Volume Sampah Dibatasi, Depok Terancam Gagal Kirim Sampah ke Bogor

Volume Sampah Dibatasi, Depok Terancam Gagal Kirim Sampah ke TPST Lulut-Nambo Kabupaten Bogor

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Warta Kota
Tumpukan sampah di TPA Cipayung yang terletak di Kecamatan Cipayung, Kota Depok, makin menggunung beberapa waktu lalu. 

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Lulut-Nambo (Luna) tampaknya akan terhambat.

Pasalnya, hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sendiri masih berupaya meningkatkan persentase volume pembuangan sampahnya ke TPST tersebut.

Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan ketidakpuasan Pemkab Bogor terhadap persentase volume pembuangan sampah yang hanya 600 ton per hari ke TPST Luna, padahal, produksi sampah Kabupaten Bogor mencapai 2.800 ton perhari.

Sebab itu, Ade meminta Badan Pengelola Sampah Regional (BPSR) maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar untuk meningkatkan menjadi 2.000 ton per hari.

Keberadaan TPST Luna menjadi solusi kebutuhan tempat membuang sampah karena masa kontrak kerja sama pembuangan sampah di TPS Galuga akan berakhir pada Desember 2020, permintaan tersebut dinilai sangat mendasar

"Pemkab Bogor akan meminta tambahan kuota atau persentase volume pembuangan sampah ke TPAS Nambo dari awalnya 600 ton menjadi 2.000 ton per hari karena Kabupaten Bogor memiliki lahan seluas 15 hektare di sana," ujar Ade kepada wartawan saat Musyawarah Kerja Cabang PPP di Depok, Minggu (20/10/2019).

Namun, analis monitoring evaluasi BPSR Jabar Arif Perdana mengatakan, permintaan tersebut sulit dipenuhi karena total kapasitas sampah yang bisa ditampung di TPST Luna hanya 1.800 ton per hari.

Volume itu pun, dikatakan Arif harus dibagi ke Kota Depok, Tangerang Selatan, Kota Bogor, dan Kabupaten Kota.

"Jika Kabupaten Bogor mau menambah mungkin harus meniadakan kuota salah satu kota dan itu pun tidak bisa 2.000 ton perhari," papar Arif.

Pada tahun awal BPSR dan PT Jabar Bersih Lestari selaku pengelola TPST Luna, Ari mengatakan tidak akan menambah volume sampah yang diolah mesin berteknologi Jerman dan Korea Selatan.

"Sesuai kajian, kemungkinan ada tambahan volume sampah yang diolah di TPST Luna itu di tahun ke-15 atau tahun 2035 mendatang setelah TPST ini selesai pembangunannya pada Juni 2020," tutur Arif.

Jika Pemkab Bogor, Pemkot Bogor, Pemkot Depok maupun Pemkot Tangerang Selatan tetap ingin mengolah sampahnya sesuai sampah yang terbuang di daerahnya, maka caranya bisa dengan mencari alternatif penanganan.

Arif menyarankan, solusi alternatif dalam penanganan pengolahan sampah di empat wilayah tersebut bisa dengan mengurangi volume sampah dengan memerbanyak jumlah bank sampah di tiap RW.

"Membangun TPST baru atau membangun TPS 3R (reduce reuse recycle)," tutur Arif.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved