirinya mempersilakan kepada seluruh pihak apabila ingin mendirikan tempat ibadah lain selain masjid, seperti gereja maupun pura di lingungan kantor pemerintahan.
"Di negara Pancasila ini, negara kehidupan keberagamaan dijamin sepenuhnya. Masjid-masjid dikelola dengan baik untuk tidak menimbulkan bibit-bibit permusuhan hanya karena perbedaan pandangan, perbedaan paham, dalam kehidupan beragama," jelas Mahfud.