Berita Internasional
PIMPINAN ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas, Kabar Pasukan Komando Operasi Khusus AS Serang Suriah
Hingga beredar kabar, pimpinan ISIS tewas di Suriah, akibat pasukan komando operasi khusus AS menyerang ke Suriah tersebut.
The New York Times melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS akan muncul pada acara pagi hari untuk bahas perkembangan di Suriah.
Namun juga melaporkan bahwa beberapa analis telah menyarakan skeptis bahwa Baghdadi akan bersembunyi di Idlib.
Ada spekulasi, bagaimanapun, bahwa Trump memiliki kabar tentang al-Baghdadi yang telah menjadi subjek perburuan internasional selama bertahun-tahun.
Presiden AS ini juga memberikan indikasi bahwa sesuatu sedang terjadi sebelimnya pada Sabtu malam saat ia mengicaukan kalimat di Twitter yang tanpa penjelasan.
'Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!" kicau Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.
Diketahui, Trump telah menghadapi kritik pedas dari Partai Republik dan Demokrat karena penarikan pasukannya dari Suriah yang memungkinkan Turki untuk menyerang suku Kurdi AS.
Banyak kritikus terhadap pengunduran diri Trump di Suriah telah menyatakan kekhawatiran bahwa itu akan mengakibatkan militansi ISIS untuk mendapatkan kembali kekuatan dan menimbulkan ancaman bagi kepentingan AS.
Pengumuman tentang kematian Baghdadi dapat membantu menghilangkan kekhawatiran itu.

Trump diharapkan untuk membuat pernyataan di ruang diplomatik White House, yang ia gunakan untuk menyampaikan sejumlah pengumuman besar.
Pekan lalu, Trump menggunakan ruangan yang sama untuk mengumumkan gencatan senjata antara Turki dan Kurdi.
Selama berhari-hari, para pejabat AS khawatir bahwa ISIS akan berusaha untuk memanfaatkan gejolak di Suriah.
Tetapi mereka juga melihat peluang potensial di mana para pemimpin ISIS mungkin berhenti dari rutinitas yang lebih rahasia untuk berkomunikasi dengan para operator, berpotensi ciptakan peluang bagi AS dan sekutunya untuk mendeteksi keberadaan mereka.
Baghdadi sudah lama dianggap bersembunyi di suatu tempat di sepanjang perbatasan Irak-Suriah.
Dia telah memimpin kelompok itu sejak tahun 2010, ketika kelompok itu masih merupakan cabang bawah tanah Al Qaeda di Irak.