Tenggelam di Baduy
UPDATE Dua Korban Tenggelam di Kampung Baduy Dimakamkan Berdekatan
Jenazah dua siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus Duren Sawit Jakarta Timur yang tenggelam di Baduy akan dimakamkan hari ini, Minggu (27/10).
Penulis: Rangga Baskoro |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
DUREN SAWIT, WARTAKOTALIVE.COM - Jenazah dua siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus Duren Sawit Jakarta Timur yang tenggelam di Baduy akan dimakamkan hari ini, Minggu (27/10).
Siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus itu tenggelam di Sungai Gajeboh, Desa Kanekes, Kampung Baduy, Leuwidamar, Lebak, Banten, saat mengikuti study tour, Jumat (25/10) lalu.
Siswa atas nama Paskaleo Anestio Telaumbanua dan Chistiano Arthur Immanuel Rumahorbo akan dimakamkan berdekatan di TPU Pondok Kelapa.
Pantauan Warta Kota, saat ini petugas pemakaman sedang menggali tanah untuk tempat peristirahatan terakhir keduanya.
Jarak antara makam Paskaleo dan Christiano hanya berjarak kurang lebih 100 meter saja.
Makam Paskaleo membuka lahan makam galian baru, sedangkan Christiano akan ditumpuk di atas makam ayahnya.
Prosesi pemakaman jenazah Paskaleo rencanannya akan dilakukan sekira pukul 10.00 WIB.
Sementara Christiano akan dimakamkan pada pukul 15.00 WIB.
Kinta Manik (67) yang merupakan nenek dari Christiano menjelaskan cucunya akan dimakamkan di atas makam ayahnya.
"Kayaknya ditumpuk, kan Bapaknya sudah meninggal. Dimakamkan di TPU Pondok Kelapa," ucapnya.
Sebelumnya, 5 orang siswa dari SMP Budhaya III Santo Agustinus, Duren Sawit, Jakarta Timur, meninggal lantatan tenggelam saat program study tour di Kampung Baduy.
Kelimanya tenggelam setelah diduga terbawa arus sungai saat berenang tanpa sepengetahuan guru pemantau. (abs)
Christiano Arthur Sempat Dilarang Study Tour
Andi Malau (26), paman dari Christiano Arthur Immanuel Rumahorbo, salah satu siswa yang tewas tenggelam di Sungai Ciujung, Baduy mengatakan, Christian memang sempat tak diperbolehkan ibunya untuk ikut study tour.
Sebab ia heran sekolahan mencari tempat study tour yang jauh di Baduy.
Namun pada akhirnya meski dilarang Christian tetap ikut dalam study tour itu.
Diketahui jika Christian salah satu dari lima korban tenggelam di kawasan wisata adat Baduy, Banten pada Jumat (25/10) kemarin.
"Dari kemaren memang sudah tidak diizinkan karena jauh. Masa study tour anak SMP ke Baduy, biasanya kan Ke Bogor, Taman Bunga atau yang dekat," kata Andi di rumah duka, Sabtu (26/10/2019).
Meski tak diperbolehkan, Andi mengatakan, keponakannya itu memang bersikeras untuk ikut dalam study tour itu.
Bahkan, ia sempat marah kepada ibunya ketika tak diperbolehkan berangkat ke Baduy.
"Nah karena ngambek itulah makanya langsung diizinkan sama ibunya," katanya.
Andi mengatakan, setelah Christian pergi study tour ke Baduy, ibu dari Christian sempat mengeluh khawatir kepada dirinya.
Sebab baru kali ini, anak kesayangannya dilepas oleh ibunya untuk pergi jauh.
"Namanya juga anak bungsu biasa pergi sama ibunya ya. Sekali pergi sendiri tanpa ada ibunya, ya khawatirlah dia," ujarnya.
Meski tak ada firasat buruk, di ungkapkan Andi jika ibundanya Christian sempat mengeluhkan sesak nafas kala sebelum ia mendapatkan kabar jika anak keduanya itu tewas tenggelam.
"Mamahnya bilang sih sama saya kalau pas nyuci itu dia nafasnya susah kaya mau nangis gitu. Tapi tidak tahu apa yang ditangisi, eh ternyata malah begini dapet kabarnya," katanya.
Meski demikian Andi mengaku keluarga telah mengikhlaskan kepergian dari Christiano ini.
Walau rasa duka menyelimuti, namun ia yakin Christian akan hidup lebih tenang.
"Sudah ikhlas kok kami sekeluarga, ibunya memang masih belum kuat kan emang anak kesayangan," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/update-dua-korban-tenggelam-di-kampung-baduy-dimakamkan-berdekatan271.jpg)